Senin, 18 Maret 2013

(Inspirasi Hidup) Yang Mustahil Menjadi Nyata

YANG MUSTAHIL MENJADI NYATA
Siapa yang tak kenal dengan Wright bersaudara? Di tahun 1900, Wright bersaudara sudah mengajukan kemungkinan orang dapat terbang. Tanggapan sinis dan keraguan menyerang mereka bahwa manusia tidak dapat terbang. Memang keraguan itu beralasan, karena manusia terbang bertentangan dengan hukum alam. Yah, manusia sebagai manusia memang tidak dapat terbang, namun manusia dapat membuat sarana yang memungkinkan dirinya untuk terbang. Inilah yang mau ditunjukkan oleh Wright bersaudara.

Mereka mengawali dengan percobaan demi percobaan. Bukan sekali percobaan langsung jadi. Banyak sekali percobaan mereka yang gagal. Tapi Orville Wright dan Wilbur Wright tidak menyerah pada visi mereka.  Mereka mempersiapkan segala risikonya jika percobaan mereka gagal, seperti mereka menyiapkan landasan darurat di pantai berpasir yang lebih aman.

Setelah melalui berbagai percobaan dan kegagalan, maka pada 17 Desember 1903, di pagi hari yang cerah, mereka berhasil mengubah kemungkinan menjadi kenyataan. Dari percobaan yang berulang kali gagal, Wright bersaudara akhirnya berhasil menorehkan sejarah penerbangan dunia untuk pertama kalinya. Meski hanya bisa melayang setinggi 10 kaki selama 12 detik, tetapi percobaan mereka merupakan fondasi penemuan pesawat terbang. Soal tinggi dan waktu bukanlah menjadi tujuan. Dengan prestasi ini Wright bersaudara mau menunjukkan bahwa suatu kemungkinan bisa menjadi kenyataan dengan kerja keras dan ketekunan.

Dalam kehidupan ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang menjadi pilihan. Setiap kemungkinan selalu disertai dengan halangan bahkan resiko. Kemungkinan itu bukanlah tujuannya. Tujuan itu ada di belakang kemungkinan itu. Dan di depan kemungkinan sudah ada hambatan dan resiko. Jika Anda dapat melihat kemungkinan-kemungkinan, yakinilah dan wujudkan kemungkinan tersebut! Mungkin Anda juga akan melihat banyak rintangan dan tantangan. Tetapi yang membedakan Anda dengan orang lain adalah mereka hanya bisa melihat risikonya saja, sedangkan Anda bisa melihat bagaimana mengatasi risiko tersebut. Orang maju adalah orang yang selalu menatap di belakang kemungkinan itu, bukan terpaku pada sesuatu di depan kemungkinan.

Kegagalan adalah sesuatu yang selalu mewarnai setiap usaha. Kegagalan sering membuat orang putus asa dan menyerah. Ketika orang lain menyerah dan menangisi kegagalan, kekuatan pikiran Andalah yang dapat mengatasinya. Katakan bahwa Anda dapat bangkit lagi setiap kali gagal dan mencoba lagi. Kegagalan itu adalah biasa, namun menjadi luar biasa bila bangkit dari kegagalan.

Singkirkan segala keraguan dan ketakutan. Jika Anda percaya Anda dapat terbang, maka Anda pun terbang. Dalam bahasa agama dikenal dengan istilah iman. Bukan tunggu iman menjadi besar dulu baru sesuatu yang mustahil menjadi nyata. Yesus pernah berkata, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17: 20).

by: adrian, diolah dari email Anne Ahira
Baca juga refleksi lainnya:

Orang Kudus 18 Maret: St. Syrillus dari Yerusalem

Santo syrillus dari yerusalem, uskup & pengaku iman
Syrillus lahir di Yerusalem kira-kira pada tahun 315 dan meninggal di sana pada tanggal 8 Maret 386. Ia ditahbiskan menjadi imam oleh Santo Maksimus, Uskup Yerusalem. Ia juga diangkat sebagai katekis khusus untuk para calon permandian (katekumen). Untuk membantu imam-imam dan ketekis lainnya, ia menulis sebuah buku pelajaran agama. Buku Katekismus ini merupakan buku pelajaran agama pertama yang secara ringkas menguraikan Credo Para Rasul dan Sakramen-sakramen.

Sesudah menerangkan tentang sifat-sifat Allah yang mahaesa, Syrillus menulis: “Pengetahuan terbesar mengenai Allah ialah mengakui cinta kasih-Nya dengan iman dan mengenal kebenaran-Nya.” Penjelasannya tentang ekaristi kudus tegas dan terang. Ia menulis, “... oleh karena Kristus sendiri telah memberkati roti persembahan sambil berkata, ‘Inilah Tubuh-Ku,’ siapakah yang berani bersangsi terhadap kebenaran ini? dan setelah Ia mengucapkan berkat atas roti, Ia mengambil anggur dan memberkatinya sambil berkata, ‘Inilah Darah-Ku,’ siapa lagi yang masih bersangsi terhadap kebenaran ini dengan berkata ini bukanlah Darah-Nya?”

Sepeninggal Uskup Maksimus, Syrillus terpilih sebagai Uskup Yerusalem pada tahun 350. Awal karyanya sebagai Uskup Yerusalem ditandai dengan suatu penampakan ajaib di langit: sebuah salib besar tampak di langit dengan cahaya yang berkilau-kilauan meliputi puncak Kalvari hingga taman Zaitun. Penampakan ini menandakan penderitaan yang akan dialaminya sebagai seorang uskup.

Seperti uskup-uskup lain pada masa itu, Syrillus juga beberapa kali dikejar dan diusir dari wilayah keuskupannya karena perlawanannya terhadap ajaran sesat Arianisme. Ia baru mulai memimpin Gereja Yerusalem dengan tenang hingga kematiannya pada tahun 386 setelah kamatian Kaisar Valentinus

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun