Sabtu, 23 Januari 2016

Orang Kudus 23 Januari: St. Yosepha Maria Beniganim

BEATA YOSEPHA MARIA BENIGANIM, PENGAKU IMAN
Nama aslinya adalah Yosepha Teresa. Ia lahir pada 9 Januari 1625 di Beniganim, Valencia, Spanyol. Ia adalah puteri dari keluarga miskin dan menjadi semakin miskin lagi ketika ayahnya meninggal. Saat itu Yosepha masih kecil.
Yosepha menjawab panggilan Tuhan dengan memasuki Biara Agustinian di kotanya dan menjadi biarawati. Ia mengambil nama Yosepha Maria dari St. Agnes. Yosepha lebih dikenal oleh sesama biarawati dengan panggilan Muder Agnes atau Madre Inez dalam bahasa Spanyol. Muder Agnes banyak melakukan kehidupan kontemplasi.
Sekalipun tidak memperoleh pendidikan yang cukup memadai, Muder Agnes diberikan telenta oleh Tuhan untuk dapat mengerti tentang teologi dan juga kemampuan konseling terhadap sesama. Oleh karena kemampuannya ini, nasehatnya menjadi sesuatu yang penting dan sangat berpengaruh bagi orang-orang Spanyol.
Yosepha Maria Beniganim meninggal dunia pada 21 Januari 1692 di Beniganim, Valencia, Spanyol. Pada 26 Februari 1888 ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 23 Januari: St. Henrikus Suso

BEATO HENRIKUS SUSO, PENGAKU IMAN
Terlahir di Konstance, Swiss, pada 21 Maret 1295 dengan nama Hendry von Berg. Kemudian ia lebih suka mengenakan nama ibunya, Suso. Henrikus meninggal dunia pada 25 Januari 1366 di Ulm, Jerman.
Pada usia 13 tahun ia masuk Ordo Dominikan, dan selama lima tahun menjalani pendidikan hidup rohani dalam ordo ini. pad usia 18 tahun Henrikus mengalami suatu pertobatan batin yang luar biasa, suatu sentuhan rahmat yang menghantar dia kepada suatu kehidupan heroik dalam doa dan pertobatan orang-orang berdosa.
Setelah menyelesaikan pendidikan teologinya di Konstance, Henrikus pergi ke Cologne pada tahun 1324 untuk memulai karirnya di bawah bimbingan Master Eckhart. Eckhart sungguh mempengaruhi kehidupan rohani dan ajaran Henrikus secara mendalam.
Pada tahun 1236 Henrikus kembali ke Konstance untuk mengajar teologi di sekolah Biara Dominikan. Dalam kurun waktu itu, ia mulai banyak menulis tentang mistisisme. Dalam bukunya yang berjudul Buku Kecil tentang Kebenaran, Henrikus memaparkan mistisisme secara teoretis dan dengan tegas membela ajaran Eckhart. Dalam buku itu Henrikus menunjukkan kesetiaannya kepada Eckhart sekaligus berusaha membenarkan dirinya terhadap tuduhan-tuduhan yang diberikan kepadanya.
Dalam Buku Kecil tentang Kebijaksanaan Abadi, yang disebut sebagai hasil karya terindah dalam mistisisme Jerman, Henrikus menuliskan percakapan-percakapan rohaninya dengan Kristus. Buku ini penuh dengan devosi kepada luka-luka Yesus, kepada nama Yesus, kepada Maria dan kepada Ekaristi. Henrikus sendiri kemudian menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Latin dengan judul Horologium Sapientia.
Dalam bukunya yang berjudul Kehidupan, Henrikus menuliskan percakapan-percakapan rohani dengan muridnya, Elisabeth Stagel. Buku ini lebih merupakan kisah sebuah jiwa daripada suatu biografi. Ajaran Henrikus hangat, personal dan lembut. Bahasanya indah dan punya daya tarik yang mendalam.
Dari tahun 1335 Henrikus membaktikan seluruh hidupnya dalam karya pewartaan Sabda dan bimbingan rohani kepada umat dan rohaniwan, biarawan-biarawati. Dalam hal ini, Henrikus dikaruniai bakat istimewa. Karya ini mencampakkan dalam kesibukan mengunjungi banyak biara untuk memberikan bimbingan rohani. Ia pergi ke biara suster-suster Dominikan di Swiss dan Netherland. Ia dibantu oleh sahabat-sahabat mistikus Yohanes Tauler dan Henry dari Nordlingen. Karena bakat dan pengalamannya ini, Henrikus diangkat menjadi pemimpin Sahabat-sahabat Allah, suatu serikat religious yang terdiri dari rohaniwan dan awam untuk mendalami bentuk-bentuk kehidupan rohani yang lebih tinggi.
Pada tahun 1343 – 1344, Henrikus menjadi pemimpin imam-imam Dominikan Konstance, yang tinggal di pengasingan Diessenhofen karena menolak mendukung Kaisar Louis dari Bavaria. Pada tahun 1349 ia dikirim ke Ulm untuk mewartakan dan membimbing umat dan rohaniwan di sana. Di sanalah ia menghembuskan nafasnya pada 25 Januari 1366.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 23 Januari: St. Martina

SANTA MARTINA, MARTIR
Martina dikenal sebagai puteri bangsawan Romawi yang kaya raya. Hari kelahiran dan kematiannya tidak diketahui dengan pasti. Yang diketahui tentang dirinya adalah bahwa ia adalah seorang wanita dermawan yang membagi-bagikan harta warisan orangtuanya kepada fakir miskin.
Penganiayaan terhadap dirinya hingga mati diperkirakan terjadi ada masa pemerintahan Kaisar Aleksander Saverus (222 – 235). Perlakukan sadis ditimpakan pada diri Martina karena ia tidak mau membawakan kurban kepada dewa-dewa bangsa Romawi. Martina dipaksa dengan berbagai macam cara yang kecam, namun pendiriannya tetap teguh, yakni bahwa imannya akan Kristus yang memberikan kebahagiaan kekal lebih penting dari kehidupan dunia yang fana ini.
Sejumlah mukjizat dihubungkan dengan Martina. Untuk menghormatinya, maka pada abad VII didirikan sebuah gereja kecil. Kemudian pada tahun 1634 Paus Urbanus VIII (1623 – 1644) mendirikan sebuah gereja untuk menghormatinya.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini: