Sangat menarik membaca judul
tulisan di media Republika online. Judulnya sungguh sensasional: “14 Keistimewaan Alquran yang Tak Terbantahkan Sepanjang Masa”. Judul besar ini
diikuti dengan tulisan kecil “Alquran adalah kitab suci Allah swt yang sangat
istimewa”. Tulisan ini mencoba menanggapi isi tulisan tersebut, dengan memberi
anak judul “Ini Narsis, Pembohongan atau Pembodohan?” Secara sederhana tulisan
ini mau mengajak pembaca untuk bersikap waras dengan menggunakan nalar akal
sehat dalam menanggapi tulisan republika tersebut.
1. Gaya
bahasa yang selaras dengan situasi saat itu
Semua kitab suci, setidaknya
kitab suci Yahudi dan Kristen, umumnya mengandung unsur ini. Wahyu Allah turun
untuk menjawab situasi saat itu, akan tetapi peruntukkannya berlaku sepanjang
masa. Hal inilah yang membuat kitab suci itu menjadi relevan di masa mana pun.
Lalu kenapa dikatakan alquran istimewa? Dimana letak keistimewaannya? Bagi kami
sama sekali tidak ada. Malah relevansi beberapa wahyu Allah sama sekali tidak
bisa diterapkan pada masa kini.
2. Diturunkan
secara terpisah, tapi tersusun menjadi satu kesatuan
Dikatakan bahwa alquran
diturunkan secara terpecah-pecah selama lebih dari 20 tahun sesuai dengan
beragam faktor yang melatar-belakanginya. Namun pada akhirnya seluruh ayat
alquran menjadi lengkap dan tersusun menjadi satu kesatuan. Ada keselarasan dan
saling terkait satu sama lain. “Seberapapun telitinya Anda dalam mencari, tidak
akan bisa menemukan perbedaan di antara surat-surat dalam alquran.”
Sungguhkah demikian? Banyak
umat islam menerima begitu saja apa yang dikatakan ulamanya terkait alquran dan
nabinya, apalagi yang dikatakan itu enak didengar. Akan tetapi hal itu tidak
berlaku bagi mereka yang selalu memakai nalar akal sehat. Ada banyak ayat-ayat
alquran yang tidak tersusun menjadi satu kesatuan. Gagasan yang ada
loncat-loncat. Perbedaan di antara surat dalam alquran jamak ditemukan. Contoh
sederhana saja kisah tentang Adam dan Hawa. Jika dikatakan lengkap, bagaimana
proses terciptanya istri Adam? Siapa nama istri Adam? Dan masih banyak
pertanyaan lain, yang semuanya tidak tertulis di dalam alquran. Kita tidak tahu
apakah Allah swt lupa menyebutnya atau sama sekali tidak tahu. Soal asal dari
Adam pun terjadi perbedaan dari surat yang satu dengan surat yang lain.
3. Menghilangkan
perselisihan dari aspek bahasa
Poin ketiga ini kami tidak mau berbicara banyak, karena kami tidak begitu paham soal dialek yang dimaksud, dan apa kaitannya dengan keistimewaan alquran itu. Tapi, kami mau mengkritisi kalimat terakhir dari penjelasan alasan ketiga ini, yaitu soal penggunaan dialek Quraisy, Tamim dan Hudzail “Sehingga mampu mengungkap makna secara akurat dan indah.” Jika memang benar dialek yang dipakai mampu mengungkap makna secara akurat, tentulah ayat-ayat alquran sungguh jelas, alias terang benderang. Faktanya, ada banyak ayat alquran yang tidak jelas dan membingungkan.