Minggu, 02 Juni 2013

Orang Kudus 2 Juni: St. Erasmus

Santo erasmus, uskup & martir
Erasmus, yang juga dipanggil Elmo, dikenal sebagai uskup kota Farmiae, Italia. Kemungkinan ia dihukum mati sekitar tahun 303, tatkala terjadi penganiayaan atas orang-orang Kristen di masa pemerintahan Kaisar Diokletianus. Kisah menyeluruh tentang masa hidupnya tidak banyak diketahui. Dari laporan Paus Gregorius I pada abad keenam diketahui bahwa relikuinya disemanyamkan di Katedral Farmiae.

Banyak cerita yang beredar waktu itu sering menyamakan Elmo dengan Erasmus lain, orang kudus berkebangsaan Syria yang menjadi Uskup Anthiokia. Menurut cerita ini, Erasmus arau Elmo adalah Uskup Anthiokia yang dikejar-kejar oleh para musuh sampai akhirnya ditangkap dan dibunuh di Fermiae.

Erasmus atau Elmo dihormati sebagai pelindung para pelaut Italia. Hal ini mungkin didasarkan pada cerita bahwa kemartirannya terjadi di atas kapal. Para pelaut Italia percaya bahwa cahaya biru yang sering terlihat di puncak tiang kapal sebelum dan sesudah kilatan halilintar, menandakan perlindungan Santo Erasmus. Oleh karena itu, cahaya itu dinamakan “Cahaya Santo Elmo”. Erasmus dihormati sebagai pelindung para pelaut.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Raya Tubuh da Darah Kristus

Renungan HR Tubuh & Darah Kristus
Bac I   : Kej 14: 18 – 20; Bac II     : 1Kor 11: 23 – 26
Injil     : Luk 9: 11 – 17

Dalam bacaan pertama diceritakan bahwa Melkisedek, Raja Salem, membawa roti dan anggur. Dikatakan bahwa dia adalah seorang imam. Mungkin roti dan anggur ini untuk keperluan persembahan. Di sini mau dikatakan bahwa sudah sejak jaman Perjanjian Lama roti dan anggur dipakai oleh imam.

Dalam bacaan kedua kembali roti dan anggur disebut. Akan tetapi, roti dan anggur ini sudah mendapat makna baru. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, roti dan anggur itu memiliki makna Tubuh dan Darah Kristus. Apa yang diwartakan Paulus ini merupakan pengulangan apa yang pernah dibuat Yesus bersama para rasul dalam perjamuan malam terakhir sebelum sengsara-Nya. Di sini, roti dan anggur bukan hanya mendapat makna baru, melainkan juga pesan agar kita senantiasa mengenangkan-Nya setiap kali kita menyantap “roti” itu.

Hari ini merupakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Melalui sabda Tuhan ini kita kembali disadarkan akan sabda Yesus tadi, bahwa roti dan anggur yang selalu kita rayakan dalam perjamuan ekaristi adalah benar-benar Tubuh dan Darah-Nya. Memang ini merupakan masalah iman, bukan nalar. Hanya dengan mata iman kitalah, kita dapat melihat bahwa hosti dan anggur di piala yang sudah dikonsekrir oleh imam benar-benar menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

Soal iman ini mungkin kita tidak perlu mendebatkannya lagi. Lantas apa makna perayaan hari ini bagi kita? Injil hari ini merupakan rangkuman atas bacaan hari ini sebagai sebuah pesan. Tuhan menghendaki agar kita mau berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan. “Kamu harus member mereka makan!” Kata Yesus.

Oleh karena itu, melalui sabda Tuhan hari ini dan melalui Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, kita diajak untuk mau berbagi dengan sesama kita. Dalam semangat berbagi ini kita dituntut untuk mau menanggalkan ego dan kepentingan diri sendiri. Semoga!

by: adrian