Senin, 06 Juli 2020

PAUS FRANSISKUS: ORANG MISKIN ADALAH PEMBANGUN UMAT MANUSIA BARU


Sama seperti Bapa memiliki keberpihakan kepada ‘orang-orang kecil’, Yesus juga berbicara kepada mereka yang menderita dan terbebani. Pengabdian penuh dari Yesus kepada Bapa, dan kelembutan serta kerendahan hati-Nya bukanlah model orang yang mengundurkan diri, Dia juga bukan saja korban melainkan menjalani kondisi ini dari hati dengan transparansi penuh untuk kasih Bapa, yaitu untuk Roh Kudus. Yesus adalah model dari orang miskin dalam roh dan model semua orang terberkati dari Injil, yang melakukan kehendak Allah dan memberi kesaksian tentang Kerajaan-Nya. Demikianlah penjelasan Paus Fransiskus dalam sambutan Doa Angelus bersama umat beriman yang berdiri seraya menjaga jarak di Lapangan Santo Petrus di hari Minggu, 5 Juli 2020.
Paus Fransiskus menunjukkan bahwa penghiburan yang Kristus berikan kepada orang yang lelah dan tertindas bukan hanya bantuan psikologis atau amal kasih, melainkan sukacita orang miskin untuk diinjili dan untuk menjadi pembangun umat manusia yang baru. Menurut Paus Fransiskus, bacaan Injil hari Minggu terbagi atas tiga bagian. Pertama, Yesus memanjatkan doa berkat dan ucapan syukur kepada Bapa, karena Ia mewahyukan kepada orang miskin dan kepada orang sederhana tentang misteri Kerajaan Sorga. Kedua, Yesus mengungkapkan hubungan intim dan unik antara Dia dan Bapa. Ketiga, Yesus mengajak kita datang kepada-Nya dan mengikuti-Nya untuk menemukan kelegaan.
Ketika bersyukur kepada Bapa, Yesus menjelaskan bahwa Dia memuji-Nya karena menyembunyikan rahasia Kerajaan-Nya bagi orang-orang yang secara ironis disebutnya “orang bijak dan orang pandai”. Paus Fransiskus menjelaskan, Yesus menyebut mereka begitu terselubung ironi, karena mereka tampaknya demikian dan karena itu mempunyai hati tertutup. Tetapi Yesus mengatakan bahwa misteri-misteri Bapa-Nya dinyatakan kepada “anak-anak kecil”, yaitu orang-orang yang dengan percaya diri membuka diri terhadap Sabda Keselamatan-Nya, yang merasakan kebutuhan akan Dia dan mengharapkan segala sesuatu dari Dia.

INILAH KIAT MEMBANGUN ATENSI


Begitu banyak masalah bisa timbul bila kita “kurang perhatian”. Para ahli jiwa sering membicarakan anak-anak yang nakal atau punya masalah emosional akibat tidak mendapat perhatian cukup dari orang tua. Dari sini kita sadar ternyata perhatian sangat penting untuk perkembangan jiwa manusia. Dalam relationship,  banyak istri atau suami yang mengeluhkan kurangnya perhatian dari pasangannya sebagai alasan rumah tangga yang tidak harmonis. Di perusahaan atau lembaga, kita terbiasa melihat orang yang tidak menyimak atau sibuk sendiri ketika orang lain sedang menyampaikan sesuatu sehingga terus menerus terjadi mis-komunikasi atau informasi dan arahan kerap salah diterima. Banyak situasi saat pemimpin tidak memperhatikan gerak-gerik dan cara anak buah melakukan pekerjaan sehingga yang berprestasi tidak diapresiasi, permasalahan tidak cepat diselesaikan, bahkan kepercayaan bisa luntur. Demikian banyaknya gejala kurang perhatian di sekitar kita sehingga akhirnya kita sendiri cenderung memaklumi hal ini.
Dalam sebuah perusahaan, gejala tidak menaruh perhatian terlihat dari tidak terbiasanya orang membaca data dan menginterpretasikannya baik-baik, sebelum berkomentar. Sebagai akibat, perusahaan kehilangan kultur “pendalaman” dan riset, banyak komunikasi tidak menyentuh pokok persoalan utama, dan sering kali keputusan diambil dengan meraba-raba, bahkan tanpa dasar sama sekali.
Banyak alasan kita untuk tidak serius memberi perhatian atau mengupayakan pemahaman terhadap suatu isu, salah satunya adalah tidak adanya cukup waktu untuk membaca, memahami dan menganalisa suatu gejala. Padahal, Albert Einstein mengungkapkan, “We cannot work to improve something we do dot understand. We first need to understand what makes us tick”. Bayangkan bila kita menjadikan sikap tidak terbiasa memberi perhatian sebagai suatu kebiasaan, betapa banyak kesempatan pengembangan yang hilang, betapa “kering”-nya emosi kita dan betapa dangkalnya pemikiran bahkan kehidupan kita. Apa jadinya masyarakat dan kehidupan bila kebiasaan tidak memberi perhatian ini kita suburkan.