Kamis, 30 April 2020

INI TIPS MENGELOLA PERAN


Setiap manusia memiliki berbagai peran dalam hidupnya. Sesederhana apapun orang itu. Tak mungkin seseorang itu hanya mempunyai satu peran. Peran sebagai anak, ibu, ayah, anggota masyarakat, karyawan, organisasi, terlebih lagi, peran sebagai hamba Tuhan. Singkat kata, setiap orang memiliki banyak peran.
Siapapun pastinya pula mengharap yang terbaik pada setiap perannya. Sayangnya, kita memiliki banyak keterbatasan, baik terbatas waktu, tenaga, finansial dan sebagainya.
Tidak jarang kita temui, orang-orang yang sukses dalam satu peran, namun gagal di peran yang lain. Misalnya saja, ia seorang Pimpinan Perusahaan yang hebat, namun rumah tangganya berantakan. Atau, dia seorang aktivis yang pintar, namun jarang masuk kuliah, dan nilainya mengkhawatirkan. Dan masih banyak contoh lain yang bisa kita temukan.
Nah, bagaimanakah kita menempatkan peran-peran kita dengan sebaik-baiknya? Ada beberapa tips yang berguna bagi Anda untuk mencapai apa yang terbaik dalam hidup Anda. Tips-tips ini diambil dari email Anne Haira ke saya yang kemudian diolah kembali.

Selasa, 28 April 2020

KETIKA KURANG BERSERAH DIRI


Zaman kini adalah zaman digital. Semua serba cepat. Jika dulu berlaku asas siapa yang kuat dialah yang menang, di zaman kini siapa yang cepat dialah yang menang. Yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Karena itu, manusia dihargai dari kecepatan kinerjanya. Dalam dunia kerja, kecepatan menjadi perhatian utama. Dan karena mesin bisa lebih cepat daripada tenaga manusia, tak heran banyak perusahaan lebih menggunakan mesin ketimbang tenaga manusia.
Tuntutan kecepatan ini membuat manusia hidup dalam derap waktu yang super sibuk. Memang terlihat seakan manusia menghargai waktu. Namun di balik itu ada segudang kecemasan jika tidak mengimbangi kecepatan perputaran roda waktu. Terlambat sedikit, maka bisa digilas roda sang waktu. Maklum, manusia dihargai dari kecepatannya.
Kisah di bawah ini dapat memberi inspirasi bagi kita di zaman yang serba cepat.
Selasa pagi, pukul 09.30 WIB, seperti biasa jalan Imam Bonjol dilewati sebagian besar warga Jakarta. Saya menyetir tergesa-gesa, dan sudah hampir terlambat rapat penting di pusat Jakarta. Saat itu, waktu menunjukkan “3 in 1”. Saya menggerutu kecil. “Jamnya nanggung. 30 menit lagi sudah selesai, tapi jika menunggu 30 menit, saya bisa terlambat satu jam.”

INI ALASAN UNTUK MELUPAKAN MANTAN KEKASIH


Hampir setiap orang pernah mengalami masa pacaran. Karena itu, bisa dibilang bahwa hamper setiap orang punya pacar. Pacaran merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap manusia tentulah pernah merasakan dan menjalani masa pacaran. Pacaran bisa menjadi batu loncatan ke jenjang pertunangan atau bahkan pernikahan. Akan tetapi, tak sedikit juga mereka yang pacaran mengalami kegagalan.
Putus saat pacaran adalah wajar dan biasa. Setiap masa pacaran selalu terbuka peluang untuk putus. Tidak ada yang langgeng dalam berpacaran. Putus saat pacaran biasanya disebabkan karena tidak ada kecocokan hati. Adalah lebih baik putus saat pacaran, ketimbang putus setelah menikah, apalagi bila menikah dalam Gereja Katolik. 
Akan tetapi, ada yang merasa sulit untuk menerima kenyataan putus pacaran. Mungkin relasi pacarannya sudah terlanjur intim. Misalnya, sudah melakukan hubungan seks, atau bahkan sudah hamil. Karena itu, tak sedikit orang yang mengalami diputus-cinta oleh kekasih menempuh jalur nekat seperti bunuh diri.
Mantan kekasih terkadang sulit untuk dilupakan, mantan kekasih terkadang selalu membayangi hidup. Semakin kita ingin melupakan mantan kekasih maka akan semakin sulit kita untuk melupakannya. Ada banyak alasan kenapa kita sulit untuk melupakan mantan kekasih. Masa-masa indah bersama mantan kekasih biasa akan selalu terbayang dalam ingatan. Namun melupakan mantan kekasih mempunyai nilai positif.

Senin, 27 April 2020

INI CARA LATIH ANAK TEMUKAN SOLUSI


Kemampuan menemukan solusi atau problem solving, umumnya dimiliki oleh orang yang sudah memiliki kemampuan kognitif. Setidak-tidaknya anak usia 10 tahun sudah dapat melakukan hal tersebut. Akan tetapi, sebenarnya kemampuan menemukan solusi sudah dapat dilatih sejak usia balita. Kemampuan ini membuat anak terlihat lebih mandiri.
Karakter anak mandiri bisa dibentuk sejak anak balita. Masa balita adalah masa anak menangkap dan mengingat perlakuan yang dilihat dan diterimanya. Saat itu, kecerdasan dan kreativitas anak berkembang. Menurut psikolog Lucia R.M. Royanto, kemampuan memecahkan masalah pada anak sangat dipengaruhi faktor lingkungan berupa stimulasi-stimulasi psikologis melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama anak. “Stimulasi psikologis yang diberikan oleh ibu berupa permainan dan latihan yang dapat mengembangkan kemampuan anak akan membantu perkembangan anak secara maksimal,” kata Lucia pada kesempatan yang sama.
Pengajar pada Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan rangkaian proses untuk sampai pada tahap pemecahan masalah dimulai dari adanya atensi, kemudian fokus, konsentrasi, mengingat, belajar, dan memecahkan masalah. Lucia mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari saat anak melihat ibunya makan dengan sendok dan garpu. Di saat itu anak mengarahkan atensi dan fokusnya terhadap apa yang dilakukan ibunya ketika makan dengan menggunakan sendok dan garpu. Dengan konsentrasi, apa yang dilakukan ibunya akan masuk ke dalam ingatan anak dan di situ pula proses belajar terjadi. 

Jumat, 24 April 2020

HABIB BAHAR SMITH DAN WABAH KORONA

Di tengah pandemi virus korona atau covid-19, jagat media sosial dihebohkan dengan video ceramah keagamaan Habib Bahar Smith (lebih jauh isi videonya, langsung saja klik di sini). Hampir sepanjang ceramahnya, sang Habib meluapkan emosinya atas kebijakan penutupan masjid atau “pelarangan” shalat berjamaah di masjid. Karena masjid itu milik Allah SWT atau masjid itu rumah Allah SWT, kebijakan penutupan itu dinilai Habib sebagai menghalangi umat islam bertemu dengan Allah SWT.
Bukan hanya soal kebijakan penutupan masjid saja yang dipermasalahkan dalam ceramah keagamaannya. Habib Smith juga mempersoalkan pelarangan tabligh akbar. Sebagaimana diketahui, untuk mengurangi tingkat penyebaran virus korona, pemerintah melarang orang untuk berkumpul dalam kerumunan. Kebijakan ini dikenal dengan istilah social distancing atau physical distancing. Namun bagi Habib Smith, kebijakan tersebut membatasi hak umat islam untuk mengetahui risalah Nabi Muhammad SAW, karena dalam acara tabligh akbar, dimana orang banyak berkumpul, akan ada penyampaian risalah atau ajaran nabi. Melarang orang berkumpul sama saja artinya melarang orang mengetahui risalah atau ajaran nabi.
Setidaknya 2 poin inilah yang tampak dalam video tersebut. Dan sekali lagi, semuanya disampaikan dengan nada emosional. Bahkan sang Habib menantang “duel” satu lawan satu. Menyaksikan video tersebut, kita seakan langsung diingatkan akan pesan Ade Armando khususnya kepada umat islam, bahwa beriman itu perlu juga dengan akal budi, jangan hanya emosi (lebih lanjut mengenai pesan Ade Armando ini, silahkan kik di sini). Selain itu ceramah keagamaan Habib Bahar Smith menyadarkan kita bahwa umat islam memang masih hidup dalam abad ke-15, bukan abad ke-21. Jiwa dan raga ada di abad kini, namun otaknya masih di abad lampau.

Rabu, 22 April 2020

PENTINGNYA MEMBACA BAGI KEHIDUPAN


Orang bijak bilang, buku adalah gudang ilmu. Dapatlah dikatakan, siapa yang mempunyai buku, dia memiliki gudang ilmu. Ilmu pengetahuan itu ada di dalam gudang. Orang yang hendak mengambil ilmu itu harus terlebih dahulu membuka gudangnya. Dikaitkan dengan buku, membuka gudang berarti membaca. Dengan membaca buku, maka ilmu yang ada di dalamnya dapat diketahui. Semakin banyak buku dibaca, semakin banyak pula ilmu diketahui.
Mengingat pentingnya membaca bagi kehidupan manusia, maka alangkah baiknya menanamkan kebiasaan membaca buku sejak usia dini. Membaca merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang anak. Ketika anak sudah mulai mengenal huruf dan membaca, sangatlah baik jika kepadanya diberikan buku.
Akan tetapi, membaca di sini bukanlah sekedar menghasilkan bunyi-bunyian dari sekumpulan huruf-huruf yang membentuk kata dan kalimat. Anak harus dapat memahami apa yang dibacanya. Untuk itu, anak juga perlu mengerti setiap kata yang dibacanya. Inilah yang dinamakan literasi. Jika tanpa pengertian dan pemahaman, itu ibarat masuk ke dalam gudang yang gelap gulita. Kita sama sekali tidak tahu apa saja yang ada di dalam gudang itu; lebih parah lagi kita tak tahu benda apa yang ada di depan kita. Literasi merupakan penerang “gudang ilmu”.

Selasa, 21 April 2020

JANGAN ABAI UNTUK MENDENGARKAN


"Kepemimpinan bagi saya berarti tugas, kehormatan dan negara. Itu berarti karakter dan itu berarti mendengarkan dari waktu ke waktu." Kutipan ini berasal dari George W. Bush, Presiden Amerika Serikat ke-43.
Kebanyakan orang cenderung lebih senang membicarakan dirinya sendiri dibandingkan mendengarkan. Hanya orang-orang  berpengaruh yang memahami nilai luar biasa jadi pendengar yang baik. Seperti yang dikatakan senator Amerika Serikat, Lyndon B. Johnson, “Anda tidak akan pernah belajar apa-apa jika Anda terus bicara.”
Kemampuan mendengarkan secara cerdas merupakan kunci untuk dapat mempengaruhi orang lain. Mendengarkan dapat memberikan manfaat dalam membangun hubungan, meningkatkan pengetahuan, membangkitkan ide, membangun loyalitas dan menunjukan rasa hormat kepada orang lain.
Sekilas mendengarkan orang lain tampak hanya menguntungkan mereka yang didengarkan. Akan tetapi, dengan menjadi pendengar yang baik, kita sebenarnya menempatkan diri pada posisi membantu diri sendiri. Menjadi pendengar yang baik membutuhkan kerendahan hati dan kesabaran.

Senin, 20 April 2020

PAUS FRANSISKUS: TUHAN TIDAK BOSAN MENGANGKAT KITA BILA KITA JATUH

“Minggu lalu kita merayakan kebangkitan Tuhan. Hari ini kita menyaksikan kebangkitan murid-Nya.” Inilah kalimat pembuka Paus Fransiskus dalam misa Minggu Kerahiman Ilahi di Gereja Roh Kudus di Saxony, sekitar 200 meter dari lapangan Santo Petrus, pada 19 April 2020. Karena langkah-langkah keamanan covid-19, misa dirayakan tanpa kehadiran umat beriman.
Paus Fransiskus menceritakan satu minggu setelah Yesus bangkit dari mati, para murid masih “bersembunyi ketakutan di tempat dengan pintu-pintu terkunci.” Tanggapan Yesus terhadap ketakutan mereka adalah “Damai sejahtera bagi kamu!” Yesus memulai dari awal, jelas Paus Fransiskus. Kebangkitan murid-Nya dimulai dengan kesetiaan, belas kasihan yang sabar. Dengan cara itu kita belajar bahwa Allah tidak bosan mengangkat kita kalau kita jatuh. Allah seperti seorang ayah yang mengizinkan kita mengambil langkah-langkah tentatif dan mengangkat kita setiap kali kita jatuh.
“Tangan yang selalu membuat kita berjalan kembali adalah belas kasihan”, papar Paus Fransiskus. Allah tahu kita akan terus jatuh. Tetapi Dia akan selalu mengangkat kita karena “Dia ingin kita melihat kepada-Nya” bukan kegagalan kita. “Tuhan menunggu kita memberikan kepada-Nya kegagalan-kegagalan kita agar Dia bisa membantu kita mengalami kerahiman-Nya,” tegas Paus Fransiskus.
Semua murid telah meninggalkan Yesus. Mereka semua merasa bersalah. Tetapi, bukannya “memberi mereka kotbah panjang,” Yesus menunjukkan luka-luka-Nya kepada mereka, dimana Thomas tidak ada di tempat saat pertama kalinya. Namun ketika dia menyentuh luka-luka itu, “dia melewati para murid lainnya. Dia bukan hanya percaya pada kebangkitan,” tetapi juga pada kasih Allah yang tak terbatas.

INI TAWARAN BAGAIMANA MEMENEJEMEN SEBUAH PAROKI

Setiap manusia tentu memiliki masalah. Tak terkecuali juga dalam dunia pastoral. Akan tetapi masalah dalam dunia pastoral bukan untuk dihindari atau dibiarkan saja waktu yang menyelesaikannya. Masalah dapat memacu kita untuk berpikir keras mencari jalan keluar. Untuk mencari jalan keluar atas masalah, kita jangan selalu puas dengan satu cara saja. Prinsip “Ada banyak jalan menuju Roma” dapat diterapkan di sini. Dengan prinsip ini maka kita akan dipancing untuk terus berkreasi dan berinovasi. Tanpa inovasi terus menerus, pastoral kita akan stagnan dan mati.
Oleh karena itu, pemimpin pastoral sebuah paroki, yaitu pastor kepala paroki (atau disebut dengan pastor paroki saja), harus memperhatikan prinsip ini agar hidup menggereja umatnya tetap hidup. Pastor paroki sebagai pemimpin, ibarat sebuah perusahaan, menjadi tulang punggung maju dan berkembangnya paroki, karena dari dirinya lahir kebijaksanaan untuk karya pastoral. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan pastor paroki.
Sikap Rendah Hati dan Mendengar
Penelitian membuktikan bahwa pemimpin yang efektif dan inovatif justru pemimpin yang mengumpulkan orang-orang yang kritis dan siap memberi umpan balik dan masukan terhadap praktek-praktek perusahaan, lembaga atau negara. Seorang pemimpin tidak perlu mengeluarkan “power”nya untuk menggerakkan inovasi. Sebaliknya, sikap rendah hati penting dimiliki untuk menumbuhkan spirit inovasi. Secara logis kita bisa membayangkan bahwa di bawah tekanan, ide-ide cemerlang tidak bakal muncul. Suasana kritik mengkritik yang positif, serta tantang menantang ide perlu digiatkan. Kita bahkan perlu mengembangkan spirit “jawaban belum tentu ada di pihak kita” sehingga muncul semangat mencari tahu dan mendengarkan orang lain.

Minggu, 19 April 2020

CARA LAYAK MEMUSNAHKAN BENDA-BENDA ROHANI


Setiap orang katolik tentu mempunyai benda rohani. Yang dimaksud dengan benda rohani adalah benda yang mempunyai nilai rohani, yang telah diberkati oleh imam. Yang termasuk benda-benda rohani adalah Alkitab, Rosario, Salib, patung orang kudus, peralatan ibadat dan ekaristi, dan masih banyak lagi.
Sekalipun disebut benda rohani, bukan lantas berarti benda-benda tersebut bersifat kekal. Ia masihlah tetap barang duniawi. Dan karena termasuk barang duniawi, maka ada saatnya ia rusak. Menjadi persoalan, bagaimana menyikapi benda rohani yang sudah rusak. Apakah dibiarkan begitu saja sehingga menjadi “semak” di rumah?
Seorang OMK pernah bertanya soal Alkitabnya yang sudah kusam (pernah terendam karena banjir melanda). Dia merasa risih membawa dan menggunakan Alkitab tersebut dalam pertemuan kelompok. Memang dia sudah membeli Alkitab yang baru, namun Alkitab yang lama itu terasa menggangu “pemandangan”. Dia bingung mau diapakan Alkitab itu, karena dia sadar itu adalah Kitab Suci.
Seorang ibu rumah tangga juga pengalaman yang serupa terkait benda rohani. Kali ini masalahnya dengan Rosario. Ada begitu banyak Rosario rusak di kamarnya. Semua itu ulah anaknya yang masih balita. Anaknya sering memainkan-mainkan benda itu hingga putus dan rusak. Ibu ini juga mengalami kebingungan mau diapakan Rosario rusak itu. Dia takut membuangnya ke tempat sampah.

Jumat, 17 April 2020

AGAMA ISLAM MEMBOLEHKAN UNTUK MEMBUNUH ORANG MURTAD


Murtad adalah suatu tindakan meninggalkan iman yang sudah lama dipercayai. Semua agama di dunia tentu pernah mengalami kemurtadan umatnya. Ada begitu banyak alasan kenapa orang meninggalkan iman agamanya, alias murtad. Menghadapi umatnya yang murtad ini, sikap agama berbeda-beda. Sikap paling keras datang dari agama islam.
Terhadap umat islam yang meninggalkan iman islamnya, agama islam membolehkan untuk membunuhnya. Artinya, umat islam yang murtad boleh dibunuh. Ini adalah ajaran agama islam. Sumber ajaran ini adalah Hadis Sahih al-Bukhari (Tolok ukur yang kami pakai adalah www.spokaneislamiccenter.org). Perintah membunuh itu ada dalam volume 9 buku 84, nomor 57 dan 58. Berikut ditampilkan kutipannya.
9.57:
Narrated ‘Ikrima: Some Zanadiqa (atheists) were brought to ‘Ali and he burnt them. The news of this event, reached Ibn ‘Abbas who said, “If I had been in his place, I would not have burnt them, as Allah’s Apostle forbade it, saying, ‘Do not punish anybody with Allah’s punishment (fire).’ I would have killed them according to the statementof Allah’s Apostle, ‘Whoever changed his Islamic religion, then kill him.’” (cetak tebal dari kami).
9.58:
Narrated Abu Burda: ...... There was afettered man beside Abu Muisa. Mu’adh asked, “Who is this (man)?” Abu Muisa said, “He was a Jew and became a Muslim and then reverted back to Judaism.” Then Abu Muisa requested Mu’adh to sit down but Mu’adh said, “I will not sit down till he has been killed. This is the judment of Allah dan His Apostle (for such cases) and repeated it thrice. Then Abu Musa ordered that the man be killed, and he was killed.... (cetak tebal dari kami).
Dari dua kutipan hadits di atas terlihat jelas adanya perintah membunuh orang yang sudah meninggalkan agama islamnya (murtad). Perintah ini bukan sekedar perintah Nabi Muhammad saja, melainkan perintah Allah juga (lihat nomor 58: This is the judment of Allah dan His Apostle). Karena itu, sudah sangat jelas bahwa agama islam mengajarkan untuk membunuh orang murtad, yaitu umat islam yang meninggalkan agama islam. Sekedar menguatkan pendapat ini, dalam Al-Qur’an yang diterbitkan Departemen Agama RI tahun 2006, untuk catatan kaki surah Al-Anam: 151 tertulis, “Yang dibenarkan oleh syariat seperti qisas, membunuh orang murtad, rajam dan sebagainya.” (cetak tebal dari kami).
Jadi, bukan isapan jembol belaka atau bohong kalau dikatakan bahwa agama islam mengajarkan untuk membunuh orang murtad. Membunuh orang yang sudah meninggalkan agama islamnya merupakan perintah Allah dan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad adalah teladan bagi umat islam. Perkataan dan perbuatannya menjadi inspirasi bagi umat islam. Semua umat islam akan berusaha menjadi seperti beliau. Maka dari itu, apa yang dikatakan Muhammad harus dituruti. Perintah nabi saja harus diikuti, apalagi perintah Allah.
Islam, yang terkenal sebagai agama rahmatan lil alamin, tidak hanya memerintahkan untuk membunuh orang kafir, tetapi juga orang islam yang meninggalkan agama islam (murtad). Dan perintah ini berasal dari Allah, yang diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kamis, 16 April 2020

INI TIPS AGAR TUBUH TETAP SEHAT


Setiap orang tentulah menginginkan badan yang sehat, meski tak sedikit juga orang yang tidak menyadari betapa pentingnya kesehatan itu. Sering kali terjadi orang baru menyadari penting dan berharganya kesehatan itu ketika penyakit menghampirinya. Artinya, saat orang sakit, barulah dia sadar arti kesehatan itu.
Dalam dunia kesehatan, tentulah kita sudah tak asing lagi dengan pepatah ini: lebih baik mencegah daripada mengobati. Mengobati itu membutuhkan biaya yang sangat besar, sementara mencegah sedikit biaya, bahkan gratis. Semua itu tergantung diri kita sendiri. Ada banyak sarana untuk sehat. Tak sedikit juga kita temui tips atau saran untuk sehat. Persoalan ada di tangan kita: mau memanfaatkannya atau tidak.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan adalah daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh ini ibarat benteng dalam pertempuran. Jika bentengnya kokoh, maka amanlah prajurit di dalamnya. Namun jika rapuh, bukan tidak mustahil musuh dengan mudah menyusup masuk dan menyerang. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat dan sehat, itu wajib dilakukan. Dengan tubuh yang sehat, segala aktivitas dan rutinitas yang akan atau tengah dilakukan bisa berjalan lancar sesuai apa yang diharapkan. Bagaimana cara menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat? kita bisa memulainya dari perawatan tulang pada tubuh kita.

Rabu, 15 April 2020

SALAH KAPRAH SOAL CINTA


Immature people falling in love destroy each other's freedom, create a bondage, make a prison. Mature persons in love help each other to be free; they help each other to destroy all sorts of bondages. And when love flows with freedom there is beauty. When love flows with dependence there is ugliness (OSLO)
Kalimat di atas sengaja ditampilkan untuk menimbulkan kontras dan keterkejutan terhadap mereka yang selama ini menganggap cinta sebagai benda statik yang akan terus begitu sepanjang masa atau sesuatu yang akan dicapai ketika menikah. Pengertian ini telah membawa banyak kekecewaan dalam kehidupan berpasangan maupun berkeluarga. Kekecewaan itu berujung pada perceraian. Hingga saat ini angka perceraian masih cukup tinggi. Berbagai alasan yang melatarbelakangi perceraian, mulai dari faktor cemburu, masalah ekonomi, ketidakharmonisan hingga masalah politik yang rupanya kian turut berkontribusi dalam mencerai-beraikan perkawinan.
Selain itu, jumlah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Indonesia dari tahun ke tahun juga semakin meningkat, terlihat dari laporan dari berbagai daerah di Indonesia, masing-masing menunjukkan peningkatan signifikan. Beberapa alasan yang melatar-belakangi adalah faktor ekonomi, minuman keras, rendahnya tingkat pendidikan serta faktor usia dini. 
Faktor penyebab adanya perkawinan di usia dini (13 – 18 tahun) adalah tradisi, masalah sosial - ekonomi, perilaku seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki, rendahnya pengetahuan tentang reproduksi, rendahnya pendidikan orangtua serta lemahnya penegakkan hukum. Pertanyaannya, apa sebenarnya yang terjadi ketika mengawali sebuah hubungan? Apakah hubungan yang dilandasi oleh cinta sudah pasti akan abadi? Apakah hubungan yang tidak abadi karena tidak ada cinta? Pertanyaan semacam ini kerap muncul dalam pemikiran maupun asumsi-asumsi. Marilah kita telaah bersama.

PERNIKAHAN USIA MUDA MENGANDUNG BAHAYA


Sekalipun zaman kita sudah modern, yang ditandai dengan kemajuan dan perkembangan teknologi canggih, namun masih saja pemikiran kolot tetap melekat. Salah satu pemikiran itu adalah menikah di usia muda. Masih banyak masyarakat, terutama anak-anak remaja, masih jatuh pada kebiasaan ini, sekalipun tahu bahaya di baliknya.
memang menikah adalah hak setiap manusia. Semua orang bebas menentukan pilihan hidupnya. Salah satunya adalah menikah. Akan tetapi, ketika tetap kukuh pada keputusan untuk menikah pada usia yang masih muda, tentulah hal ini patut disayangkan.
Bahaya perkawinan di usia muda sudah menjadi keprihatinan blog budak-bangka ini. Tujuh tahun lalu, blog ini menampilkan 3 tulisan dengan tema pernikahan dini dan bahayanya bagi anak. Ketiga tulisan itu adalah: Pernikahan Dini Picu Kematian Ibu”, “Pernikahan Dini Memicu KDRTdan Dampak Buruk Pernikahan Dini.
Dilihat dari judul-judul tulisannya, terlihat jelas penolakan akan pernikahan dini. Sekalipun sudah tujuh tahun, namun persoalan pernikahan dini masih saja marak terjadi. Memang patut diakui bahwa ada beberapa suku masih menganjurkan praktek ini, atau aturan adat terkait masalah ini terbilang longgar. Orang dapat menikah sejauh dia mau menikah, tak peduli berapa usianya.

Selasa, 14 April 2020

PENJELASAN SINGKAT TENTANG ALLAH TRITUNGGAL

Orang islam menyebut orang Kristen, baik itu katolik maupun protestan, sebagai orang kafir. Dasar penyebutan itu ada dalam Alqur’an. Orang islam menyakini bahwa Alqur’an langsung berasal dari Allah. Karena itu, gelar kafir untuk orang Kristen itu berasal dari Allah SWT. Salah satu alasan kenapa orang Kristen disebut kafir adalah karena iman kepercayaan mereka kepada Allah Tritunggal: Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Tak sedikit juga umat kristiani mendapat serangan dari umat islam terkait ajaran iman ini. Mereka mengatakan bahwa Allah orang Kristen itu ada tiga. Bahkan ada juga orang Islam yang mengatakan bahwa Bunda Maria adalah salah satu Allah dalam Tritunggal Mahakudus. Mungkin Roh Kudus itu dikaitkan dengan Bunda Maria.
Benarkah Allah orang Kristen itu ada tiga? Apakah Bunda Maria termasuk salah satu dari ketiga pribadi Allah Tritunggal?
Pertama, perlu diperhatikan bahwa ajaran tentang Tritunggal Mahakudus tidak sama dengan ajaran tentang adanya tiga Allah. Ajaran tentang Tritunggal Mahakudus mengatakan bahwa hanya ada SATU Allah dalam TIGA pribadi. Ketiga Pribadi itu ialah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Dalam arti ini Gereja sangat memegang teguh monoteisme, artinya hanya ada satu Allah. Adanya tiga pribadi ilahi itu tidak sama dengan adanya tiga Allah. Sedangkan ajaran tentang adanya tiga Allah disebut Triteisme, bukan Tritunggal. Baik Kitab Suci Gereja Katolik maupun Alqur’an menentang Triteisme ini. Alqur’an menentang dengan keras ajaran Triteisme, seperti nampak dalam ayat berikut: ”Hai Isa putera Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia, ‘jadikanlah aku dan ibuku menjadi dua Tuhan selain Allah?’” (QS 5:116). Ayat ini hendak menegaskan bahwa hanya ada satu Allah.

Senin, 13 April 2020

MUJIZAT CINTA


Seorang teolog melihat dengan cara lain mujizat pergandaan 5 roti dan 2 ekor ikan untuk ribuan orang yang dilakukan Yesus. Baginya sebenarnya tiap-tiap orang membawa bekal makanan untuk dirinya. Karena itu, sebenarnya soal makanan tidak ada masalah. Yesus tahu akan hal itu, namun tidak demikian dengan para murid. Karena itulah, mereka ingin menyuruh orang banyak untuk pergi ke kampung-kampung mencari makan. Akan tetapi, Yesus mencegah mereka dengan menegaskan bahwa mereka harus memberi makan orang banyak itu.
Dari situlah akhirnya diketahui bahwa yang ada hanya 5 potong roti dan 2 ekor ikan. Dengan benda-benda itu, Yesus mengangkatnya sambil mengucap berkat lalu memecah-mecahkannya untuk kemudian dibagikan kepada setiap orang banyak. Ketika melihat adegan tersebut kesadaran diri orang banyak tergugah. Mereka yang sebelumnya hanya memikirkan dirinya sendiri, perlahan-lahan mulai mengeluarkan bekalnya dan saling berbagi.
Karena itulah, mujizat pergandaan roti dan ikan bukan terletak pada 5 roti dan 2 ikan itu saja, tetapi yang terutama adalah perubahan sikap orang banyak dari sebelumnya egois kepada kasih. Peristiwa Yesus memberi makan ribuan orang dengan modal 5 roti dan 2 ekor ikan merupakan bentuk mujizat kasih.

Minggu, 12 April 2020

PAUS FRANSISKUS: JANGAN KERAS KEPALA SEPERTI PETRUS. BELAJARLAH MEMAAFKAN!


Sama seperti di Indonesia dan sejumlah negara lainnya, misa Kamis Putih di Vatikan kali ini tak dihadiri umat. Selain tanpa umat, misa kudus yang dipimpin oleh Paus Fransiskus juga berlangsung tanpa ritus pembasuhan kaki. Ini demi mencegah penyebaran wabah virus korona yang saat ini sedang menyebar ke segala penjuru.
Dalam homili singkatnya, Paus Fransiskus menekankan tentang makna utama dari tindakan Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir. Yesus menempatkan diri layaknya seorang pelayan, lalu membasuh kaki para murid. Apa yang dilakukan Yesus tersebut menyematkan dua pesan utama, yakni mencintai dan melayani. Bercermin dari apa yang dilakukan Yesus, Paus Fransiskus ingin agar kita membuka diri untuk dicintai dan dilayani oleh Yesus.
Yesus sendiri berkata, “Jika kita tidak makan dan minum dari Tubuh dan Darah-nya, kita tidak akan memasuki Kerajaan Surga,” jelas Paus Fransiskus pada Kamis, 9 April 2020. Paus Fransiskus mengingatkan bahwa hanya dengan membiarkan diri kita dicintai oleh Tuhan, maka kita akan diselamatkan.
“Sulit dipahami bahwa kita perlu mengizinkan Tuhan melayani kita.” Paus Fransiskus melanjutkan bahwa kita perlu merenungkan Injil Yohanes yang menggambarkan penolakkan Petrus kepada Yesus yang mengatakan: ‘Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.’ Dan Yesus menjawab, ‘Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.’ (Yohanes 13: 8)

PAUS FRANSISKUS: DI SALIB KITA PELAJARI CIRI-CIRI WAJAH ALLAH


Merenungkan sengsara Kristus dapat membantu kita ketika bergumul dengan pertanyaan tentang Tuhan dan penderitaan selama krisis virus korona, jelas Paus Fransiskus saat audensi umum hari Rabu, 8 April 2020. Berbicara melalui siaran langsung karena pandemi, Paus Fransiskus mendesak umat katolik untuk menghabiskan waktu di Pekan Suci dengan berdoa dalam hati di depan salib dan membaca Injil.
Pada saat gereja-gereja di seluruh dunia ditutup, “ini akan menjadi bagi kita, katakanlah ibarat sebuah liturgi rumah tangga yang luar biasa,” kata Paus Fransiskus, seperti dilansir Catholic News Agency. Penderitaan yang dipicu oleh virus menimbulkan pertanyaan tentang Tuhan, “Apa yang Dia lakukan di hadapan rasa sakit kita? Dimana Dia ketika semuanya tampak bersalah? Mengapa Dia tidak memecahkan masalah kita dengan cepat?”
“Peristiwa sengsara Yesus, yang menyertai kita di hari-hari suci ini, sangat membantu kita,” ujar Paus Fransiskus.  Orang-orang memuji Yesus ketika Dia memasuki Yerusalem, tetapi mereka menolak Dia ketika Dia disalibkan karena mereka mengharapkan “Mesias yang kuat dan menang,” daripada sosok yang lembut dan rendah hati yang mengkhotbahkan pesan belas kasihan.
Hari ini kita masih memproyeksikan harapan palsu kita kepada Tuhan, ungkap Paus Fransiskus. “Tetapi Injil memberitahu kita bahwa Tuhan tidak seperti itu. Dia berbeda dan kita tidak dapat mengenal Dia dengan kekuatan kita sendiri. Itulah sebabnya Dia datang dekat dengan kita, Dia datang untuk menemui kita dan tepatnya pada paskah Dia menyatakan diri-Nya sepenuhnya.”

Jumat, 10 April 2020

MELIHAT KEMATIAN YESUS VERSI AL-QUR’AN


Umumnya orang Islam menyangkal bahwa Yesus atau yang bagi umat islam dikenal dengan nama Isa Almasih, tidak dibunuh dan tidak disalib. Keyakinan ini didasarkan pada pernyataan Al Qur'an surah An-Nisa ayat 157: "Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin telah membunuhnya." 
Dari ayat itu terlihat jelas bahwa Yesus atau Isa tidak dibunuh dan disalibkan. Dengan kata lain, Yesus atau Isa Almasih tidak mati di kayu salib sebagaimana diyakini oleh orang kristen dan Yahudi. Jika bukan Yesus atau Isa, lantas siapa yang tergantung di kayu salib itu. Surah An-Nisa di atas mengatakan bahwa itu adalah orang yang menyerupai Yesus atau Isa. Karena itu, umumnya orang Islam mengatakan bahwa Isa atau Yesus tidak mati disalib; yang mati itu adalah orang lain yang diserupakan Isa. Sementara Yesus atau Isa sendiri langsung diangkat ke sorga (bdk. surah An-Nisa: 158).
Benarkah Yesus atau Isa Almasih tidak mati di kayu salib tapi langsung diangkat ke sorga seperti yang dikatakan Al Qur’an? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami tidak akan mengambil argumen dari Alkitab, karena Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa Yesus mati di kayu salib. Akan tetapi, bagi orang islam Alkitab sekarang sudah dipalsukan. Surah Al-Maidah: 41 dan surah Al-Baqarah: 75 sudah mengatakan demikian. Karena itu, pernyataan Alkitab bahwa Yesus atau Isa mati di katu salib adalah suatu kebohongan belaka. Kami juga tidak menggunakan catatan sejarah, meski catatan sejarah juga mengatakan Yesus mati di kayu salib. Entah Al Quran juga menyatakan catatan sejarah sudah dipalsukan.

Kamis, 09 April 2020

BAHAYA TELEVISI BAGI ANAK


Di zaman modern sekarang ini, hampir tak ada rumah yang tak mempunyai televisi. Pada kehadirannya yang pertama, televisi lebih dilihat sebagai media informasi bergambar. Orang dapat melihat informasi dengan gambar yang bergerak, alias video. Namun ketika sinetron dan iklan mulai memasuki ruang televisi, maka televisi tidak lagi sebatas media informasi tetapi juga media hiburan.
Memang setiap manusia membutuhkan hiburan. Akan tetapi hiburan itu ada yang sehat ada juga yang tidak sehat. Artinya, sebuah hiburan belum tentu dapat dirasakan dan dinikmati oleh semua orang dari segala lapisan dan umur. Sama halnya dengan olahraga. Ada olahraga untuk orang dewasa, misalnya seperti tinju, balap, panjat tebing, dll, yang belum tentu cocok untuk anak-anak.
Demikian pula televisi yang telah hadir dalam ruang keluarga. Sebagai benda, televisi bersifat netral. Ia hanya menyalurkan informasi dan hiburan. Apakah informasi itu benar atau tidak, apakah hiburan itu sehat atau tidak, televisi hanya menampilkan saja. Pada konteks inilah muncul penilaian akan bahayanya televisi bagi anak-anak. Memang patut disadari bahwa yang dimaksud bahaya di sini bukan televisinya, tetapi siarannya. Ada konten siaran yang sebenarnya ditujukan untuk orang dewasa, namun karena tidak ada kontrol, dikonsumsi oleh anak-anak. Inilah bahayanya.
Bahaya televisi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sudah menjadi keprihatinan blog budak-bangka ini. Tujuh tahun lalu, blog ini menampilkan 3 tulisan dengan tema televisi dan bahayanya bagi anak. Ketiga tulisan itu adalah: Matikan Televisimu Sekarang!”, “Matikan Televisimu!dan Agar Anak Sehat dengan Televisi.

Rabu, 08 April 2020

PAUS FRANSISKUS: MARILAH MEMBANTU MEREKA YANG MEMBUTUHKAN DI LINGKUNGAN KITA

“Malam ini saya memiliki kesempatan untuk memasuki rumah Anda dengan cara berbeda dari biasanya. Jika Anda mengizinkan, saya ingin bercakap-cakap dengan Anda selama beberapa saat, di masa sulit dan penderitaan ini. Saya bisa membayangkan Anda dalam keluarga Anda sedang menjalani kehidupan yang tidak biasa guna menghindari penularan.” Demikian pesan Paus Fransiskus yang dikirim melalui pesan video kepada umat kristiani seluruh dunia yang sedang mempersiapkan Pekan Suci dengan cara yang tidak biasa karena pandemi covid-19.
Paus Fransiskus memikirkan tentang keaktifan anak-anak dan orang muda, yang tidak bisa keluar rumah, bersekolah dan menjalani kehidupan mereka. Paus Fransiskus menegaskan bahwa semua keluarga ada di hatinya, terutama anggota keluarga yang sedang sakit atau yang berduka karena virus korona atau sebab lainnya. “Akhir-akhir ini saya sering memikirkan orang-orang yang sendirian, yang lebih sulit menghadapi saat-saat ini. Terlebih lagi, saya memikirkan orang-orang lanjut usia yang sangat saya sayangi,” ujar Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus juga “tidak bisa melupakan orang-orang yang menderita virus korona, orang-orang yang dirawat di rumah sakit. Saya sadar akan kemurahan hati dari orang-orang yang menempatkan diri mereka dalam resiko untuk merawat para korban pandemi ini atau untuk menjamin layanan penting bagi masyarakat.”

KETIKA KORONA MEWABAH


Maret tahun 2020,
Kemarau semenjak awal tahun baru,
Panasnya sang surya membara menerjang,
Ujung Beting tempatku kering kerontang.
Di tengah kekeringan melanda,
Tiba berita bagi seluruh bangsa dan dunia,
Tentang wabah virus korona,
Membuat cemas dan gelisah setiap warga.
Hujan belum juga kunjung tiba,
Virus korona datang pula,
Rakyat jadi merana.
Ujung Beting, 24 Maret 2020
by: adrian

Selasa, 07 April 2020

LONCENG-LONCENG KUIL

Sebuah kuil dibangun di suatu pulau, tiga kilometer jauhnya dari pantai. Dalam kuil itu terdapat seribu lonceng. Lonceng-lonceng yang besar, sedang dan yang kecil, semuanya dibuat oleh para pengrajin terbaik di dunia. Setiap kali angin bertiup atau taufan menderu, semua lonceng kuil itu serentak berbunyi dan secara terpadu membangun sebuah simphoni. Hati setiap orang yang mendengarkannya pastilah terpesona.
Tetapi selama berabad-abad pulau itu tenggelam di dalam laut; demikian juga kuil itu bersama dengan lonceng-loncengnya. Menurut cerita turun temurun, lonceng-lonceng itu masih terus berbunyi, tanpa henti, dan dapat didengar oleh setiap orang yang mendengarkannya dengan penuh perhatian. 
Tergerak oleh cerita itu, seorang pemuda menempuh perjalanan sejauh beribu-ribu kilometer. Tekadnya telah bulat untuk mendengarkan bunyi lonceng-lonceng itu. Berhari-hari ini duduk di tepi pantai, di pulau tak jauh dari pulau, yang diyakini sudah tenggelam bersama kuilnya. Ia duduk berhadapan dengan tempat di mana kuil itu pernah berdiri dan mendengarkan -- mendengarkannya dengan penuh perhatian. Namun yang didengarnya hanyalah suara gelombang laut yang memecah di tepi pantai. Ia berusaha mati-matian untuk menyisihkan suara gelombang itu agar dapat mendengar bunyi lonceng. Namun sia-sia. Suara laut rupanya memenuhi alam raya.

Senin, 06 April 2020

PAUS FRANSISKUS: KALIAN TIDAK BERJALAN SENDIRI


Paus Fransiskus memulai liturgi Pekan Suci yang disiarkan langsung pada hari Minggu dengan mengatakan bahwa penderitaan yang dialami Yesus selama penyaliban dimaksudkan untuk meyakinkan umat manusia bahwa kita tidak sendirian – dan bahwa pandemi virus korona (covid-19) saat ini adalah kesempatan untuk mencintai dan melayani orang lain, seperti yang Yesus telah lakukan. “Ketika kita menemukan diri kita di jalan buntu, tanpa cahaya dan tidak ada jalan keluar, ketika tampaknya Tuhan sendiri tidak peduli, kita harus ingat bahwa kita tidak sendiri,” ujar Paus Fransiskus dalam homilinya saat Misa Minggu Palma, 5 April 2020, yang merupakan awal Pekan Suci Gereja.
Berbicara dalam misa yang disiarkan langsung di Basilika Santo Petrus yang hampir kosong, Paus Fransiskus mencatat bahwa seperti banyak orang yang berjuang dengan rasa takut dan ketidak-pastian, Yesus sendiri mengalami “perubahan total dalam situasi yang belum pernah Ia alami sebelumnya, agar kemudian bersatu dengan kita dalam segala hal”. Paus Fransiskus menjelaskan, “Itulah cara Yesus melayani kita: Dia turun ke jurang penderitaan yang paling pahit, memuncak dalam pengkhianatan,” bahkan perasaan ditinggalkan oleh Allah.
Di tengah situasi saat ini, dimana covid-19 terus menyebar dan merengut nywa, Paus Fransiskus berkata, “Yesus berbicara kepada setiap orang dan mengatakan: beranilah, buka hatimu untuk cinta-Ku. Kamu akan merasakan penghiburan karena Allah yang menopang kamu.”
Paus Fransiskus berbicara selama Misa Minggu Palma, yang tahun ini disiarkan langsung dari dalam Basilika Santo Petrus. Misa publik di seluruh Italia telah ditangguhkan sejak 8 Maret, dan sejalan dengan pembatasan itu, Vatikan memilih untuk merayakan Pekan Suci dan liturgi Paskah tanpa kehadiran umat. Paus Fransiskus tidak merayakan Misa Minggu Palma di altar utama basilika, sepertti biasanya ia lakukan. Paus Fransiskus memimpin misa dari altar kursi, yang berada di belakang altar utama, tepat di bawah jendela Roh Kudus, lukisan seniman barok terkenal Gian Lorenzo Bernini.