Jumat, 22 Mei 2015

Murid Cerdik

Karena asyik bermain bersama teman-temannya, dan kebetulan orangtua pun lupa mengingatkan, Stanis, yang baru duduk di bangku kelas 4 SD, lupa mengerjakan PR Bahasa Indonesianya. Ia baru sadar ketika teman sebangkunya menanyakan PR-nya. Ia langsung membayangkan wajah Ibu Tuti yang terkenal garang terhadap murid yang tidak mengerjakan tugas rumah.
Membayangkan hukuman yang akan diterimanya, Stanis langsung tertunduk lemas. Ekspresi tak bergairah tetap ia perlihatkan ketika Ibu Tuti memasuki ruang kelas. Melihat salah seorang muridnya lemas, Ibu Tuti segera menghampirinya.
Ibu Tuti         : Stanis, kamu sakit?
Stanis hanya menggelengkan kepalanya, sambil jemari tangannya bermain-main di bawah meja. Ia tak berani menatap wajah gurunya.
Ibu Tuti        : Ibu berharap ini bukan karena kamu tidak mengerjakan PR 
                     lagi ya.
Stanis           : Nah, itu dia, Bu. Saya sudah mengerjakannya. Tapi, saya sungguh bodoh karena kertas tugas itu saya jadikan pesawat kertas.
Ibu Tuti        : Kamu benar. Itu bukan hal yang baik untuk dilakukan. Tapi tak masalah. Saya akan mengizinkan kamu membuka kembali lipatan kertas itu dan menyerahkan ke Ibu.
Stanis          : Wah, itu gak akan mungkin, Bu.
Ibu Tuti        : Kenapa?
Stanis          : Diperkirakan pesawatnya telah dibajak, Bu. Kita kehilangan 
                     kontak.
Ibu Tuti        : &*%$#@&*%#$????
edited by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 22 Mei: St. Rosana

SANTA ROSANA, ABBAS
Informasi mengenai orang kudus ini masih sangat terbatas. Yang jelas Rosana lahir pada tahun 1226. Ketika berusia 15 tahun, ia dinikahkan dengan seorang pemuda yang bejat moralnya dan jahat. Rosana harus menanggung beban penderitaan yang hebat akibat perlakuan kasar sang suami. Namun Rosana tabah dan sabar. Suatu ketika sang suami menderita suatu penyakit yang parah. Dengan penuh cinta kasih, Rosana merawat dan melayani suaminya. Ia juga berdoa memohon kesembuhan sang suami. Setelah suaminya yang sakit keras itu sembuh berkat usaha dan doa Rosana, maka ia diizinkan untuk menjalani hidup bertapa. Rosana dipilih menjadi Abbas sebuah biara suster. Ia meninggal pada tahun 1310

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 22 Mei:

Renungan Hari Jumat Paskah VII - B

Renungan Hari Jumat Paskah VII, Thn B/I
Bac I  Kis 25: 13 – 21; Injil       Yoh 21: 15 – 19;

Dalam Injil hari ini ditampilkan dialog antara Tuhan Yesus dan Petrus. Tiga kali Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus dengan pertanyaan yang sama, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Tiga kali juga Petrus menjawab bahwa ia mengasihi Yesus dengan gradasi, dimulai dari tingkatan lemah hingga full power, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” (ay. 17). Atas semua jawaban dan pernyataan Petrus itu, Tuhan Yesus menyampaikan pesannya: “Ikutlah Aku!” (ay. 19). Pesan singkat ini memuat makna mendalam, dimana Petrus diajak untuk menyerupai Yesus dalam melaksanakan tugas perutusannya.
Pertanyaan dan pesan Tuhan Yesus dalam Injil ternyata tidak hanya ditujukan kepada Petrus semata. Bila kita memperhatikan bacaan pertama, yang menampilkan kisah Paulus, dapatlah dikatakan bahwa Paulus juga menerima pertanyaan dan pesan Tuhan Yesus tersebut. Hal itu terlihat dari kesiapan Paulus untuk menderita demi melaksanakan tugas perutusan mewartakan Kerajaan Allah. Paulus telah mengikuti Tuhan Yesus, mewartakan dan menggembalakan kawanan domba-Nya.
Jika pertanyaan dan pesan Tuhan Yesus dalam Injil tidak hanya ditujukan kepada Petrus saja, maka bisa dikatakan bahwa pertanyaan dan pesan Tuhan Yesus itu ditujukan juga kepada kita dewasa ini. Itulah yang hendak disampaikan Tuhan kepada kita melalui sabda-Nya hari ini. Tuhan Yesus bertanya kepada kita masing-masing apakah kita mencintai-Nya. Cinta akan Dia mengandung konsekuensi untuk mengikuti Dia: hidup dan ajaran-Nya. Karena itu, jika memang kita mencintai Tuhan Yesus, maka kita harus melaksanakan ajaran-Nya serta menghayati hidup-Nya dalam kata dan perbuatan. Ini juga merupakan bentuk pewartaan.
by: adrian