Senin, 27 Januari 2014

Foto-fotoku Thn 1996 - 1997






Saya, Polly dan Arka, mau pergi retret di Brombos
Peserta retret di Brombos



Rekreasi di sungai
Aleks, Marko dan saya bermain bersama




Menikmati hidangan makan malam
Rekreasi bersama sebelum doa malam








Meditasi dalam keheningan

Renungan Hari Senin Biasa III - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa III, Thn A/II
Bac I   : 2Sam 5: 1 – 7, 10; Injil   : Mrk 3: 22 – 30

Kitab Samuel yang kedua, dalam bacaan pertama hari ini, mengisahkan tentang pengurapan Daud menjadi Raja. Sebenarnya Daud sudah menjadi raja ketika dirinya diurapi oleh Samuel, namun de facto baru terjadi pada saat pengakuan tua-tua Israel (ay. 3). Karena dia akan memimpin rakyat, maka dia juga butuh pengakuan dari rakyat. Namun yang menarik dari bacaan pertama ini ada pada bagian terakhir. Sebelumnya dikisahkan kalau Daud selalu berhasil dalam mengembangkan kerajaannya. Lalu, “makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyeratinya.” (ay. 10).

Bersama Allah Daud berhasil mengalahkan musuh-musuhnya. Tema ini juga yang ditekankan Yesus dalam Injil hari ini. Yesus dituding telah menggunakan kuasa setan untuk mengusir setan (ay. 22). Karena itulah, Yesus menyampaikan pengajaran-Nya, bahwa tak mungkin setan mengalahkan setan. Itu akan merugikan setan sendiri; dan setan sadar akan hal itu. Tentulah setan tidak mau hal itu terjadi. Bagi Yesus, kekuatan setan hanya bisa dikalahkan dengan kekuatan Allah. Bersama Allah, kita dapat menghalau kuasa kegelapan.

Dunia kita ini merupakan panggung pertempuran antara kejahatan dan kebaikan; antara kebenaran dan kebohongan. Sabda Tuhan hari ini mau mengajarkan kita bahwa untuk melawan kejahatan, kita tidak bisa bersekutu dengan kejahatan. Atau, tidak bisa melawan kebohongan dengan kebohongan. Kita harus berada pada pihak kebaikan dan kebenaran. Dan ini berarti kita berada di pihak Allah. Hari ini, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa bersama Dia melawan kejahatan dan kebohongan dalam kehidupan ini.

by: adrian