Senin, 10 Mei 2021

CATATAN HUJAN BULAN APRIL

 

Tanggal 10 April saya baru tiba di Ujung Beting. Sebelumnya saya menetap di Dabo. Selama 10 hari pertama bulan April hujan masih sering turun. Setidaknya bergantian dengan cuaca cerah. Bila hari ini hujan, maka besok cerah. Sementara di Ujung Beting, berdasarkan informasi yang kami terima, baru tanggal 10 itulah hujan tidak turun. Jadi, selama 9 hari pertama, hujan selalu turun.

Secara umum, cuaca bulan April ini masih didominasi turunnya hujan. Selama bulan April ini hanya 9 hari saja hujan tidak turun. Curah hujan selama ini terbilang cukup tinggi. Intensitas hujan selalu dari sedang ke lebat, dan dapat dikatakan intensitas lebat justru lebih sering. Demikian halnya dengan frekuensi atau durasi waktunya. Semuanya cenderung ke lama.

Akan tetapi, sekalipun hujan sering turun, saat reda cuaca terasa sangat panas. Baik hujan maupun tidak, udara terasa sangat panas. Memang ada 2 hari, dimana cuaca hari itu sangat sejuk. Hal ini disebabkan hujan turun hampir seharian. Dua hari terakhir bulan April sama sekali tidak hujan, sebagai pengantar memasuki bulan Mei. Benarkah bulan Mei ini hujan akan tidak turun lagi? Kita akan pantau terus perkembangannya. 

SAAT HOSTI MENJADI TUBUH KRISTUS


 

Setiap hari Minggu, umat Katolik senantiasa melakukan apa yang pernah diminta Tuhan Yesus dengan mengadakan perayaan ekaristi. "Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Aku." demikian pinta-Nya. Dan hosti yang dibagikan itu adalah benar-benar tubuh Kristus. Sebelum ekaristi  hosti itu memang hanyalah sebuah roti tak beragi. Namun, setelah diberkati imam dalam Doa Syukur Agung, tepatnya saat konsekrasi, hosti itu menjadi tubuh Kristus. Hanya mata iman yang bisa melihatnya. Persis syair lagu Allah yang Tersamar (Puji Syukur 557): "Allah yang tersamar, Dikau kusembah// Sungguh tersembunyi, roti wujudnya//..."

Berikut ini akan dikisahkan beberapa kisah mukjizat ekaristi. Kami tidak tahu apakah ini dapat menghapus keraguan banyak orang. Bukan maksud kami untuk membuat Anda percaya. Karena soal percaya atau tidak adalah hak Anda. Kami hanya mau berbagi cerita. Berkaitan dengan percaya atau tidak, kami mengikuti apa yang pernah dikatakan Yesus, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh 20: 29).

SANTAREM, tahun 1247

Seorang wanita yang suaminya tidak setia, meminta nasehat dari seorang wanita tenung. Wanita sihir itu berjanji akan mengubah perilaku suaminya jika si wanita membawakan baginya sekeping Hosti yang telah dikonsekrasikan. Ia juga menasehati si wanita untuk berpura-pura sakit agar dapat menerima Komuni Kudus dalam minggu itu dan segera memberikan Hosti kepadanya. Si wanita tahu bahwa hal itu dosa. Ia pergi menerima Komuni, tetapi tidak menyantap Tubuh Kristus.

Ia meninggalkan Misa dan dalam perjalanan menuju tempat wanita tenung, Hosti mulai mengeluarkan darah. Beberapa orang yang melihat kejadian tersebut menyangka bahwa ia mengalami pendarahan. Rasa takut menguasai dirinya dan ia pulang ke rumah, menempatkan Hosti dalam sebuah peti, membungkusnya dengan saputangan, lalu menutupinya dengan linen yang bersih.