Kamis, 20 Agustus 2015

Ini Efek Keseringan Nonton Film Porno

AKIBAT MENONTON PORNOGRAFI
Dalam pandangan agama, pornografi atau pornoaksi termasuk kategori dosa, karena ia telah melanggar kesucian tubuh. Orang yang melakukan tindakan yang berbau porno tidak menghargai kesucian tubuhnya, sedangkan orang yang menikmati pornografi telah melanggar kesucian hati dan budinya.
Akan tetapi, menikmati pornografi tidak hanya membuat manusia berdosa. Pornografi juga ternyata memiliki efek pada kesehatan. Menonton film atau vodeo porno dapat mengeksplorasi fantasi seksual pria maupun wanita. Sejumlah pria beralasan, menonton film porno dapat mendorong rangsangan seksual untuk meningkatkan hubungan intim dengan sang istri.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa menonton film porno dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak. Para peneliti di Jerman menemukan bahwa terlalu sering atau secara teratur menonton film atau video porno dapat membuat volume otak di daerah striatum mengalami penyusutan. Striatum merupakan daerah di otak yang berkaitan dengan motivasi.
Ketika menonton film porno, produksi dopamine akan meningkat sehingga membuat suasana hati bahagia. Akan tetapi, jika terlalu sering justru dapat menurunkan sensitifitas otak terhadap rangsangan seksual. Otak akhirnya membutuhkan lebih banyak dopamine untuk bisa terangsang secara seksual. Dengan begitu, seseorang pun akan memiliki keinginan lebih banyak untuk menonton film porno.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry tahun 2014, menonton pornografi secara teratur dapat menumpulkan respon terhadap rangsangan seksual dari waktu ke waktu. Sementara itu, menurut sebuah penelitian tahun 2011, yang diterbitkan dalam Psychology Today, jika terlalu sering menonton film porno, pria atau wanita akan membutuhkan pengalaman seksual yang lebih ekstrim untuk dapat terangsang. Mereka akan sulit terangsang jika hanya melakukan hubungan seksual biasa. Peneliti menyimpulkan, pornografi dapat menciptakan generasi muda yang putus asa di kamar tidur.
Penelitian lain dari Cambridge University tahun 2013, menemukan otak orang yang suka menonton film porno mirip dengan pecandu narkoba. Otak mereka yang sering menonton film porno berbeda dengan yang tidak suka. Hasil scan menunjukkan, ada tiga daerah di otak yang lebih aktif pada orang yang suka menonton film porno sejak usia dini dibanding yang tidak.
Oleh karena itu, hentikanlah segera kebiasaan menonton pornografi sebelum pornografi menghentikan gairah seksualmu.
sumber: KOMPAS
Baca juga tulisan lainnya:

Renungan Hari Kamis Biasa XX - Thn I

Renungan Hari Kamis Biasa XX, Thn B/I
Bac I  Hak 11: 29 – 39a; Injil               Mat 22: 1 – 14;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus bercerita tentang Kerajaan Sorga dalam bentuk perumpamaan pesta perkawinan. Dalam tradisi Israel, juga beberapa daerah umumnya, pesta perkawinan selalu mendatangkan sukacita. Di sana ada tawa kebahagiaan dan juga kenikmatan dalam makan minum. Dan inilah gambaran sorga: kebahagiaan dan kenikmatan. Kebahagiaan dan kenikmatan ini ditawarkan kepada manusia, namun anehnya banyak orang menolaknya dengan berbagai alasan pribadi sehingga murkalah tuan pesta itu (ay. 7). Manusia lebih mementingkan urusan dan kepentingan dirinya sendiri.
Kitab Hakim-hakim, yang menjadi bacaan pertama hari ini, mengisahkan perjanjian Yefta dengan Allah ketika ia hendak menyerang orang-orang Amon yang membuat bangsa Israel menderita. Mereka ingin bahagia. Karena itu, Yefta bernazar kepada Tuhan jika ia dan bangsa Israel bebas dari bangsa Amon, yang berarti mereka bahagia. Namun tantangan bagi Yefta untuk memenuhi nazarnya sangatlah berat karena menyangkut kepentingan pribadinya. Namun karena kesetiaannya pada nazarnya, ia tetap memenuhi nazarnya tersebut. 
Kebahagiaan adalah kerinduan setiap orang. Kita selalu ingin hidup bahagia. Tuhan juga menghendaki agar kita bahagia. Tuhan selalu menawarkan kebahagiaan kepada kita. Namun seringkali kita lebih suka mencari kebahagiaan kita sendiri, yang terkadang bertentangan dengan perintah Tuhan. Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk selalu siap menerima tawaran kebahagiaan Allah, sekalipun untuk itu kita dituntut mengorbankan ego kita. Tuhan mengajak kita untuk bersikap berani seperti Yefta, yang mau mengorbankan kepentingan dirinya demi Tuhan.***
by: adrian