Minggu, 15 Agustus 2021

INSPIRASI KECIL DARI RENA

 


Iman Kristen bisa dipicu oleh banyak hal. Ini bisa terjadi akibat pengalaman traumatis atau yang mencerahkan, atau keinginan untuk mengatasi situasi sulit termasuk stres. Di kalangan anak muda Korea, kehidupan yang stres dalam sebuah masyarakat urban yang banyak persaingan, maju secara teknologi, iman tampaknya menjadi pendorong yang kuat. Banyak kaum muda kemudian melakukan permenungan dan menemukan koneksi dengan komunitas Gereja dan memilihnya sebagai tujuan hidup  mereka.

Rena (nama Korea-nya: You Jung-sing) berusia 22 tahun dan dibaptis empat tahun lalu setelah mengalami stres akut yang ia alami dalam mempersiapkan ujian di sekolah menengah. Ujian di sekolah menengah adalah salah satu sumber utama stres bagi kaum muda Korea. Mempersiapkan ujian mungkin adalah saat yang paling penting bagi remaja. Hampir 75 persen siswa mengikuti les privat dalam persiapan untuk ujian. Tak seorang pun ingin tertinggal dan berlomba untuk mendapatkan nilai yang baik agar bisa masuk universitas.

“Saya dibaptis pada malam Paskah,” katanya. ”Saya dididikan di sebuah sekolah Katolik sebelum masuk Jesuit University of Sogang.”

“Saya dibaptis ketika saya mengalami stres berat akibat belajar KSAT (Korea Scholastic Aptitude Test). Aku sakit pada saat itu karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan membaca buku-buku,” jelasnya.

Bagi Rena, masalah tersebut muncul ketika ibunya yang memberikan tekanan luar biasa saat ujian akhir, yang menjadi sebuah fenomena di Korea. Seorang guru bahasa Inggris di Seoul baru-baru ini menanyakan murid-muridnya, semua berusia 16 tahun, siapa yang paling menakutkan mereka. Sejauh ini jawaban yang paling umum adalah: “ibuku!“ Orang tua di Korea memiliki harapan tinggi atas prestasi akademis anak-anak mereka.

Hasil baik yang diharapkan bukan hanya memberikan kebanggaan keluarga, tapi juga gengsi dengan teman-teman dan tetangga. Ada juga harapan bahwa dengan mendapatkan nilai yang baik, anak-anak akan menemukan pekerjaan yang baik yang menyediakan dukungan keuangan bagi orang tua di usia tua mereka. Hingga hari ini, cara itu adalah lazim bahwa gaji pertama anak-anak akan diserahkan langsung kepada orang tua sebagai tanda terima kasih.

RESENSI BUKU SEBUAH STUDI TENTANG AL-QUR’AN

 

Judul Buku                  : SEBUAH STUDI TENTANG AL-QUR’AN

Penulis                        : Sunairda

Penerbit                       : Blog Budak Bangka

Tahun Terbit                : Juni 2021

Jumlah Halaman          : 106 halaman

Sinopsis Buku

Tahun lalu penulis ini menelurkan sebuah buku yang diberi judul “TIGA PILAR AGAMAISLAM: Pengantar kepada Pengenalan Agama Islam”. Bulan Januari tahun ini buku tersebut direvisi. Dalam tahun yang sama penulis menghasilkan satu lagi buku tentang islam. Buku ini berjudul SEBUAH STUDI TENTANG AL-QUR’AN. Dari judulnya bisa ditebak arah pembicaraannya, yaitu tentang Al-Qur’an.

Yah, dapat dikatakan latar belakang penulisan buku ini adalah ketertarikan penulis kepada kitab suci umat islam. Tak jarang terdengar suara-suara dari umat islam yang mengagung-agungkan Al-Qur’an. Penulis mencoba mencari-cari referensi-referensi yang mengupas Al-Qur’an, namun sayangnya hal itu sulit ditemukan. Hal ini juga yang menjadi motivasi penulis mengeluarkan buku ini.

Uraian pembahasan buku ini enak dibaca, karena terkesan penulis menghindari penggunaan istilah-istilah yang dapat membuat bingung pembaca. Bahasa yang dipakai pun terbilang sederhana, dan penggunaan bahasa Indonesia sesuai EYD. Dapatlah dikatakan buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang hendak mengenal islam, bukan saja untuk non muslim tetapi juga untuk umat islam sendiri.

Kelebihan Buku

Ø  Bahasa yang dipakai mudah dipahami

Ø  Lebih sering menggunakan kalimat yang singkat, ketimbang kalimat majemuk bertingkat.

Ø  Uraian-uraiannya logis

Ø  Sumber islamnya agak berimbang

Kekurangan Buku

v Cover buku terlalu sederhana

v Beberapa topik kurang tuntas dikupas

Cara dapatkan Buku

Klik di Sini, kalau tak bisa coba DI SINI