Sabtu, 03 Oktober 2015

Ziarah ke Israel #20

RUMAH KAYAFAS
Lokasi ziarah yang ketiga yang kami datangi adalah bekas rumah Kayafas. Dalam Kitab Suci kita ketahui bahwa Kayafas adalah Imam Besar pada jaman Tuhan Yesus (Mat 26: 3). Di rumahnya berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi untuk menyusun rencana menangkap Tuhan Yesus ( Mat 26: 3 – 5).
Dari Injil juga diketahui bahwa setelah ditangkap, Tuhan Yesus dibawa ke rumah Kayafas (Mat 26: 57). Di areal istana Kayafas ternyata ada semacam tahanan. Lokasinya berada di bawah tanah. Di sinilah Tuhan Yesus ditahan dan disiksa.

Renungan Hari Sabtu Biasa XXVI - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa XXVI, Thn B/I
Bac I  Bar 4: 5 – 12, 27 – 29; Injil                 Luk 10: 17 – 24;

Bacaan-bacaan liturgi Injil hari ini terkesan saling bertentangan, meski memiliki kesamaan dalam pesannya. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Barukh, dikisahkan bahwa, sekalipun menghukum umat-Nya, Allah tidak akan menghancurkan mereka (ay. 27). Umat dihukum karena mereka melupakan Tuhan “dengan mempersembahkan korban kepada setan, bukan kepada Allah.” (ay. 7). Dengan kata lain, bangsa Israel lebih mengabdi kepada setan/iblis daripada Allah. Padahal antara Allah dan umat Israel sudah terikat dengan perjanjian kesetiaan. Akan tetapi, Tuhan Allah tidak menghancurkan mereka karena kasih-Nya.
Dalam Injil dikisahkan bahwa para murid telah mengalahkan kuasa setan/iblis. Kepada Tuhan Yesus mereka berkata, “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” (ay. 17). Harus disadari bahwa para murid ini berhasil menundukkan setan bukan karena kekuatan mereka sendiri, melainkan karena kuasa yang mereka dapat dari Tuhan Yesus. Artinya, bersama Tuhan Yesus mereka mengalahkan setan itu. Jadi, jika dalam bacaan pertama umat Israel bersahabat dengan setan, dalam Injil para murid justru mengalah setan.
Sabda Tuhan hari ini mau mengingatkan kita bahwa kita terpanggil untuk senantiasa mengabdi kepada Tuhan dan berjuang untuk mengalahkan setan. Tuhan menghendaki supaya kita selalu menaklukkan setan dalam kehidupan kita, dan tidak memberi ruang baginya dalam kehidupan kita. Hal ini dapat kita lakukan bila kita senantiasa berjalan bersama Yesus, Tuhan dan penyelamat kita.***

by: adrian