Selasa, 31 Mei 2022

MENGENAL SEKILAS SALIB YERUSALEM

“Kami memberitakan Kristus yang disalibkan untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan.” (1Kor 1: 23). Demikianlah kata-kata Rasul Paulus tentang salib, tempat Tuhan Yesus tergantung. Bagi Paulus, salib merupakan keselamatan.

Salib sudah dikenal jauh sebelum Tuhan Yesus dihukum mati. Dan salib tidak selalu diidentikkan dengan sarana hukuman. Ternyata salib juga menjadi salah satu simbol kota Yerusalem. Inilah yang dikenal dengan Salib Yerusalem. Bentuknya adalah sebagai berikut: ada satu salib besar di tengah dan empat salib kecil di samping. Lebih lanjut lihat gambar di samping.

Salib Yerusalem, yang menjadi lambang kota Yerusalem, sudah dikenal jauh sebelum kelahiran Yesus Kristus. Makna dari gambar tersebut adalah salib besar merujuk ke kota Yerusalem, sedangkan empat salib kecil mengacu pada empat benua yang ada di bumi. Pada zaman dulu, orang melihat hanya ada empat benua, yaitu Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. Jadi, Yerusalem berada di tengah-tengah; ia menjadi pusat bumi. Hal ini sudah dinubuatkan Nabi Yehezkiel dalam kitabnya (Yeh 38: 12).

Ketika kekristenan mulai muncul, salib Yerusalem tetap dipertahankan. Malah bisa dikatakan bahwa salib Yerusalem itu bukan lagi menjadi milik orang Yahudi saja, melainkan milik orang Kristen. Bukankah dengan kematian Tuhan Yesus di kayu salib membuat orang Yahudi melihat salib sebagai batu sandungan?

Bagi orang Kristen, Salib Yerusalem tidak lagi melambangkan kota Yerusalem, melainkan Yesus Kristus. Hal ini sesuai dengan cara pandang orang Kristen sendiri, yang melihat salib sebagai melihat keselamatan dalam Kristus. Orang muslim juga selalu mengkonotasikan salib dengan Tuhan Yesus dan kekristenan. Karena itu, di beberapa negara, yang mayoritas penduduknya islam, menggantikan lambang Palang Merah dengan Bulan Sabit Merah.

Jadi, Salib Yerusalem menjadi milik orang Kristen. Sekalipun namanya tetap Salib Yerusalem, pemaknaannya sudah mengalami perubahan. Ada beberapa makna Salib Yerusalem dalam kaitannya dengan Tuhan Yesus. Pertama, Salib Yerusalem melambangkan Yesus Kristus dengan keempat Injil. Salib besar adalah Yesus Kristus, yang adalah Injil itu sendiri, dan empat salib kecil itu melambangkan keempat penginjil, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Kedua, Salib Yerusalem seperti gambaran Seorang yang diduduk di takhta dan dikelilingi oleh empat makhluk. Ini mirip dengan apa yang ditulis oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu. Salib besar menunjuk pada Seorang yang diduduk di takhta, dan empat salib kecil mengacu pada empat makhluk yang berada di sekeliling takhta itu (lih. Why 4: 1 – 6). Seorang yang diduduk di takhta itu adalah gambaran Tuhan Yesus.

Ketiga, Salib Yerusalem melambangkan Yesus Kristus dengan kelima luka-Nya. Ada lima salib yang menunjukkan lima luka Tuhan Yesus. Salib besar yang di tengah merujuk pada luka lambung Yesus (bekas luka tombak), dua salib di atas merujuk pada dua luka di telapak tangan (bekas luka paku), dan dua salib di bawah merujuk pada dua luka di telapak kaki (bekas luka paku).

Keempat, sama seperti makna awalnya dimana Yerusalem menjadi pusat bumi, demikian pula Yesus Kristus. Dengan ditinggikan di salib (salib besar) Tuhan Yesus menjadi pusat perhatian, pusat kehidupan dan pusat iman umat manusia. Hal ini seperti yang sudah pernah dikatakan-Nya (lih Yoh 12: 32), dan kembali ditegaskan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi (Flp 2: 9 – 11).

diambil dari tulisan 7 tahun lalu 

Senin, 30 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-MAIDAH AYAT 18

Salah satu karakter Allah umat islam adalah sibuk mencampuri urusan agama lain. Yang sering terjadi adalah yang dicampur-urusi itu keliru sehingga melahirkan tanggapan yang salah. Hal ini bukan saja membuat Allah terkesan gagal paham, tetapi terlihat bodoh. Inilah yang ditampilkan dalam video berikut ini (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini).  


Jumat, 27 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-BAQARAH AYAT 146

Umat islam percaya kalau kitab suci agama Yahudi dan Kristen sudah tidak asli lagi alias palsu. Dasar keyakinan umat islam ini ada dalam Al-Qur’an, yang diyakini sebagai wahyu yang langsung dari Allah. Apa yang tertulis di dalamnya adalah kata-kata Allah. Dan Allah telah menyatakan hal itu (QS 2: 146). Allah adalah mahabenar. Karena itu, apa yang dikatakan-Nya adalah juga benar. Mustahil Allah berbohong. Video berikut ini mencoba membahas salah satu dasar keyakinan umat islam tersebut. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat.


 

Rabu, 25 Mei 2022

RENUNGAN HR KENAIKAN YESUS, THN C

 

Renungan Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus, Thn C

Bac I  Kis 1: 1 - 11 ; Bac II       Ef 1: 17 – 23;

Injil    Luk 24: 46 – 53;

Setelah bangkit dari kematian, Yesus tidak langsung pergi ke surga. Ada alasan yang wajar kenapa hal itu terjadi. Peristiwa kematian-Nya di kayu salib tidak hanya meninggalkan duka yang begitu mendalam di hati para murid, teristimewa para rasul, melainkan juga membuat mereka kehilangan harapan. Dibutuhkan waktu 40 hari untuk membangkitkan harapan para rasul dengan membuka pikiran mereka akan makna Kitab Suci tentang peristiwa yang terjadi. Setelah yakin, akhirnya Tuhan Yesus berpisah. Yesus naik ke surga. Hari ini Gereja universal merayakan peristiwa tersebut. Yohanes dalam Injilnya menyatakan bahwa peristiwa kenaikan Yesus ke surga merupakan suatu kebenaran (Yoh 16: 10). Bacaan-bacaan liturgi hari ini menegaskan peristiwa itu.

Yang sangat menarik adalah bacaan pertama dan Injil, yang diyakini oleh Gereja ditulis oleh penulis yang sama, yakni Santo Lukas. Ada pesan yang sama dari peristiwa kenaikan Yesus ke surga. Sebelum berangkat, Tuhan Yesus menyampaikan beberapa pesan kepada para rasul-Nya. Salah satunya adalah agar para murid menjadi saksi-Nya. Mereka akan menjadi saksi Yesus mulai dari Yerusalem “sampai ke ujung bumi” (Kis 1: 8) atau “kepada segala bangsa” (Luk 24: 47). Namun sebelum mereka melaksanakan tugas perutusan itu, Tuhan Yesus menjanjikan juga Roh Kudus. Oleh karena itu, Tuhan Yesus meminta mereka untuk tidak meninggalkan Yerusalem sebelum Roh Kudus diturunkan.

Sabda Tuhan hari ini mau mengajak kita untuk bergembira merayakan hari raya kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Melalui perayaan ini kita tidak hanya sekedar merayakan kebenaran iman kita, melainkan juga diingatkan akan tugas panggilan kita sebagai murid-murid Yesus. Pesan Yesus agar para murid menjadi saksi-Nya tidak hanya berlaku bagi para murid Yesus 2000 tahun lalu saja, tetapi berlaku juga bagi kita saat ini. Tugas perutusan yang Tuhan Yesus berikan kepada para murid ketika Dia naik, secara tidak langsung menjadi tugas perutusan kita juga. Karenanya, perayaan ini menyadarkan kita bahwa kita saksi-saksi Yesus.

SIKAP BERSYUKUR DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Umumnya semua agama mengajak umatnya untuk selalu bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Namun apa kata psikologi tentang bersyukur? Dalam kajian psikologi, terutama psikologi positif, perasaan bersyukur selama ini telah banyak dijelaskan dalam berbagai konsep seperti sebuah emosi, sikap, watak, kebiasaan, nilai moral dan juga sebagai sebuah respon untuk mengurangi stress.

McCullough, seorang peneliti yang telah banyak meneliti mengenai fenomena bersyukur mendefinisikannya sebagai detektor yang mengingatkan seseorang secara emosi, bahwa mereka telah mendapatkan keuntungan dari pertolongan orang lain, Tuhan, hewan, dll.

Perasaan bersyukur berbeda dari perasaan memiliki kewajiban (obligation). Singkatnya, kalimat “Saya harus membalas kebaikanmu” berbeda dengan kalimat “Saya bersyukur atas bantuanmu”, walaupun di masa depan orang yang mendapat bantuan akan membalas kebaikan yang didapat. Perasaan memiliki kewajiban untuk “mengganti” pertolongan orang lain lebih dekat perasaan negatif dan tidak nyaman. Sementara perasaan bersyukur biasanya dihubungkan dengan kesejahteraan dan perasaan bahwa hidup terasa utuh.

“Kewajiban” ini mirip dengan perasaan berhutang budi (indebtedness) yang biasanya keluar saat si pemberi menunjukkan ekspektasi atau keinginan adanya sebuah balasan. Biasanya reaksi yang terjadi adalah stress dan keinginan untuk menghindar si pemberi. Sedangkan saat orang bersyukur, ia akan lebih cenderung untuk menolong, memuji dan berdekatan dengan si pemberi.

Apa yang bisa dipelajari dari hal di atas? Bahwa pemberian kita dapat diartikan berbeda-beda oleh orang yang menerimanya. Jadi, ikhlaslah dalam memberi. Bagi seseorang yang mendapatkan pemberian, berprasangkalah baik saat menemukan pertolongan yang ikhlas dan bersyukurlah.

Ada banyak manfaat dari sikap bersyukur ini. Pertama, dari penelitian McCullough dan Emmons didapat bahwa orang yang bersyukur lebih merasa bahwa mereka lebih memiliki kehidupan yang baik dan pandangan yang optimis mengenai minggu depan. Selain itu, mereka jarang sekali mengeluh soal keluhan fisik dan cenderung untuk menghabiskan banyak waktu berolaraga.

Kedua, dari penelitian Masingale didapat bahwa orang yang dapat bersyukur merasakan trauma yang lebih ringan saat sesuatu yang buruk terjadi pada mereka. Ini sejalan dengan penelitian McCullough dan Emmons, yang melihat orang bersyukur jarang menderita depresi. Hal ini dikarenakan mereka memiliki cara yang tepat untuk berhadapan dengan keadaan hidup yang menyulitkan dan lebih mampu mengingat hal-hal positif.

Ketiga, kehidupan sosial sehari-hari dapat dipengaruhi secara positif oleh kebiasaan bersyukur. Perasaan bersyukur dapat memotivasi seseorang untuk membantu orang lain dan mengurangi motivasi untuk berperilaku merusak.

Selasa, 24 Mei 2022

MENGENAL MENTAL ASAL BAPAK SENANG

Pada jaman rezim Soeharto, kita kenal istilah “Asal Bapak Senang” alias ABS. Istilah ini dikenakan kepada Presiden RI, Soeharto. Maksud dari istilah ini adalah bawahan-bawahan Soeharto selalu memberi laporan yang baik dan bagus dengan tujuan supaya Soeharto senang. Apapun keadaan dan situasinya, laporannya selalu yang baik dan bagus.

Presiden tidak suka jika ada berita negatif tentang negeri ini. Presiden akan marah kalau mendengar berita buruk itu. Tentulah, pemberi laporan akan sedikit mendapat teguran dan ancaman. Oleh karena itu, para menteri berusaha memberikan laporan yang positif, bukan hanya untuk menghindari dari teguran dan amarah, melainkan juga supaya presiden senang. Dari sinilah muncul istilah ABS itu.

Bisa dikatakan bahwa metode “Asal Bapak Senang” menutup mata dan telinga presiden akan situasi dan kondisi bangsa yang sebenarnya. Presiden tidak akan tahu bahwa ada rakyat yang kekurangan makanan atau anak sekolah terlantar. Bawahan-bawahan presiden selalu memberi laporan bahwa rakyat hidup damai sejahtera dan pendidikan Indonesia maju.

Metode Asal Bapak Senang ini ternyata bukan hanya ada dalam dunia sekular (politik kenegaraan). Di kehidupan Gereja juga bisa ditemui metode dan juga sekaligus mental ABS ini. Mungkin istilahnya tidak ABS melainkan AUS (Asal Uskup Senang).

Tak jauh berbeda dengan dunia sekular tadi, mental atau metode Asal Uskup Senang juga lahir dari keinginan uskup yang hanya menghendaki laporan positif dari bawahannya. Para bawahan uskup, misalnya seperti pastor paroki dan ketua-ketua yayasan milik keuskupan, selalu berusaha menampilkan berita dan laporan yang positif dan menutupi atau malah menghilangkan hal yang negatif. Karena itu, uskup hanya tahu yang positif saja.

Kita tidak tahu apakah memang uskup hanya ingin berita yang positif saja karena tak mau dengan berita negatif atau uskup hanya ingin dihibur. Hiburan bisa datang dari laporan-laporan yang menyenangkan. Laporan yang tak menyenangkan tentu tidak akan mendatangkan perasaan senang dan tenang. Bawaannya adalah resah dan gelisah. Atau juga mungkin uskup punya pemikiran bahwa berita positif dapat membawah efek perubahan positif.

Apapun faktor alasannya, sikap uskup yang hanya ingin senang tadi dengan menerima laporan positif, melahirkan mental AUS dalam diri imamnya. Setiap kali kunjungan uskup ke paroki-paroki, pastor paroki selalu setia mendampingi uskup. Pendampingan ini bukan semata-mata karena tuntutan tugas, melainkan menjadi sarana pengalihan perhatian uskup. Pastor paroki dapat dengan mudah menjelaskan hal-hal positif di parokinya. Pastor paroki dapat segera mengalihkan uskup dari hal-hal yang negatif, baik itu dari penglihatan langsung maupun dari komentar umat. Keadaan paroki semuanya dalam keadaan baik. Umat berkembang, keuangan meningkat, ada program ini itu, dan lain sebagainya. Tentu uskup akan senang dengan laporan ini, meski jika ditelisik dengan benar maka akan terlihat bahwa tidak semuanya itu benar; atau mungkin kebalikannya.

Kita bisa bertanya kenapa imam-imam bermental Asal Uskup Senang? Apakah karena mereka meniru mental pejabat pemerintahan di era Orde Baru?

Minggu, 22 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH YUNUS AYAT 68

Salah satu ciri khas umat islam adalah suka mencampuri urusan agama lain. Tempat wisata musti dihalalkan. Orang mau merokok atau makan saat bulan ramadhan dilarang. Saat subuh orang ingin tidur, dibanguni. Ada banyak contoh lainnya. Dan ternyata karakter ini didapat dari Allah. Artinya Allah umat islam mempunyai karakter suka mencampuri urusan agama lain. Hal ini tampak dalam Surah Yunus ayat 68. Video berikut ini mencoba membahas topik tersebut. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat.


 

Jumat, 20 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-BAQARAH AYAT 75

Umat islam percaya kalau kitab suci agama Yahudi dan Kristen sudah tidak asli lagi alias palsu. Dasar keyakinan umat islam ini ada dalam Al-Qur’an, yang diyakini sebagai wahyu yang langsung dari Allah. Apa yang tertulis di dalamnya adalah kata-kata Allah. Dan Allah telah menyatakan hal itu (QS 2: 75). Allah adalah mahabenar. Karena itu, apa yang dikatakan-Nya adalah juga benar. Mustahil Allah berbohong. Video berikut ini mencoba membahas salah satu dasar keyakinan umat islam tersebut. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat.


 

Rabu, 18 Mei 2022

PENGARUH PSIKOLOGI DAN AGAMA BAGI KESEMBUHAN

Ketika mengunjungi orang sakit, entah itu di rumah atau di rumahsakit, sering kita mendengar atau kita sendiri melontarkan kata-kata peneguhan kepada pasien. “Sabar ya…, banyak doa, biar cepat sembuh.” Kurang lebih kata-katanya demikian, atau pun jika lain nadanya tak jauh berbeda.

Ada tiga aspek di balik pernyataan tersebut. Ada aspek psikologi (sabar), ada aspek agama (doa), dan aspek kesehatan (sembuh). Ada kesan bahwa ketiga aspek ini saling berkaitan. Kesehatan tidak hanya dapat ditentukan oleh aspek medis (kesehatan) melainkan juga oleh aspek lain, yaitu psikologi dan agama. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan?

Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita pahami konsep agama. Di sini agama diartikan sebagai pikiran (kognisi), perasaan (afeksi) serta tingkah laku sehari-hari yang kita sadari melalui interaksi dengan unsur supranatural yang dianggap punya peran penting dalam kehidupan manusia. Dalam agama terkandung unsur psikologi, yaitu (1) kepercayaan akan adanya Tuhan yang memengaruhi kehidupan; (2) tingkat kualitas dalam melakukan aktivitas agama (misalnya, frekuensi berdoa, penghayatan dalam berdoa); (3) tingkat komitmen dalam beragama.

Ada banyak penelitian dilakukan untuk melihat kaitan antara agama, kesehatan dan psikologi. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa 25 – 30 % orang yang aktif beragama memiliki usia yang lebih panjang. Keaktifan beragama diukur melalui berbagai cara, seperti mengukur tingkat kepercayaan pada agama, frekuensi kunjungan (keikutsertaan) di rumah ibadah, maupun keterlibatan dalam beribadah (berdoa, devosi, misa, membaca Kitab Suci). Tidak hanya itu, orang remaja atau juga dewasa (dengan latar belakang berbagai agama) dengan tingkat religiusitas yang tinggi juga lebih tidak menyukai minum-minuman keras dan rokok, serta lebih menunda melakukan hubungan seks di luar nikah. Mereka juga lebih sering menggunakan seatbelt, berkunjung ke dokter, serta minum vitamin dibanding mereka yang tingkat religiusitasnya lebih rendah.

Selasa, 17 Mei 2022

PESAN YEHEZKIEL BUAT PARA IMAM KINI

Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku, "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan para imam, yang adalah gembala-gembala umat. Bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu. Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah imam-imam, yang menggembalakan dirinya sendiri! Seharusnya domba-domba yang digembalakan oleh mereka.

Dewasa kini banyak imam hanya menikmati susu dari dombanya, dari bulunya mereka buat pakaian, yang gemuk disembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak digembalakan. Yang lemah tidak mereka kuatkan, yang sakit tidak diobati, yang luka tidak mereka balut, yang tersesat tidak dibawa pulang, yang hilang tidak dicari, melainkan diinjak-injak dengan peraturan dan kepentingan pribadi.

Dengan demikian umat-Ku berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi, tanpa ada yang memperhatikan atau yang mencarinya.”

Tiga paragraf di atas merupakan nubuat Nabi Yehezkiel versi masa kini. Kita dapat melihat versi aslinya dalam Yehezkiel 34: 1 – 6.

Nubuat Nabi Yehezkiel di atas, sekalipun disampaikan untuk para gembala umat Israel di masa Perjanjian Lama (sekitar 593 – 571 SM), akan tetapi tetap relevan untuk para gembala umat, kapan dan dimana saja. Saat ini, nubuat itu sangat mengena pada para gembala umat, yaitu Uskup dan para imam.

Minggu, 15 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: AYAT-AYAT PENGHARAMAN BABI

Selain dikenal sebagai agama yang mengkafir-kafirkan umat agama lain, islam terkenal juga sebagai agama yang suka mengharam-haramkan. Misalnya, haram ucap selamat natal. Salah pengharaman dalam islam yang selalu menarik perhatian adalah babi. Dalam islam babi adalah haram. Dasar pengharaman ini ada pada perkataan Allah dalam Al-Qur’an. Dengan kata lain, babi haram adalah kehendak Allah. Karena itu, umat islam punya kewajiban untuk menaati apa yang dikatakan Allah. Akan tetapi, jika ayat-ayat pengharaman babi ditelaah dengan akal sehat dan kritis, maka akan ditemukan fakta yang mengejutkan. Video berikut ini mencoba menampilkan dan membahas ayat-ayat pengharaman babi dalam Al-Qur’an. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat.


 

Jumat, 13 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: MUHAMMAD TELADAN AGUNG

Bagi umat islam Muhammad tidak hanya dilihat sebagai nabi tetapi juga sebagai insan kamil. Sekalipun ada begitu banyak nabi dalam islam, bahkan 2 di antaranya sangat hebat dan luar biasa, yaitu nabi Musa dan Isa Almasih, namun hanya Muhammad yang mendapat perhatian istimewa. Muhammad adalah teladan agung. Dasar keyakinan ini ada pada perkataan Allah dalam Al-Qur’an. Karena Allah itu maha benar, maka benar juga apa yang dikatakan-Nya tentang Muhammad. Tidak mungkin Allah berbohong. Akan tetapi, bagi umat non muslim sikap umat islam terhadap Muhammad sungguh di luar akal sehat. Video berikut ini mencoba membahas topik ini. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat.


 

Rabu, 11 Mei 2022

ANAK MUDA BISA TIRU TELADAN MARIA YANG INI

Seorang gadis remaja sibuk di dapur setelah pulang dari sumur. Ia sedang mempersiapkan makan malam ketika seorang malaikat Tuhan datang kepadanya. Kedatangan malaikat itu benar-benar membuat gadis itu ketakutan. Wajahnya pusat pasi. Ia berdiri kaku bagaikan patung. Namun malaikat itu memintanya untuk tidak takut.

Beberapa menit kemudian, gadis itu mulai bisa mengendalikan dirinya. Terlebih lagi ketika malaikat itu mengatakan bahwa dirinya mendapatkan kasih karunia di hadapan Allah. Gadis itu pun langsung mengambil posisi duduk untuk menenangkan dirinya.

Akan tetapi, tiba-tiba dia berdiri tegak di hadapan malaikat itu saat dinyatakan dirinya hamil. Wajahnya merah padam karena amarah. Dia benar-benar tersinggung. Dia merasa martabat dan harga dirinya direndahkan dengan pernyataan malaikat itu.

“Kau pikir aku ini gadis murahan? Mana mungkin aku bisa hamil, karena aku belum bersuami? Aku sama sekali belum pernah bersentuhan dengan tunanganku.” Demikian ujarnya.

Demikianlah sepenggal kisah saduran dari peristiwa Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel, yang dapat kita baca dalam Lukas 1: 26 – 38. Nama gadis dalam kisah di atas tentulah semua orang sudah bisa menebaknya. Dialah Maria, yang mengandung Tuhan Yesus Kristus. Sedangkan malaikat itu adalah Gabriel.

Selasa, 10 Mei 2022

HAMBATAN PENGUASAAN TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA DINI

Manusia adalah makhluk yang berkembang. Sejak kelahiran hingga kematiannya setiap manusia selalu mengalami perkembangan, baik itu fisik maupun non fisik. Akan tetapi selalu saja ada faktor yang menghambat perkembangan itu, yang bisa datang dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri. Dalam bukunya PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock menguraikan rintangan-rintangan yang menjadi penghambat penguasaan tugas perkembangan pada masa dewasa dini (hlm. 269).

Dasar yang Kurang Memadai

Makin banyak masalah yang belum terselesaikan berupa tugas perkembangan sebelumnya yang belum dikuasai yang dibawa seseorang saat memasuki masa dewasa, maka makin terasa lama dan sulit proses penyesuaian diri pada masa dewasa tersebut.

Hambatan Fisik

Kesehatan yang buruk atau hambatan fisik yang menghalangi seseorang mengerjakan apa yang dilakukan oleh orang lain pada usia yang sama dapat menggagalkan penguasaan tugas-tugas perkembangan untuk sebagian atau secara total.

Latihan yang Tidak Runtut

Apabila latihan yang diterima di sekolah atau di rumah tidak mempunyai kaitan atau bahkan tidak berkaitan sama sekali dengan pola hidup masa dewasa, maka orang bersangkutan tidak akan siap menghadapi tuntutan masa kedewasaan.

Perlindungan yang Berlebihan

Seseorang dewasa yang memperoleh perlindungan yang berlebihan pada masa kanak-kanaknya dan masa remajanya, biasanya mengalami banyak kesulitan dalam menyesuaikan diri pada kehidupan orang dewasa. Banyak orang tua yang tetap melindungi anaknya yang telah dewasa secara berlebihan sehingga dengan demikian proses penyesuaian akan semakin sulit.

Senin, 09 Mei 2022

BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN IMAN

Dalam Gereja Katolik, bulan Mei selalu dipersembahkan kepada Bunda Maria. Karena itu, bulan Mei dikenal juga sebagai Bulan Maria. Salah satu harapan Bapa-bapa Gereja, dengan penetapan bulan Mei sebagai Bulan Maria, adalah agar umat semakin mendekatkan diri pada Bunda Maria. Umat diajak menimba berbagai teladan hidup Bunda Maria. Salah satunya adalah teladan iman.

Secara sederhana iman dapat dipahami sebagai sikap berserah diri kepada kehendak Allah. Apapun yang terjadi, semuanya sesuai dengan kehendak Allah. Dan inilah yang terlihat dalam diri Bunda Maria.

Bila diperhatikan kehidupan Bunda Maria, kita dapat melihat sikap imannya itu. Dari awal perkenalan akan rencana keselamatan (warta gembira) hingga akhir (wafat Sang Putera), Bunda Maria menunjukkan sikap iman itu. Pada waktu menerima kabar sukacita dari Malaikat Gabriel, Bunda Maria sadar akan konsekuensi dari keputusannya. Akan tetapi semuanya diserahkan kepada Allah. “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu.”

Dalam tradisi Gereja, pernyataan Bunda Maria kepada Malaikat Gabriel kembali terulang ketika ia menerima jenasah Puteranya yang baru diturunkan dari salib. Dikatakan bahwa setelah menurunkan tubuh Yesus dari salib, Yusuf dari Arimatea meletakkan jenasah itu ke pangkuan Bunda Maria. Inilah yang melahirkan figur patung pieta. Setelah menerima jenasah puteranya, Bunda Maria berkata, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.”

Minggu, 08 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: BENARKAH AL-QUR'AN WAHYU ALLAH

Umat islam sangat percaya kalau Al-Qur’an merupakan wahyu Allah. Apa yang tertulis di dalamnya merupakan kata-kata Allah sendiri. Dasar keyakinan ini ada pada perkataan Allah dalam Al-Qur’an. Karena Allah itu maha benar, maka benar juga apa yang dikatakan-Nya. Tidak mungkin Allah berbohong. Akan tetapi, ada begitu banyak ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an yang bila ditelaah dengan akal sehat atau secara kritis membuat kita ragu kalau Al-Qur’an adalah wahyu Allah. Video berikut ini mencoba membahas topik ini. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat.


 

Jumat, 06 Mei 2022

STUDI AL-QUR'AN: AYAT-AYAT TAUHID

Umat islam selalu membanggakan agamanya sebagai agama monoteisme sejati. Berdasarkan rasa bangga ini pula, tak sedikit umat islam mengklaim agamanya pancasilais, yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama. Konsep monoteisme dalam islam dikenal dengan tauhid. Islam adalah agama tauhid. Sementara agama lain diragukan ketauhidannya. Dasar ketauhidan islam ada pada ajaran islam yang terdapat dalam Al-Qur’an. Berhubung Al-Qur’an diyakini sebagai wahyu yang langsung dari Allah, maka konsep tauhid adalah benar. Akan tetapi, telaah atas ayat-ayat tauhid yang ada dalam Al-Qur’an membuat penilaian kita terhadap konsep tauhid islam jadi terang benderang. Video berikut ini mencoba menampilkan dan membahas ayat-ayat tauhid yang ada dalam Al-Qur’an. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat.


 

Kamis, 05 Mei 2022

INILAH KONSEP PERAN SEKS BAGI ORANG DEWASA

Manusia adalah makhluk seksual. Akan tetapi peran seksual akan selalu berbeda dari satu manusia ke manusia yang lain berdasarkan jenis kelamin dan juga tingkatan usia. Dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock memberikan pemaparannya (hlm. 267) sebagai berikut:

Konsep Trandisional

Konsep peran seks tradisional menekankan suatu pola perilaku tertentu yang tidak memperhitungkan minat dan kemampuan individual. Peran-peran ini menekankan superioritas maskulin dan tidak dapat mentolerir setiap sifat yang memberi kesan kewanitaan atau pekerjaan yang dianggap “pekerjaan wanita”.

Pria

Di luar rumah pria menduduki posisi yang berwenang dan berprestise dalam masyarakat dan dunia bisnis, di rumah ia pencari nafkah, pembuat keputusan, penasehat dan tokoh yang mendisiplinkan anak-anak, dan model maskulinitas bagi putera-puteranya.

Wanita

Baik di rumah maupun di luar, peran wanita berorientasi pada orang lain. Maksudnya, wanita mendapatkan kepuasan lewat pengabdian pada orang lain. Ia tidak diharapkan bekerja di luar rumah, kecuali bilamana keadaan finansial memaksanya, dan apabila ini terjadi ia melakukan pekerjaan di bidang pelayanan seperti sebagai perawat, guru atau sekretaris.

Konsep Egalitarian

Konsep-konsep egalitarian (persamaan derajat) menekankan individualitas dan persamaan derajat antara pria dan wanita. Suatu peran harus mendatangkan rasa kepuasan pribadi dan seharusnya tidak dinyatakan cocok hanya bagi satu jenis kelamin tertentu saja.

Pria

Di rumah maupun di luarnya, pria bekerja sama dengan wanita sebagai rekan. Ia tidak merasa “dijajah isteri” apabila ia memperlakukan isterinya sebagai rekan yang sederajat. Begitu pula ia tidak merasa malu jika isterinya mempunyai pekerjaan yang lebih berprestise atau berpenghasilan lebih besar dari dia.

Wanita

Di rumah maupun di luarnya, wanita mendapat kesempatan mengaktualisasikan potensinya. Ia tidak merasa bersalah apabila ia memanfaatkan kemampuannya dan pendidikannya untuk kepuasan dirinya meskipun ini berarti ia harus mengupah orang lain untuk mengatur rumah tangga dan mengasuh anak.

 diambil dari tulisan 7 tahun lalu

JANGAN BAWA-BAWA TRAUMA MASA LALU KE MASA KINI

Selama ini Ruben melatih sendiri mengendarai mobil. Ia berlatih di halaman rumah yang memang luas. Karena sudah merasa bisa, Ruben coba memberanikan diri membawa mobil di jalanan. Awalnya ia merasa nyaman. Kebetulan hari itu hari Minggu. Jalanan sepi. Ia dapat dengan tenang mengendarai mobilnya.

Pengalaman hari Minggu itu membangkitkan rasa percaya diri Ruben. Karena itu, ia memutuskan hari Senin ia akan mencoba sekali lagi. Itulah hari naas baginya. Ia mengalami kecelakaan. Ia menambrak pengendara sepeda motor dan turut andil menyebabkan terjadinya kecelakaan lain. Akibat kecelakaan itu, dua orang tewas, 4 orang luka-luka, mobilnya rusak parah dan dia sendiri sibuk berurusan dengan polisi.

Peristiwa itu menimbulkan ketakutan dalam hati Ruben terhadap mobil atau mengendarai mobil. Melihat mobil saja ia sudah keringat dingin, apalagi menaikinya. Sejak saat itu, Ruben tidak pernah naik mobil ataupun mengendarai mobil. Tidak ada niat dalam dirinya untuk belajar lagi.

Pengalaman Ruben adalah contoh rasa trauma. Hampir setiap orang pasti memiliki rasa trauma. Pengalaman traumatis dapat menyebabkan timbulnya fobia. Ada orang fobia pada ular, karena pada waktu masih kecil ia mengalami ketakutan berhadapan dengan ular. Ada juga orang fobia pada air tergenang, karena dulu ia nyaris mati tenggelam di kolam renang. Dan masih banyak fobia-fobia lainnya.

Pengalaman traumatis atau juga fobia selalu dikaitkan dengan peristiwa masa lalu. Orang belum bisa berdamai dengan masa lalu tersebut sehingga pengalaman itu terbawa hingga masa sekarang. Rasa traumatis selalu muncul ketika pengalaman buruk masa lalu kita bawa ke masa kini. Sekalipun masa kini sudah jauh berbeda, namun orang masih tetap hidup dalam masa lalu berkaitan dengan peristiwa khusus yang menjadi faktor timbulnya rasa trauma.

Memang manusia memiliki tiga masa waktu, yaitu masa lampau, masa sekarang dan masa depan. Masa lampau merupakan sejarah, sedangkan masa depan adalah impian. Manusia yang hidup dalam dua masa – masa kini dan masa lalu – akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Rasa trauma dan juga fobia dapat menghambat perkembangan pribadi seseorang. Berbeda bila manusia hidup dalam masa kini dan masa depan. Masa depan akan menjadi motivator perkembangan dirinya.

Rasa trauma memang merupakan bagian dari hidup kita. Ia tidak bisa begitu saja dihilangkan dari sejarah hidup kita. Akan tetapi, rasa trauma itu adalah bagian dari masa lalu kita. Ingatlah, sekalipun masa lalu kita itu buruk, kita hidup di masa kini. Tataplah hidup kita di masa depan. Ke sanalah kita akan melangkah. Letakkanlah pengalaman traumatis itu pada tempatnya, yaitu di masa lalu.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu 

Selasa, 03 Mei 2022

ANEKA MANFAAT KANTONG TEH BEKAS

Setiap orang tentu sudah tak asing lagi dengan teh. Selain kopi, teh merupakan salah satu minuman favorit. Ia dapat diminum di saat sedang hangat ataupun dingin. Beberapa budaya menjadikannya sebagai suguhan wajib dalam setiap acara.

Perlu diketahui, asal mula teh adalah provinsi Yunnan, Cina Barat Daya. Pada awalnya teh digunakan sebagai bahan obat-obatan. Penggunaannya dengan cara mengunyah daun teh tersebut. Dalam perjalanan waktu, teh menjadi bahan minuman, sekalipun di balik minuman itu terkandung aneka khasiat bagi kesehatan. Di sini daun teh dikeringkan dan kemudian diseduh dengan dengan air panas. Biasanya dicampur dengan ramuan lain.

Ada dua metode penyajian teh. Ada yang menggunakan metode penyaringan. Bubuk atau rempah teh diletakkan pada sebuah penyaring lalu air panas ditiriskan di atasnya. Hasil tirisan itu ditampung pada sebuah wadah. Cara lain adalah dengan mencampurkan teh dengan air panas. Ini biasa dikenal dengan istilah the tubruk.

Senin, 02 Mei 2022

CATATAN HUJAN BULAN APRIL

 

Pada catatan hujan bulan Maret lalu, kita telah memprediksikan bahwa bulan April ini akan turun hujan. Berangkat dari perbandingan curah hujan bulan Februari dan Maret, maka curah hujan akan meningkat. Jika selama bulan Maret ada 16 hari terdapat hujan turun, maka berdasarkan kalkulasi tadi, akan terdapat hari yang lebih banyak hujan turun. Atau dengan kata lain ada sekitar 75% hari terdapat hujan turun.

Akan tetapi, hitung-hitungan tersebut meleset sangat jauh. Malah dapat dikatakan hari hujan pada bulan April ini menurun sekitar 50% dari bulan sebelumnya. Jadi, sepanjang bulan April lebih banyak hari dimana hujan tidak turun. Curah hujan bervariasi seperti biasa, dari ringan ke lebat.

Dengan demikian, terjadi penurunan curah hujan di bulan April. Apakah ini menjadi sinyal bahwa bulan depan akan kemarau. Memperhatikan catatan hujan tahun 2021, curah hujan bulan Mei relatif tinggi. Apa yang akan terjadi, pemantauan curah hujan akan dilakukan dari Ujung Beting.

Minggu, 01 Mei 2022

BULAN MEI BULAN MARIA, INI PENJELASANNYA

Bagi umat katolik, bahkan bagi umat islam, Bunda Maria mendapat tempat istimewa. Karena mendapat tempat yang istimewa, Bunda Maria mendapat penghormatan khusus. Gereja katolik mempunyai tradisi mendedikasikan bulan-bulan tertentu untuk menghormati Bunda Maria. Bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Rosario, dan bulan Mei dikenal sebagai Bulan Maria.

Selain memiliki latar belakang historis, penetapan bulan Mei sebagai Bulan Maria tak bisa dilepaskan dari situasi Eropa pada umumnya. Bulan Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan itu, di negara-negara yang memiliki empat musim, sedang mengalami musim semi. Ini kemudian dikenakan kepada Bunda Maria, karena Bunda Maria dikenal juga sebagai Hawa yang Baru; dan Hawa sendiri berarti Ibu dari semua yang hidup (Kej 3: 20). Karena itu, salah satu bentuk penghormatan kepada Bunda Maria, umat sering mempersembahkan kembang indah dan meletakkannya di patung Bunda Maria.

Secara historis devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai Bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad XIII. Namun praktek ini baru menjadi popular di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an. Dari sini kemudian menyebar ke seluruh Gereja universal.