Selasa, 17 Desember 2013

(Pencerahan) Masa Depan Berawal dari Mimpi

MASA DEPAN BERAWAL DARI MIMPI

"Masa depan adalah milik siapa yang percaya pada keindahan mimpi mereka"

Mimpi bukanlah milik orang-orang besar saja atau orang-orang yang dianggap sudah ditakdirkan sukses. Setiap orang, dari lapisan sosial mana saja dan dari budaya mana saja dapat bermimpi. Yang membedakan seorang dari yang lain adalah perjuangan mewujudkan mimpi. Ada orang yang hanya memeluk dan menikmati mimpi sebagai mimpi, ada orang yang memeluk dan menikmati mimpi sebagai realita.

Karena mimpi bisa dimiliki siapa saja, maka mimpi juga dapat diraih siapa saja. Dimulai dari terwujudnya sebuah mimpi kecil. Kita pun menjadi percaya, mimpi besar pun dapat diraih. Semuanya dimulai dari keberanian bermimpi dan mempercayai mimpi.

Seperti seorang teman, ia sebenarnya karyawan biasa yang sudah lama memimpikan pergi ke Italia, karena ia adalah fans tim sepakbola Italia dan makanan Italia.

Jika dihitung secara matematis, gajinya tidak mencukupi untuk membayar tiket pesawat dan akomodasi di sana. Tabungannya juga tidak cukup sebagai jaminan untuk keluarnya visa dari kedutaan Italia. Tapi inilah kekuatan mimpi.

Siapa sangka, seorang kenalannya tahun lalu mengajak ia menjadi seorang pembimbing summer camp anak-anak Indonesia di musim liburan ini. Negaranya boleh ia pilih sendiri. Dan tentu saja, Negara pilihan pertamanya adalah Italia. Setelah melalui proses wawancara dan menunggu selama 1 tahun karena penuhnya posisi tersebut, ia pun diterima sebagai pembimbing. Ia pun terbang dan tinggal selama 1 bulan di Italia, tanpa perlu mengeluarkan biaya, malah mendapatkan uang saku!

Karena itu, percayalah pada kekuatan mimpi. Kalau mimpi saat ini belum terwujud, jangan menyerah! Segila apapun itu, tetaplah percaya mimpi kita pasti akan menjadi kenyataan, cepat atau lambat!

by: adrian, diolah dari email Anne Ahira

Orang Kudus 17 Desember: St. Olympias

SANTA OLYMPIAS, PENGAKU IMAN
Olympias lahir pada tahun 361. Ia kemudian menikah dengan walikota Konstantinopel. Namun sayang bahwa perkawinan mereka tidak berlangsung lama. Ketika menginjak usia 20 tahun, Olympia sudah menjanda. Tak mengherankan apabila janda muda yang kaya dan cantik ini mengalami banyak godaan, karena tidak mau menikah lagi. Ia menghibahkan kekayaannya yang berlimpah itu kepada lembaga-lembaga amal; banyak orang mencemoohi dia bahkan memprotes tindakannya itu.

Santo Yohanes Krisostomus yang menasehatinya supaya lebih bijaksana dalam bertindak menerima Olympias sebagai diakones. Pada saat-saat Yohanes dimusuhi pemerintah, Olympias tetap setia padanya. Ketika Yohanes dibuang, Olympias pendukungnya itu tidak mengakui penggantinya. Akibatnya, ia dihukum oleh kaisar dan dipaksa membayar denda besar. Olympias terpaksa berkali-kali pindah tempat sampai saat menghembuskan nafas terakhir. Di samping sangat tabah dalam berbagai penderitaan dan penganiayaan yang ditimpakan kepadanya, wanita ini juga berani menghadap dan mengritik pegawai yang bertindak tidak adil. Ia menyayangi semua orang, sekalipun orang itu memusuhinya.

Renungan Hari Selasa Adven III - A

Renungan Hari Selasa Adven III, Thn A/II
Bac I   : Kej 49: 2, 8 – 10; Injil     : Mat 1: 1 – 17

Injil hari ini menguraikan silsilah Yesus Kristus, mulai dari Abraham hingga Yusuf, ayah Yesus. Dari uraian itu tertulis nama Yehuda, yang merupakan anak dari Yakub, yang disebut juga Israel. Sebagaimana yang diketahui, Yakub mempunyai anak sejumlah 12 orang, yang kemudian dijadikan nama suku bangsa Israel. Dari keduabelas orang itu, garis keturunan Yehuda-lah yang menghadirkan Juru Selamat. Hal ini membuatnya menjadi istimewa dibandingkan yang lain.

Keistimewaan Yehuda sudah diramalkan Yakub. Dalam bacaan pertama diuraikan perkataan Yakub di hadapan anak-anaknya. “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang, yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (ay. 10). Karena itulah, bacaan Injil meneguhkan ramalan Yakub atas diri Yehuda dan keturunannya, termasuk Yesus Kristus.

Banyak orang melihat Yesus hanya dari jaman Perjanjian Baru. Dari sini orang lantas mempertanyakan-Nya bahkan meragukannya. Untuk memahami Yesus, orang harus juga melihat-Nya dari jaman Perjanjian Lama. Yesus merupakan pemenuhan Perjanjian Lama. Kehadiran-Nya sudah dinubuatkan. Inilah yang hendak diwartakan sabda Tuhan hari ini. Dengan ini kita diajak untuk percaya dan semakin mengimani-Nya.

by: adrian