Minggu, 22 Februari 2015

(Sharing Iman) Tuhan Selalu Ada

TUHAN HADIR DALAM SETIAP PERISTIWA
Hingga usia lima tahun, Rosaline Ineke Witanto menghabiskan hari-hari dalam kebersamaan dengan keluarganya di Solo, Jawa Tengah. Setelah itu, bersama seorang adik perempuan, ia tinggal di rumah nenek-kakek di Purwokerto, Jawa Tengah, lantaran ibundanya sakit hepatitis. Waktu itu, orangtuanya mengatakan bahwa mereka akan berlibur di Purwokerto. “Tapi kami tidak pernah dijemput untuk kembali ke Solo. Bahkan, saya kemudian didaftarkan sekolah TK di Purwokerto,” kisah Niek, yang pada waktu itu merasa ditinggalkan.

Tiga tahun berselang. Niek mendapat kabar dukacita: sang ibu meninggal. Ia sangat terpukul dan merasa kehilangan. Dalam kesedihan, ia merasa dikuatkan oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk guru di sekolah. “Jika tidak ada mereka, saya tidak tahu seperti apa jadinya,” tandas perempuan kelahiran Solo, 30 Oktober 1973 ini.

Niek berusaha bangkit dan menata hati. Ia sadar, dirinya tak bisa terus terpuruk dan larut dalam kesedihan. Menjalani hidupnya, Niek dan adik perempuannya merasa, nenek dan kakek menjadi pengganti orangtuanya. “Nenek dan kakek tidak pernah sedikitpun mengeluh bahwa saya dan adik membebani. Mereka juga banyak menanamkan arti tanggung jawab dan bagaimana seseorang harus bekerja untuk dapat mengubah nasib,” tutur Niek.

Nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan oleh nenek dan kakeknya terpatri dalam diri Niek. Ia bertekad untuk bisa mandiri dan terus berjuang. Doa pun menjadi sandaran dan kekuatannya. “Saya yakin, hidup seseorang sudah digariskan tahap demi tahap. Dalam setiap tahap itu, Tuhan pasti memberikan penolong,” tandasnya.

Renungan Hari Minggu Prapaskah I - B

Renungan Hari Minggu Prapaskah I, Thn B/I
Bac I    Kej 9: 8 – 15; Bac II              1Ptr 3: 18 – 22;
Injil      Mrk 1: 12 – 15;

Tema sabda Tuhan hari ini adalah hidup dalam pimpinan Roh. Yang dimaksud dengan Roh di sini adalah juga Allah. Dalam bacaan pertama terlihat bagaimana Nuh beserta keluarganya hidup dalam tuntunan Allah. Bacaan pertama ini mengingatkan kita akan peristiwa air bah. Nuh dan keluarganya, juga hewan-hewan yang bersama dia, dapat hidup karena mengikuti perintah Allah. Dan lewat peristiwa itu juga Allah mengikat perjanjian dengan Nuh. Intinya adalah supaya Nuh dan keturunannya nanti setia mengikuti perintah Allah sebagaimana yang sudah dijanjikan.

Bacaan kedua dan Injil mengambil contoh Tuhan Yesus yang hidup dalam pimpinan Roh (Allah). Petrus, dalam bacaan kedua, kembali mengangkat kisah Nuh. Dalam suratnya yang pertama, Petrus mengaitkan Nuh dan Tuhan Yesus. Petrus melihat bahwa hidup Yesus selalu dipimpin oleh Roh. Petrus mengatakan bahwa Yesus dibangkitkan oleh Roh dan mewartakan Injil juga dalam pimpinan Roh. Di sini Petrus mau mengajak jemaat untuk memberi diri dipimpin dalam Roh.

Apa yang dikatakan Petrus dalam bacaan kedua tentang Tuhan Yesus, terlihat jelas dalam Injil. Hari ini Injil menceritakan secara singkat kisah Tuhan Yesus dicobai iblis. Dikatakan bahwa setelah pembaptisan-Nya, Tuhan Yesus mengikuti tuntunan Roh Kudus yang membawa-Nya ke padang gurun. Di sana ia berpuasa selama empat puluh hari dan dicobai iblis. Oleh karena Roh Kudus itu, Tuhan Yesus berhasil melewati cobaan dan godaan, sehingga akhirnya malaikat-malaikat melayani Dia.

Hari ini adalah hari Minggu prapaskah pertama. Saat ini kita sedang menjalani masa “padang gurun”. Selama masa prapaskah ini, kita diajak untuk berpantang dan berpuasa. Dalam menjalani semuanya ini, tentulah kita menghadapi banyak godaan dan cobaan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Dalam menjalani masa puasa ini, kita bisa melawan godaan iblis kalau kita hidup dalam tuntunan Roh Kudus. Untuk itu, hendaklah kita membuka diri bagi kehadiran Roh Kudus.

by: adrian