Jumat, 04 September 2015

Dipikir Berada di Pintu Surga

Karena ingin pergi cuti, Romo Agus minta Romo Aleks menggantikan dia di Paroki Kerahiman Ilahi, Tiban. Romo Aleks pun, kebetulan tak pernah mendapat tugas misa selama berada di Pangkalpinang, menyanggupi permintaannya.
Baru hari pertama berada di pastoran, langsung muncul kesibukan. Ada umat di salah satu KBG meninggal dunia. Pak Damian, ketuga KBG, datang ke pastoran. Romo Aleks sedang sarapan bersama Pak Saleh.
Pak Damian : Romo, ada umat meninggal di Pintu Surga.
Rm. Aleks   : (kaget dan bingung). Wow. Bawa langsung ke Santo Petrus aja (maksudnya St. Petrus, penjaga pintu surga)
Pak Damian : Arwah umat kita, Romo. Masak dibawa ke Santo Petrus (maksudnya ke Paroki St. Petrus, Lubuk Baja)
Rm Aleks    : Kan sudah di pintu surga. Santo Petrus pasti ada di sana. Dia yang pegang kunci gerbang surga.
Pak Saleh    : Pintu Surga itu nama KBG, Romo. Jadi, arwah itu warga KBG Pintu Surga.
Romo Aleks : Ooalaa…….
Pangkalpinang, 6 Juli 2015
by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Renungan Hari Jumat Biasa XXII - Thn I

Renungan Hari Jumat Biasa XXII, Thn B/I
Bac I  Kol 1: 15 – 20; Injil                   Luk 5: 33 – 39;
Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari surat Paulus kepada Jemaat di Kolese, mengungkapkan refleksi Paulus tentang Tuhan Yesus. Bagi Paulus, Tuhan Yesus merupakan “kepenuhan Allah.” (ay. 19). Tuhan Yesus adalah pendamai antara manusia dengan Allah. Pendamaian itu terjadi melalui darah-Nya yang dicurahkan di salib (ay. 20). Di sini mau dikatakan bahwa dosa telah memisahkan manusia dari Allah, namun oleh Tuhan Yesus manusia bisa kembali lagi kepada Allah. Manusia mesti percaya kepada-Nya. Percaya di sini dapat dimengerti dengan menerima dan mengikuti Tuhan Yesus.
Hal ini senada dengan apa yang diwartakan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini, lewat perumpamaan kain lama dan baru (ay. 36) atau kantong anggur lama dan baru (ay. 37). Baju baru harus ditambal dengan kain yang baru. Anggur baru mestilah diisi dalam kantong yang baru. Tuhan Yesus adalah Perjanjian Baru. Dia menawarkan hal baru kepada manusia. Oleh karena itu, dengan menerima Tuhan Yesus, maka orang pun harus menyesuaikan diri dengan menjadi baru.
Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita akan kekristenan kita. Sebagai orang Kristen, kita adalah murid Tuhan Yesus. Dan sebagai murid, kita harus menyesuaikan diri kita dengan Tuhan Yesus. Kita mesti menampilkan wajah Kristus dalam kehidupan kita. Tidak pas dan kurang elok bila kita mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi pola hidup kita tidak mencerminkan Kristus. Tuhan menghendaki supaya kita menunjukkan kesesuaian hidup sebagai murid Kristus.***

by: adrian