Selama
ini kita mengenal bahwa protestanisme itu identik dengan Lutheran atau Calvinis
saja. Padahal sejarah protestanisme sudah ada jauh sebelum lahirnya kedua tokoh
tersebut. Pada prinsipnya, protestanisme merupakan aliran yang memprotes ajaran
resmi Gereja saat itu (Gereja Katolik). Karena protes mereka tidak bisa
diterima, maka akhirnya mereka berdiri sendiri, terpisah dari Gereja Induk.
Memang
gerakan protestanisme yang cukup besar terjadi pada masa Luther, yang dikenal dengan
nama gerakan reformasi. Berikut ini akan ditampilkan gerakan protestanisme.
1. Gerakan Pra-Reformasi
Sebelum munculnya Gereja
Reformasi, sudah ada aksi protes terhadap ajaran Gereja yang resmi. Ada
beberapa yang masuk ke dalam kategori ini:
(a) Albigensis:
muncul dan berkembang di Perancis Selatan pada akhir abad XII dan awal abad
XIII. Lebih lanjut tentang Albigensis, dapat dibaca di sini.
(b) Hussit: nama gerakan ini
diambil dari nama pendirinya, yaitu Jan Hus. Gerakan ini muncul dan berkembang
di Bohemia (sekarang Republik Ceko) pada abad XV. Sekarang gerakan ini dapat
dilihat pada aliran Presbyterianisme.
(c) Lollard:
gerakan ini diprakarsai oleh Yohanes Wyclif pada abad XIV. Gerakan ini muncul
dan berkembang di Inggris.
(d) Waldensis:
gerakan ini didirikan oleh Petrus Waldo pada abad XII. Gerakan ini muncul dan
berkembang di Perancis, Italia dan Jerman
Demikianlah gerakan-gerakan
protestanisme sebelum munculnya gerakan reformasi. Tema-tema protes gerakan ini
beragam, mulai soal baptisan, sakramen hingga pugatorium. Dengan tegas Gereja
Katolik menolak ajaran mereka.