Selasa, 08 November 2022

BERBAGI ATAU MEMBERI

 

Berbagi merupakan suatu kegiatan memberi apa yang dimiliki kepada orang lain. Yang diberi ini tidak harus berwujud materi, tetapi dapat juga berbentuk non materi seperti saran, ilmu pengetahuan atau tugas pekerjaan. Jadi, berbagi di sini terjadi pada orang yang memiliki “kelimpahan” dan menyerahkan “kelimpahan” itu kepada yang tidak mempunyai. Berbagi bisa terjadi dalam urusan pekerjaan. Berbagi tugas misalnya. Sebagai contoh, seorang pimpinan memberikan beberapa tugas kepada bawahannya untuk dikerjakan. Orang yang menerima tugas tersebut bertanggung jawab kepada si pemberi tugas.

Akan tetapi, tidak selamanya memberi tugas itu termasuk berbagi tugas. Memberi tugas kepada orang lain terjadi karena si pemberi tidak dapat mengerjakan tugas-tugas itu pada waktu yang sama dan di tempat yang berbeda. Misalnya, pastor paroki tidak dapat merayakan dua misa pernikahan pada waktu yang sama di dua tempat yang berbeda. Jika ia memberikan salah satu tugas itu kepada pastor pembantunya, ia bukan berbagi tugas, melainkan memberi tugas.

Memberi tugas juga dapat terjadi karena si pemberi tidak suka pada pekerjaan yang dihadapinya. Misalnya, seorang ibu minta pelayanan misa arwah di rumahnya. Pastor paroki tidak suka merayakan misa di sana karena yakin ia tidak akan mendapatkan uang stipendium yang besar. Maka ia menyerahkan tugas pelayanan itu kepada pastor pembantunya. Terkesan bahwa pastor paroki ini sudah berbagi tugas, padahal dia hanya memberi tugas.

Dengan berbagi tugas seseorang tidak hanya memberikan suatu tugas, melainkan memberikan kepercayaan. Sekalipun seseorang dapat melakukan tugas-tugas tersebut, namun ia menyerahkan kewenangan itu kepada orang lain, dan ia akan tunduk karena ia sudah percaya kepadanya. Sebagai contoh akan diambil dari kehidupan di paroki. Di paroki pastor paroki adalah pemegang kuasa. Semua tugas adalah kewenangannya. Pastor pembantu hanya menerima sisa-sisa; atau tugas yang sama sekali tidak bisa dikerjakan oleh pastor paroki karena keterbatasan ruang dan waktu atau karena ketidaksukaan pada tugas.

Misalnya, seorang pastor paroki mempercayakan kepada pastor pembantunya untuk bertugas membagikan jadwal misa; dan ia akan tunduk pada pembagian yang dibuat pembantunya itu. Atau pastor paroki memberi keparcayaan kepada pastor pembantunya untuk mengurus soal Kursus Persiapan Perkawinan, administrasi paroki, pembinaan katekumen/komuni pertama/krisma, dll.

Di dalam berbagi tugas ada terkandung beberapa keutamaan, yaitu sikap rendah hati dan semangat bekerja sama. Hanya orang yang rendah hati dan yang memiliki semangat bekerja sama saja mau memberikan sebagian kewenangannya kepada orang lain. Orang yang rendah hati akan tahu diri tentang keterbatasan dirinya dan makna tugas pelayanannya. Karena itu, orang yang memiliki sikap rendah hati akan selalu terbuka dengan siapa saja sehingga ia dapat bekerja sama.

Jadi, ada perbedaan antara memberi tugas dengan berbagi tugas. Berbagi tugas merupakan suatu keutamaan, sedangkan memberi tugas bukan merupakan keutamaan. Ia adalah hal biasa, karena adanya keterbatasan ruang dan waktu atau karena selera. Untuk perkembangan suatu lembaga, dibutuhkan adanya sistem berbagi tugas dari para pimpinan kepada bawahan.