Kamis, 16 Oktober 2014

Manfaat Kopi bagi Orang Kantoran

NGOPI PAGI KURANGI PEGAL DI KANTOR
Secangkir kopi di pagi hari bukan hanya efektif sebagai pembangkit semangat, namun juga bisa mengurangi rasa pegal yang dipicu oleh kebanyakan duduk di kantor. Selain itu kebiasaan minum kopi juga bisa menurunkan rasa nyeri di persendian. Menurut penelitian manfaat tersebut timbul karena kafein akan merangsang reseptor yang bertugas menahan rasa sakit.

Dalam penelitian, para partisipan yang diminta duduk selama 90 menit dan mengerjakan tugas di komputer mengaku lebih jarang merasa sakit dan pegal apabila mereka minum kopi sebelum ke kantor. Selain pegal di bagian leher, pundak, tangan, dan pergelangan tangan juga berkurang.


Orang Kudus 16 Oktober: Margaretha Maria Alacoque

SANTA MARGARETHA MARIA ALACOQUE, PERAWAN
Margaretha Maria Alacoque lahir pada tanggal 22 Juli 1647 di kota Janots Burgundia, Lhautecour, Perancis. Nama ‘Maria’ yang dikenakannya adalah nama krismanya. Ayahnya, Alacoque, adalah seorang notaris. Ibunya bernama Filibertha Lamyn. Pasangan saleh ini dikaruniai tujuh orang anak, yang hampir semuanya mati dalam usia muda. Hanya Margaretha yang hidup agak lebih lama.

Margaretha berwatak tenang, manis dan saleh. Ia lebih suka akan kesunyian daripada bermain-main dan berhura-hura. Oleh karena itu ia sangat dikasihi bahkan dimanjakan oleh ibu-bapaknya. Tetapi Tuhan rupanya mempunyai suatu rencana khusus atas dirinya. Untuk memperkuat mental dan imannya dalam rangka rencana rahasia itu, Tuhan mencobai dia dengan berbagai peristiwa yang menekan batin. Ayahnya meninggal dunia, dan ibunya jatuh sakit berat. Dalam situasi demikian, nenek dan bibinya sendiri tidak bersikap ramah padanya. Namun semua perlakuan itu tidak dipedulikannya karena ia tidak mau menyakiti hati ibunya yang sedang sakit. Sementara itu kesukaannya dalam kesunyian semakin membawa dia ke dalam kebiasaan untuk berdoa lebih khusuk lagi. Besar cinta bakti dan hormatnya kepada Bunda Maria dan Tuhan Yesus yang hadir di dalam Sakramen Mahakudus. Untuk memperkuat kehidupan rohaninya ia menjalankan matiraga yang keras dan tanpa memahami benar-benar apa artinya sebuah kaul, ia selagi masih muda telah menjanjikan kemurniannya sepanjang hidup kepada Allah.

Renungan Hari Kamis Biasa XXVIII - Thn II

Renungan Hari Kamis Biasa XXVIII, Thn A/II
Bac I    Ef 1: 1 – 10; Injil                    Luk 11: 47 – 54;

Injil hari ini masih melanjutkan kecaman Tuhan Yesus kepada kaum Farisi dan ahli Taurat. Salah satu kecaman Tuhan Yesus adalah yang dilayangkan kepada ahli Taurat yang telah menerima kunci pengetahuan tapi mereka sendiri tidak masuk ke dalamnya sementara orang lain yang mau masuk dihalang-halangi. Kunci pengetahuan di sini dapat dimengerti sebagai keselamatan. Para ahli Taurat sudah menguasai kitab Taurat yang berisi jalan keselamatan. Akan tetapi mereka tidak menggunakannya, dan justru malah menghalangi umat lain yang hendak menggunakannya. Apa yang mereka lakukan adalah suatu kebodohan dan kejahatan. Karenanya, mereka dikecam.

Sikap ahli Taurat dalam Injil bertentangan dengan Yesus Kristus, sebagaimana direfleksikan Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, yang menjadi bacaan pertama hari ini, Paulus melihat bahwa Yesus Kristus telah menyalurkan berkat rohani dari Allah Bapa di sorga. Tuhan Yesus tidak mengurangi berkat dan kasih Allah kepada umat manusia, bahkan Dia tidak menghalang-halangi manusia untuk dapat menikmati berkat itu. Bahkan, seperti yang dinyatakan Paulus, Tuhan Yesus sampai mengorbankan diri-Nya agar umat memperoleh kasih Allah, yaitu penebusan.

Dalam kehidupan kita di dunia ini, tak jarang kita memperoleh rahmat dan berkat dari Tuhan. Tanpa disadari, Tuhan sebenarnya menghendaki supaya kita menyalurkan rahmat dan berkat itu kepada orang lain. Tuhan tidak mau rahmat dan berkat-Nya hanya dinikmati segelintir orang saja. Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk mau menjadi penyalur rahmat dan berkat Tuhan. Kita jangan seperti ahli Taurat yang bukan saja tidak menikmatinya, malah menghalangi orang lain dapat menikmatinya.

by: adrian