Renungan
Hari Selasa Biasa VIII – Thn I
Bac I Sir 35: 1 – 12; Injil Mrk 10: 28 – 31
Dalam Injil hari ini Tuhan
Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Setiap orang yang karena Aku dan karena
Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya
atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini
juga akan menerima kembali seratus kali lipat: ……” (ay 29 – 30). Di sini Tuhan
Yesus mau meneguhkan para murid-Nya untuk tidak ragu mengikuti Dia dan
mewartakan Injil. Siapa yang percaya dan setia, pasti akan menerima kelimpahan
berkat dan pasti memperoleh hidup kekal. Tuhan tidak akan ingkar janji. Dia
akan membalas.
Apa yang diwartakan Injil,
yaitu bahwa Tuhan akan membalas, tampak juga dalam warta bacaan pertama yang
diambil dari Kitab Putra Sirakh. Dalam kitabnya penulis menulis, “Dia itu Tuhan
pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh lipat.” Kalau dalam Injil seratus
lipat, Kitab Putra Sirakh tujuh lipat. Soal angka memang beda, namun intinya
sama, yaitu kepenuhan. Segala kebaikan yang dilakukan akan dibalas Tuhan dengan
kelimpahan berkat. Karena itu sama seperti dalam Injil, dalam Kitab Putra
Sirakh juga penulis mau meneguhkan para pembacanya untuk tidak ragu memenuhi
hukum Taurat (ay 1), berbuat baik (ay 2), menjauhi kejahatan dan menolak
kelaliman (ay 3). Siapa yang setia melaksanakannya akan dibalas Tuhan dengan
berkat dan Rahmat-Nya.
Sering dalam kehidupan
motivasi kebaikan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan berkat Tuhan. Karena itu,
ketika berkat Tuhan tak kunjung datang, sekalipun kebaikan demi kebaikan sudah
dilakukan, maka kita menjadi patah semangat. Tak jarang juga di antara kita
memilih percaya Tuhan tidur atau mungkin Tuhan tidak ada. Sabda Tuhan dalam
bacaan-bacaan liturgi hari ini mau meyakinkan kita bahwa Tuhan setia pada
janji-Nya. Tuhan akan membalas setiap kebaikan yang telah kita lakukan, karena
Dia adalah Tuhan pembalas. Karena itu, jangan takut berkorban, dan jangan ragu
pada janji Tuhan. Teruslah mengikuti Dia dengan berbuat kebaikan. Percayalah,
Tuhan menjamin dan menepati janji-Nya.
by: adrian