Minggu, 09 November 2014

Paus Fransiskus & Pembantalan Perkawinan

PAUS FRANSISKUS AKAN PERMUDAH PEMBATALAN PERKAWINAN
Paus Fransiskus memang fenomenal. Sejak pengangkatan dirinya sebagai Paus ke-266, Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, membuat banyak gebrakan. Pada misa Kamis Putih, sebagai simbol pencucian kaki para rasul, Paus Fransiskus mencuci kaki wanita, anak-anak dan lain-lain. Malahan di antara mereka ada yang muslim.

Setelah itu, Paus yang serba pertama ini, mencanangkan transparansi keuangan Vatikan. Seruan transparansi inilah yang menjadi salah satu faktor yang mengangkatnya menjadi Man of the Year 2013 versi Majalah Time. Di sini Paus bukan hanya mau membersihkan Gereja dari praktek korupsi, tetapi juga mau mengajak Gereja untuk membangun hidup sederhana.

Wisata ke Malaka, Malaysia #7




Menuju situs Gereja St. Maria Guadalupe
 














Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran, Thn A

Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran, Thn A/II
Injil      Yoh 2: 13 – 22;

Hari ini Gereja Universal bergembira dalam pesta pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Gereja adalah rumah Tuhan. Bacaan-bacaan liturgi hari ini berbicara tentang rumah Tuhan, yang biasa disebut Bait Allah. Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yehezkiel, melukiskan penglihatan Nabi Yehezkiel tentang Bait Allah. Di sana mau dikatakan bahwa dari dalam Bait Allah akan mengalir rahmat kehidupan bagi semua makhluk hidup.

Injil hari ini bercerita tentang Tuhan Yesus yang membersihkan Bait Allah di Yerusalem. Pada waktu itu Tuhan Yesus, bersama masyarakat, hendak berdoa di Bait Allah, sesuai tradisi Yahudi. Akan tetapi di sana Dia mendapati banyak orang berdagang. Dalam perdagangan itu terjadilah pemerasan. Rumah Tuhan dijadikan ladang pemerasan demi keuntungan pribadi. Hal inilah yang membuat Tuhan Yesus marah lalu mengusir para pedagang itu. Tuhan Yesus menegaskan kepada mereka, “Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Di sini mau dikatakan bahwa Tuhan Yesus ingin supaya rumah Tuhan dijadikan sebagaimana semestinya; jangan menyalahgunakannya.

Tekanan Tuhan Yesus tentang penggunaan Bait Allah sebagaimana seharusnya kembali ditekankan Paulus dalam bacaan kedua. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus menegaskan bahwa diri umat adalah Bait Allah. Di sini Paulus mau mengatakan bahwa Bait Allah itu tidak sebatas gedung saja. Bait Allah itu terjelma juga dalam pribadi tiap umat. Oleh karena itu, Paulus mengajak umat untuk menghargai dan menghormati dirinya sebagaimana ia menghormati Bait Allah. Jangan mencemarkan tubuh dengan tindakan dosa, karena sama saja halnya dengan mencemarkan Bait Allah.

Di saat kita merayakan pesta pemberkatan Gereja Basilika Lateran, kita disadarkan bahwa Bait Allah itu tidak hanya ada dalam wujud gedung gereja, melainkan juga berwujud pribadi kita masing-masing. Kita juga adalah Bait Allah. Diri kita adalah juga Gereja. Sebagaimana pesan bacaan kedua dan Injil, Tuhan menghendaki supaya kita tidak menyalahgunakan Bait Allah, baik itu gedung gereja maupun diri kita. Gereja hendaklah digunakan untuk bertemu dengan Tuhan dalam kebersamaan, bukan sebagai ajang show, entah itu soal berpakaian maupun kekayaan lainnya. Dan kita juga jangan sampai mencemarkan diri kita dengan tindakan-tindakan yang dapat melukai Hati Allah. Di samping itu, Tuhan juga menghendaki supaya kita benar-benar menjadi Bait Allah yang dapat mengalirkan rahmat kehidupan kepada orang lain.

by: adrian