Selasa, 04 Maret 2025

RENUNGAN HARI SELASA BIASA VIII, THN I

Renungan Hari Selasa Biasa VIII – Thn I

Bac I           Sir 35: 1 – 12; Injil                   Mrk 10: 28 – 31

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: ……” (ay 29 – 30). Di sini Tuhan Yesus mau meneguhkan para murid-Nya untuk tidak ragu mengikuti Dia dan mewartakan Injil. Siapa yang percaya dan setia, pasti akan menerima kelimpahan berkat dan pasti memperoleh hidup kekal. Tuhan tidak akan ingkar janji. Dia akan membalas.

Apa yang diwartakan Injil, yaitu bahwa Tuhan akan membalas, tampak juga dalam warta bacaan pertama yang diambil dari Kitab Putra Sirakh. Dalam kitabnya penulis menulis, “Dia itu Tuhan pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh lipat.” Kalau dalam Injil seratus lipat, Kitab Putra Sirakh tujuh lipat. Soal angka memang beda, namun intinya sama, yaitu kepenuhan. Segala kebaikan yang dilakukan akan dibalas Tuhan dengan kelimpahan berkat. Karena itu sama seperti dalam Injil, dalam Kitab Putra Sirakh juga penulis mau meneguhkan para pembacanya untuk tidak ragu memenuhi hukum Taurat (ay 1), berbuat baik (ay 2), menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman (ay 3). Siapa yang setia melaksanakannya akan dibalas Tuhan dengan berkat dan Rahmat-Nya.

Sering dalam kehidupan motivasi kebaikan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan berkat Tuhan. Karena itu, ketika berkat Tuhan tak kunjung datang, sekalipun kebaikan demi kebaikan sudah dilakukan, maka kita menjadi patah semangat. Tak jarang juga di antara kita memilih percaya Tuhan tidur atau mungkin Tuhan tidak ada. Sabda Tuhan dalam bacaan-bacaan liturgi hari ini mau meyakinkan kita bahwa Tuhan setia pada janji-Nya. Tuhan akan membalas setiap kebaikan yang telah kita lakukan, karena Dia adalah Tuhan pembalas. Karena itu, jangan takut berkorban, dan jangan ragu pada janji Tuhan. Teruslah mengikuti Dia dengan berbuat kebaikan. Percayalah, Tuhan menjamin dan menepati janji-Nya.

by: adrian