Kamis, 28 Desember 2017

Renungan Pesta Kanak-kanak Suci

Renungan Pesta Kanak-kanak Suci
Bac I  1Yoh 1: 5 – 2: 2; Injil        Mat 2: 13 – 18;
Hari ini Gereja Universal bersukacita merayakan pesta Kanak-kanak Suci. Pesta ini sekedar peringatan akan peristiwa pembunuhan terhadap anak-anak berusia di bawah dua tahun di Betlehem atas perintah Herodes. Injil hari ini menyajikan kisah tragis tersebut. Bisa dikatakan bahwa kanak-kanak itu sebagai korban. Herodes sebenarnya ingin membunuh bayi Yesus, yang dianggapnya sebagai saingan, karena orang majus telah menyebut-Nya “raja orang Yahudi ….., dan kami datang untuk menyembah Dia.” (Mat 2: 2).
Kisah pembunuhan kanak-kanak di Betlehem, sehingga bayi Yesus selamat, tak jauh berbeda dengan peristiwa pembunuhan kanak-kanak Israel di Mesir oleh firaun. Di Mesir pembunuhan itu menyisahkan Musa, yang kemudian tampil membebaskan umatnya dari perbudakan bangsa Mesir. Demikian pula dengan peristiwa Betlehem. Yesus selamat dari kekejaman Herodes, dan kemudian tampil membebaskan umat-Nya dari perbudakan dosa. Hal inilah yang diwartakan Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang menjadi bacaan pertama hari ini.  Yohanes menegaskan bahwa Yesus “adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.” (ay. 2)
Memang terkesan ironis, masak kematian kanak-kanak tak berdosa dipestakan dan kita bersukacita. Pertama-tama harus disadari bahwa Kitab Suci, terutama Injil, bukanlah buku sejarah, melainkan buku iman. Sukacita yang dirayakan ini bukanlah sukacita atas peristiwa historis, melainkan atas peristiwa iman, karena di balik peristiwa pembantaian kanak-kanak suci tersebut terkandung pesan iman dan juga pengajaran kehidupan. Tak jarang, dalam kehidupan, kita berperilaku seperti Herodes: selalu mencari korban orang tak bersalah. Karena itu, melalui sabda-Nya hari ini, kita diajak untuk meninggalkan tabiat buruk Herodes, dan berusaha tampil menyelamatkan orang yang tak bersalah.

by: adrian

Rabu, 27 Desember 2017

Renungan Pesta St. Yohanes Rasul

Renungan Pesta St. Yohanes Pengarang Injil
Bac I 1Yoh 1: 1 – 4; Injil   Yoh 20: 2 – 8;
Hari ini Gereja Semesta bergembira merayakan pesta Santo Yohanes, Rasul dan juga Penulis Injil. Sebagai bentuk penghormatan kepadanya, bacaan liturgi hari ini diambil dari tulisannya. Inti tulisan Yohanes adalah soal kebangkitan Yesus Kristus. Dalam Injil dikisahkan tentang dua orang murid yang pergi ke kubur untuk menyaksikan warta Maria Magdalena tentang Tuhan yang bangkit. Jika Petrus hanya sekedar melihat apa yang dilihat mata, murid yang lain, yang diyakini adalah Yohanes, melihat dengan iman. Karena itu, “ia melihat dan percaya.” (ay. 8).
Peristiwa Yesus Kristus inilah yang menjadi pokok pewartaan para rasul, termasuk Yohanes. Karena itu, dalam suratnya yang pertama, yang menjadi bacaan pertama hari ini, Yohanes kembali menegaskan soal “Firman hidup” (ay. 1). Yohanes menyatakan bahwa dirinya pernah hidup bersama-sama dengan Yesus, yang adalah firman hidup tersebut. Di sini Yohanes mau mengatakan bahwa firman hidup itu membawa keselamatan bagi yang percaya.
Yohanes mewartakan apa yang pernah dilihat, dirasakan dan dialaminya. Di sini Yohanes hendak berbagi pengalaman agar orang lain juga dapat mengalami apa yang dialaminya. Melalui bacaan liturgi hari ini, Allah menghendaki agar kita bisa mengikuti teladan Santo Yohanes. Ketika kita mengalami kasih Allah, hendaklah jangan kita nikmati sendirian, melainkan haruslah kita bagikan kepada sesama. Hal ini senada dengan pesan Yesus, “Beritahukanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan bagaimana Ia telah mengasihimu.” (Mrk 5: 19)

by: adrian

PAUS FRANSISKUS: BERHENTILAH BERMAIN PONSEL .....

Beberapa jam sebelum meninggalkan Bangladesh untuk kembali ke Vatikan pada 2 Desember, Paus Fransiskus mengajak sekitar 10.000 orang muda untuk lebih memberi perhatian kepada orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Berbicara di depan sekelompok mahasiswa kristen dan muslim di Universitas Notre Dame di Dhaka, Paus Fransiskus memperingatkan bahaya “budaya yang membuat janji-janji palsu.”
Dia mengatakan sikap seperti itu hanya bisa mengarah pada “keterpusatan diri yang memenuhi hati dengan kegelapan dan kepahitan.” Pernyataan tersebut diserukan Paus Fransiskus sehari setelah dia bertemu dengan 16 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Para pengungsi tersebut, termasuk seorang anak dan dua orang muda, mengatakan kepada UCANNEWS dalam sebuah wawancara bahwa Paus Fransiskus berjanji untuk membantu menceritakan kisah Rohingya kepada dunia.
“Jangan menghabiskan sepanjang hari bermain dengan telepon genggam Anda dan mengabaikan dunia di sekitar Anda,” demikian seruan Paus Fransiskus kepada orang-orang muda beberapa jam sebelum dia terbang kembali ke Vatikan.
“Sungguh menyedihkan ketika kita mulai menutup diri di dunia kecil kita dan melihat batin sendiri .... dan kita menjadi terjebak, tertutup sendiri,” katanya pada akhir perjalanan enam hari ke Myanmar dan Bangladdesh. Tema yang terus diulang dalam pernyataannya di Bangladesh, Paus Fransiskus mengulangi lagi ajakan tentang dialog dan harmoni.

Senin, 25 Desember 2017

HALANGAN NIKAH GEREJAWI (3)

Halangan nikah dibuat Gereja bukan sekedar untuk membatasi hak umatnya, tetapi untuk membantu mereka mewujudkan nilai hakiki pernikahan katolik. Beberapa halangan nikah gerejawi sudah dibahas sebelumnya. Kini akan disajikan halangan yang lainnya.
Halangan kelayakan publik. Halangan ini dimaksudkan untuk menghindari skandal publik, melindungi moralitas publik dan kesejahteraan umum, khususnya martabat dan kesucian hidup keluarga. Halangan ini mirip dengan halangan hubungan semenda. Contoh halangan ini adalah: (1) pria kumpul kebo tidak bisa menikah dengan anak dari wanita pasangan kebo-nya, dimana anak itu merupakan hasil dari pernikahan sebelumnya, demikian pula dengan pihak wanitanya; (2) anak dari salah satu pasangan kumpul kebo yang didapat dari pernikahan sebelumnya tidak bisa menikah dengan ‘orangtua’ kebo-nya. Halangan ini bisa berhenti melalui dispensasi dari Ordinaris Wilayah.
Halangan pertalian hukum. Halangan ini dikaitkan dengan soal adopsi karena masalah kelayakan publik. Bagi Gereja katolik anak adopsi harus diperlakukan sama seperti anak kandung. Beberapa hal terkait dengan halangan ini adalah sbb:
1.     Suami dan istri tidak bisa menikah dengan anak adopsinya
2.     Anak adopsi tidai bisa menikah dengan ayah atau ibu dari orang yang mengadopsinya
3.     Bapak dan ibu tidak bisa menikah dengan anak dari anak adopsinya
4.     Bapak dan ibu tidak bisa menikah dengan pasangan dari anak adopsinya
5.     Anak adopsi tidak bisa menikah dengan anak kandung dari mereka yang mengadopsinya
6.     Anak-anak adopsi dari orangtua adopsi yang sama tidak bisa saling menikah
Halangan ini bisa diputus dengan dispensasi dari Ordinaris Wilayah.
by: adrian

Jumat, 22 Desember 2017

MEMAHAMI KARAKTER PARA JIHADIS

Setelah serangan 9/11 di Amerika, seorang ibu Amerika bercerita bahwa putranya yang berusia 23 tahun telah memeluk islam. Dia menikahi seorang muslimah yang belum pernah ia temui sebelumnya dalam sebuah pernikahan. Sekarang mereka telah memiliki seorang bayi. Putra ibu itu ingin pergi ke Afganistan untuk bertempur bersama para Taliban untuk membunuhi tentara Amerika dan mati sebagai martir. Ibu itu juga mengatakan beberapa tahun sebelumnya putranya berkata padanya bahwa setelah islam menguasai Amerika, dia tidak akan ragu lagi untuk memancung kepala ibunya jika perintah untuk membunuh kafir dikumandangkan.
***
Samaira Nazir adalah wanita warga negara Inggris keturunan Pakistan berusia 25 tahun yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Dia ditusuk sampai mati. Tenggorokannya disayat oleh saudara laki-lakinya yang berusia 30 tahun dan saudara sepupunya yang berusia 17 tahun di rumah orangtua Samaira sendiri. Samaira dituduh mempermalukan keluarga karena telah jatuh cinta dengan seorang pemuda Afgan yang dianggap berasal dari tingkat sosial yang lebih rendah.
***
Muhammad Ali al-Ayed, 23 tahun, adalah putra jutawan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat. Di saat petang di bulan Agustus 2003, dia memanggil kawannya seorang Yahudi Maroko untuk bertemu. Keduanya minum di sebuah bar sebelum pergi ke apartemen Al-Ayed sekitar tengah malam. Al-Ayed mengambil pisau dan menusuk kawan Yahudinya sampai bagian tubuh kawannya hampir terpisah. Rekan kamar Al-Ayed berkata pada polisi bahwa kedua orang itu “tidak berdebat sebelum akhirnya Al-Ayed membunuh.” Pengacara Ayed mengatakan bahwa pembunuhan itu karena “perbedaan agama”.
***
Mohammad Taheri-azar berusia 25 tahun dan adalah keturunan Iran lulusan University of North Carolina. Suatu hari di bulan Maret 2006, dia menyewa sebuah mobil jeep dan mengendarakannya pelan-pelan ke dalam kampus. Lalu tiba-tiba dia menginjak gas menabrak sekelompok mahasiswa dengan tujuan membunuh sebanyak mungkin orang.
***

Rabu, 20 Desember 2017

INSPIRASI IMAN ORANG KRISTEN KANDHAMAL

Pada 5 Oktober 2017 lalu, sekelompok perempuan mengunjungi daerah Odisha yang terpencil dan miskin, dimana penduduk desa diserang oleh nasionalis Hindu yang mengamuk pada akhir Agustus 2008. Serangan tersebut menyebabkan 100 orang tewas dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Ini merupakan serangan terburuk terhadap orang Kristen dalam sejarah India. Pemimpin wanita katolik terinspirasi oleh iman yang ditunjukkan para korban serangan anti-kristen di Kandhamal, wilayah di negara bagian Odisha di India bagian timur.
Para perempuan tersebut berada di antara 50 pemimpin dari seluruh dunia yang berkumpul di Bhubaneswar, ibukota Odisha, untuk menghadiri sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Komisi Wanita Wali Gereja India. Konferensi yang diadakan dari 30 Sept – 4 Okt membahas peran perempuan dalam keluarga.
“Saya diperkuat kembali dalam iman setelah mengunjungi wilayah itu,” kata Rosemary Sahayam dari Madhya Pradesh di India tengah. “Bagaimana keluarga terus hidup dalam iman dan kepercayaan diri bahkan setelah keluarga mereka dibunuh karena iman mereka; benar-benar memberi inspirasi.”
Kekerasan anti-kristen melanda lebih dari 600 desa. Mereka yang tewas termasuk orang cacat dan orangtua, anak-anak dan perempuan. Beberapa perkosaan dilaporkan terjadi, termasuk seorang biarawati katolik. Lebih dari 350 gereja dan 6.500 rumah dijarah dan dibakar selama serangan yang menyebabkan 56.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Serangan anti-kristen didorong oleh tembakan pada 23 Agustus 2008, seorang pemimpin spiritual Hindu, Swami Laxmananda Saraswati dan empat rekannya. Para ekstremis Hindu menyalahkan orang Kristen atas pembunuhan tersebut meskipun Maois mengaku bertanggung jawab atas kematian tersebut.
“Iman yang dengannya mereka bertahan, serangan itu hidup dan aktif,” ujar Uskup Jacob Mar Barnabas dari Keuskupan Gurgaon, ketua konferensi tersebut. “Kami memiliki pengalaman yang sangat kaya tentang bagaimana memproklamirkan iman dengan hanya bersikap setia kepada Tuhan.”
Rose Tete dari Bengal Barat mengatakan bahwa dia tergerak untuk menangis saat janda Kanakarekha Nayak menceriatakan bagaimana dia menjalani hidupnya setelah suaminya Parikit dihajar sampai mati di desa Tiangla. Tete mengungkapkan bahwa  janda tersebut mengatakan kepadanya, “Setiap nafas yang saya ambil hari ini adalah nafas iman kepada Yesus, yang suami saya menjadi saksi lewat hidupnya.”

Senin, 18 Desember 2017

INDONESIA HARUS BERTERIMA KASIH KEPADA TRUMP

Keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, membuat dunia bergejolak. Pemindahan tersebut secara langsung berarti mengakui Yerusalen sebagai ibukota Negara Israel. Kritikan dan kecaman mewarnai aksi demo menentang keputusan tersebut. Umat islam se-dunia marah. Ada yang membakar foto gambar Trump. Kedutaan-kedutaan besar Amerika di seluruh dunia dijaga ketat.
Jika dicermati pidato Trump (Rabu, 6 Desember) tentang pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, terlihat jelas bahwa keputusan itu hanya sekedar memenuhi janji politik yang sudah disuarakan pada waktu kampanye. Konon, janji itu sudah pernah disuarakan oleh presiden-presiden lainnya, namun hanya Trump yang berani merealisasikan janjinya. Memenuhi janji kampanye adalah lumrah dalam dunia politik, sama seperti mengingkarnya. Hal ini tak jauh beda dengan apa yang dilakukan oleh Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, ketika menutup Alexis. Penutupan itu merupakan bentuk pemenuhan atas janji kampanye Anies, yang dilontarkannya pada waktu debat publik.
Menghadapi keputusan Trump tersebut, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar sidang darurat di Turki. Dalam sidang itu dihasilkan keputusan, bukan hanya sekedar mengutuk keputusan Trump, melainkan juga menetapkan Yerusalem sebagai ibukota Palestina. Keputusan OKI yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Palestina, jelas membuat OKI tak jauh beda dengan Trump, yang mereka kutuk. OKI sama buruknya dengan Trump. Keputusan OKI seperti aksi balas dendam atas apa yang dilakukan oleh Trump. Inilah hukum rimba: mata ganti mata, gigi ganti gigi.
Di sela-sela aksi kecam terhadap keputusan Trump tersebut, muncul berita yang menarik, yaitu sebuah buku pelajaran SD kelas VI, yang di dalamnya menyatakan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel. Konon buku itu sudah ada sejak tahun 2008, nyaris satu dekade sebelum pernyataan Trump. Artinya, jauh sebelum pengakuan Trump, sebagian pelajar Indonesia sudah mengetahui bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel. Dengan kata lain, Trump terlambat mengakui ibukota Israel adalah Yerusalem.
Pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, yang sudah ada sejak tahun 2008, sama sekali tidak menimbulkan gejolak. Jangankan di dunia, publik islam Indonesia pun tenang-tenang saja. Padahal, pusat penerbit Yudhistira itu ada di Ciawi, Bogor, dimana islam merupakan mayoritas. Namun, pengakuan penerbit Yudhistira sama sekali tidak dikecam atau dikutuk. Akankah ada penerbit islam yang akan menerbitkan buku pelajaran dan mencantumkan bahwa Yerusalem itu ibukota Palestina, seperti aksi OKI?
Tidak ada aksi demo ke penerbit Yudhistira. Tidak ada aksi anarki. Semua hanya menyayangkannya saja. Beda dengan yang dialami oleh Trump. Mungkin perbedaan ini disebabkan karena Trump itu kafir, sedangkan Yudhistira bukan.
Akan tetapi, dengan adanya pengakuan Trump (Rabu, 6/12), pelajar SD Indonesia, khususnya yang menggunakan buku-buku terbitan Yudhistira, akhirnya tahu fakta sebenarnya. Yerusalem bukan ibukota Israel. Dengan kata lain, Trump telah membuka wawasan anak-anak SD dan juga pemerintah Indonesia. Jika tidak ada Trump, dengan keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, anak-anak kita selamanya tahu bahwa ibukota Israel adalah Yerusalem. Karena itu, Indonesia harus berterima kasih kepada Trump.
Koba, 16 Desember 2017
by: adrian

HALANGAN NIKAH GEREJAWI (2)

Halangan nikah dibuat Gereja karena Gereja berkewajiban untuk melindungi umatnya dari bahaya yang mengancam hidup iman dan kesejahteraan hidup umatnya. Beberapa halangan nikah gerejawi sudah dibahas, kini yang lainnya, yaitu:
Halangan penculikan. Halangan ini hanya berlaku jika wanita menjadi korban penculikan. Jadi, pria menculik wanita dan memaksanya untuk menikah dengan dia. Tindakan ini dihalang oleh hukum, karena telah menghilangkan kebebasan pihak wanita. Kawin lari tidak termasuk halangan, karena pihak wanita memang menghendaki demikian sebagai cara untuk bisa menikah. Halangan ini terhapus jika pihak wanitanya sungguh memperoleh kebebasan untuk menentukan kehendaknya.
Halangan hubungan semenda. Kematian memang membawa status liber, sehingga orang bisa menikah lagi. Namun hak itu bisa dihalangi oleh hubungan semenda. Halangan ini dikenakan pada pernikahan (1) antara menantu dan mertua, (2) antara ibu dan anak tiri, yakni anak yang dibawa suami dari pernikahan sebelumnya, (3) antara ayah dan anak tiri, yakni anak yang dibawa ibu dari pernikahan sebelumnya. Halangan ini bisa dihapus dengan dispensasi yang dikeluarkan oleh Ordinaris Wilayah.
Halangan usia. Hukum Gereja menetapkan pria yang belum genap 16 tahun, dan wanita yang belum genap 14 tahun tak bisa menikah dengan sah. Artinya, yang belum berusia itu dihalang haknya untuk menikah. Dasar halangan ini adalah bahwa pernikahan pertama-tama menuntut adanya kematangan biologis-seksual untuk melakukan tugas pernikahan. Namun Gereja juga melihat bahwa relasi seksual mengabdi kepada tujuan yang lebih besar, yaitu membangun keharmonisan suami isteri. Karena itu, kematangan psikologis jauh lebih penting dan esensial daripada kematangan fisik-biologis.
by: adrian

Jumat, 15 Desember 2017

MENGENAL ISTRI-ISTRI MUHAMMAD

Muhammad, oleh umat islam, tidak hanya dikenal sebagai nabi (terakhir) tetapi juga al insan al kamil, manusia sempurna. Namun sayangnya, ketika ditanya dimana letak kesempurnaan Muhammad, tidak ada kata sepakat di antara umat islam. Bagi orang non muslim, kata tersebut sungguh sangat membingungkan, secara khusus ketika melihat sisi gelap Muhammad, seperti terorisme dan juga istri-istri beliau.
Terkait dengan istri, ada banyak simpang siur soal jumlah. Ini baru istri, belum lagi soal gundik. Berikut ini akan ditampilkan data wanita-wanita yang pernah dinikahi Muhammad. Data ini diambil dari buku tulisan Tabari (vol. ix, hlm. 120 – 141), yang ada di quran dan hadist. Dari sini silahkan pembaca menilai dengan mengaitkan gelar Muhammad sebagai manusia sempurna.
01. Khadijah binti Khuwaylid. Ini adalah istri Muhammad yang pertama. Muhammad menikahi Khadijah yang berusia 40 tahun saat berusia 24 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 619.
02. Sawdah binti Jamah. Ketika menikahi Sawdah, Muhammad berusia di atas 50 tahun. Tidak tahu persisnya tahun berapa mereka menikah. Usia Sawdah saat menikah pun tidak diketahui dengan pasti.
03. Aisha binti Abu Bakr. Ini adalah istri favorit Muhammad. Aisha disunting Muhammad ketika masih berusia 6 tahun, sementara Muhammad sudah berusia 50 tahun. Akan tetapi, Muhammad baru meniduri/bersetubuh dengan Aisha ketika Aisha berusia 9 tahun (bdk. HS Bukhari, buku 7, volume 7, no 89).

Rabu, 13 Desember 2017

PIDATO PAUS FRANSISKUS SAAT KUNJUNGAN KE MYANMAR

Ibu Penasehat Negara, Yang Terhormat Pemerintah dan Otoritas Sipil, Yang Mulia Para Uskup Saudaraku, Anggota Terkemuka Korps Diplomatik, Ibu dan Bapak, Hadirin semuanya:
Saya bersyukur atas kebaikan hati mengundang saya untuk mengunjungi Myanmar dan saya berterima kasih, Madam State Counselor, atas sambutan baik Anda. Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja keras untuk membuat kunjungan ini dilakukan.
Saya telah datang, terutama untuk berdoa bersama komunitas katolik yang kecil, namun tetap teguh, untuk menguatkan mereka dalam iman mereka, dan untuk mendorong mereka dalam usaha mereka untuk berkontribusi demi kebaikan bangsa.
Saya sangat bersyukur bahwa kunjungan saya dilakukan segera setelah membangun hubungan diplomatik formal antara Myanmar dan Takhta Suci. Saya ingin melihat keputusan ini sebagai pertanda komitmen bangsa ini untuk terus melakukan dialog dan kerja sama yang konstruktif dalam masyarakat Internasional yang lebih besar, walaupun mereka berusaha memperbaharui struktur masyarakat sipil.
Saya juga ingin kunjungan saya untuk merangkul seluruh penduduk Myanmar dan memberikan dorongan kepada semua orang yang sedang bekerja untuk membangun tatanan sosial yang adil, rekonsiliatif dan inklusif.

SILAHTURAHMI KAPOLRES BANTENG DENGAN TOKOH-TOKOH MASYARAKAT

Senin, 11 Desember 2017

HALANGAN NIKAH GEREJAWI (1)

Halangan nikah dibuat untuk mengejar nilai-nilai dan tujuan hakiki dari lembaga pernikahan dan bagi kebaikan masyarakat. Minggu lalu sudah dibahas halangan kodrati. Kini kita lihat halangan nikah gerejawi, yaitu:
Halangan nikah beda agama. Hak orang katolik yang mau menikah dengan orang non baptis dihalang oleh hukum. Salah satu dasar halangan ini adalah nikah beda agama akan membahayakan iman (murtad). Memang Gereja, di satu sisi, mau menghormati hak orang untuk menikah, namun di sisi lain berkewajiban melindungi iman umatnya. Namun Gereja tetap tidak bisa menutup mata bahwa umatnya hidup dalam masyarakat majemuk, sehingga pernikahan beda agama ini tidak terhindari. Maka, halangan ini bisa diputus dengan dispensasi. Artinya, umat katolik tetap dapat menikah dengan pasangannya yang tidak baptis dengan ritus pernikahan campur beda agama. Ingat, hanya Agama Katolik saja yang mempunyai ritus ini sehingga dengannya yang non katolik tetap dengan imannya.
Halangan tahbisan & kaul. Seorang imam, suster dan bruder tidak bisa menggunakan haknya untuk menikah, karena terhalang oleh tahbisan dan kaulnya. Umat juga tidak boleh menikah dengan mereka. Salah satu dasarnya adalah pernikahan bertentangan dengan hakikat selibat yang terkandung dalam tahbisan dan kaul kemurnian. Halangan ini bisa dihapus dengan reskrip Takhta Apostolik dan indult dari tarekat.
Halangan kriminal. Sepasang kekasih (gelap) yang lagi mabuk cinta bisa terjerumus dalam suatu tindak kriminal. Untuk bisa menyatukan cinta terlarangnya, mereka membunuh pasangan resminya. Sebenarnya mereka tidak bisa menikah, karena terhalang oleh hukum. Halangan ini bersumber pada hukum moral. Namun bisa saja mereka menyembunyikan kejahatannya dan akhirnya diberkati oleh pastor. Pada intinya pernikahan mereka tidak sah.
by: adrian

Jumat, 08 Desember 2017

PAUS FRANSISKUS: JIKA MAU DUNIA SUKSES, CIPTAKAN HIDUP YANG LEBIH ADIL


Jangan jatuh karena daya pikat uang yang bisa memperbudak dan mengasingkan diri seperti sekte, demikian ungkap Paus Fransiskus kepada siswa-siswi sekolah bisnis. “Dan penting juga bahwa Anda bisa belajar kekuatan dan keberanian hari ini untuk tidak secara membabi buta tunduk pada kekuatan tangan pasar yang tak terlihat.”
Hal tersebut diutarakan Paus Fransiskus di Vatikan di hadapan sekelompok pelajar dari sebuah sekolah katolik swasta, Institution des Chartreux, pada 19 Oktober 2017. Mereka sedang mempersiapkan diri untuk pendidikan tinggi di bidang bisnis dan keuangan.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa dia senang mereka menerima pendidikan yang menyentuh dimensi kehidupan “manusia, filosofis dan spiritual” dan mengatakan bahwa aspek-aspek ini penting untuk kehidupan pofesional masa depan mereka. “Belajarlah untuk tetap bebas dari daya pikat uang dan perbudakan” yang menimpa orang-orang yang “mengubahnya menjadi sekte.”
Paus meminta mereka untuk mempromosikan dan lebih membela keadilan dan untuk mengelola sumber daya dunia secara memadai dan adil. “Anda bisa menentukan masa depan Anda,” ujar Paus, dan mendesak mereka untuk merasa dan menjadi lebih bertanggung jawab atas dunia dan kehidupan manusia.

“Jangan pernah lupa bahwa setiap ketidak-adilan terhadap orang miskin adalah luka terbuka dan mengurangi martabat Anda,” jelas Paus Fransiskus. “Sekalipun dunia ini mengharapkan agar Anda berusaha meraih kesuksesan, berikanlah diri Anda sarana dan waktu untuk mengikuti jalan persaudaraan, untuk membangun jembatan antara orang-orang daripada dinding” dan untuk berperan dalam pembangunan dunia yang lebih adil dan manusiawi, pungkas Paus Fransiskus.
sumber: UCAN Indonesia

DARI MANA ASAL KEBENCIAN ANAK: ORANGTUA ATAU AGAMA?

Tulisan “Agama atau Orangtua yang Berperan dalam Diri Anak” sungguh menggugah nalar dan nurani kita (itu pun kalau kita masih punya otak dan hati). Penulis mencoba berefleksi dari gambar-gambar yang ada. Tentulah gambar-gambar tersebut, yang pastinya diambil dari internet, bukanlah hasil editan atau rekayasa, melainkan sungguh-sungguh apa adanya. Karena itu dapatlah dikatakan bahwa gambar-gambar tersebut benar-benar menampilkan kenyataan yang ada. Gambar menampilkan fakta realita.
Pertanyaan penulis dalam tulisan tersebut didasarkan pada pendapat umum bahwa di tangan orangtua, seorang anak bisa menjadi malaikat atau iblis. Peran orangtua sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan masa depan anak, karena ketika lahir, anak bagaikan kertas putih. Orangtualah yang awalnya menuangkan guratan tinta di lembaran kertas itu; apakah tulisan indah atau sekedar coret-coretan tak menentu. Tentu kita ingat akan kata-kata Bung Karno, “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia.”
Lewat tulisannya tersebut, penulis seakan ingin mengajak pembaca untuk turut juga berefleksi: apakah orangtua atau agama yang membentuk anak-anak seperti dalam gambar-gambar yang disajikan. Akan tetapi, dari gambar-gambar tersebut kita bisa mengambil dua kesimpulan. Pertama, jika sejak kecil sudah dipenuhi dengan emosi kebencian, maka ke depan pun demikian. Seperti bunyi peribahasa, “Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa, sudah tua terubah tidak.” Jika begini adanya, bagaimana bumi bisa damai? Kedua, gambar-gambar tersebut semuanya bernuansakan islam. Secara tidak langsung, orang akan menilai bahwa islam identik dengan kebencian, intoleransi, bahkan terorisme.
Pertanyaan besar masih menggantung: apakah agama atau orangtua yang berperan dalam diri anak, seperti yang ada dalam gambar-gambar tersebut. Lebih jelas untuk gambar-gambarnya, langsung lihat di sini: budak bangka: AGAMA ATAU ORANGTUA YANG BERPERAN DALAM DIRI ANAK

Rabu, 06 Desember 2017

APA ARTINYA JIKA URINE KITA BERBUIH

Saat buang air kecil, hendaknya kita jangan mengabaikan soal air urine kita. Tidak salah kalau kita meluangkan waktu untuk selalu memperhatikannya. Kita dapat mengetahui kesehatan kita melalui air seni kita. Misalnya, jika air urinenya bersih, maka kesehatan kita baik-baik saja. Namun jika urine berwarna gelap atau seperti warna teh, berbau atau berbuih, maka itu tanda-tanda kesehatan kita kurang baik.
Air urine yang berbuih menunjukkan beberapa indikasi kesehatan kita. Karena itu, sangat perlu kita selalu memperhatikannya. Berikut ini beberapa indikasi tersebut.
1.    Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan gula-garam tubuh terganggu dan tubuh tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, urine cenderung memiliki protein dan beberapa bahan kimia dalam proporsi yang lebih tinggi. Hal inilah yang membuat air seni kita berbuih saat kencing.
2.    Kehamilan
Air urine berbuih biasa juga terjadi selama masa kehamilan. Pada masa ini ginjal harus bekerja keras dan kadang protein bisa bocor ke dalam urine sehingga menyebabkan buih. Jadi, air urine yang berbuih adalah tanda orang sedang hamil. Namun ini hanya khusus kaum perempuan saja. Karena itu, kaum perempuan harus tahu diri juga karena jika tidak sedang hamil air urine yang berbuih jangan langsung dilihat sebagai tanda kehamilan saja.

Senin, 04 Desember 2017

HALANGAN NIKAH KODRATI

Sekalipun setiap orang punya hak untuk menikah, bukan lantas berarti dia bebas menggunakan haknya sesuka hati. Ada batasan tertentu yang menghalangi orang untuk memenuhi haknya. Halangan nikah diterapkan karena seseorang tidak mampu untuk menikah dengan sah. Halangan nikah dibuat untuk mengejar nilai-nilai dan tujuan hakiki dari lembaga pernikahan dan bagi kebaikan masyarakat.
Pelanggaran terhadap halangan nikah membuat pernikahan menjadi tidak sah. Ada 2 jenis halangan nikah, yaitu halangan yang bersifat kodrati/ilahi dan gerejawi. Halangan nikah yang kodrati tidak dapat dihapus oleh kuasa mana pun. Yang termasuk halangan nikah kodrati adalah:
Ikatan pernikahan sebelumnya. Ciri hakiki pernikahan katolik, yaitu monogami dan tak terceraikan. Dasarnya adalah apa yang sudah disatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Jadi, orang yang masih terikat dengan pernikahan tidak bisa menikah lagi dengan sah, kecuali ikatan pernikahan itu sudah diputuskan oleh kematian dan/atau tribunal. Orang juga tidak bisa menikah dengan seseorang yang masih punya ikatan pernikahan.
Hubungan darah. Ada dua jenis hubungan darah, yaitu vertikal dan horisontal. Vertikal, misalnya seperti antara orangtua dengan anak, paman dengan keponakan, dll; sedangkan horisontal seperti antara kakak dan adik atau sesama saudara sepupu. Ada banyak alasan kenapa pernikahan sesama saudara dihalang, salah satunya adalah menghindari lahirnya generasi cacat atau kelainan genetis, misalnya syndrome harlequin. Halangan hubungan darah hingga tingkat 2 tidak bisa dihapus, sedangkan untuk tingkat 3 dan 4 bisa didispensasi oleh kuasa eksekutif gerejawi.
Impotensi seksual. Halangan impotensi ditetapkan agar pasutri dapat menyempurnakan pernikahan yang telah diteguhkan dengan hubungan seks. Jadi, yang dimaksud dengan impotensi ialah ketidak-mampuan untuk melakukan relasi khas suami-istri, yang menurut hakikat dan tujuannya menyempurnakan pernikahan itu sendiri.
by: adrian

Jumat, 01 Desember 2017

KESAMAAN KAUM WAHABI DAN KAUM KHAWARIJ

Islam selalu dikenal dengan agama rahmatan lil alamin, yang artinya agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan. Akan tetapi, setiap aksi intoleran atau gerakan radikal selalu dikaitkan dengan islam. Terorisme selalu dikuasai oleh islam, meski banyak juga tokoh islam menyangkal bahwa para teroris itu bukanlah islam. Hal inilah yang sering membuat umat non muslim bingung.
Ketika muncul gerakan-gerakan islam radikal yang intoleran, selalu muncul dua istilah, yaitu wahabi dan Khawarij. Ada kesan bahwa jika ada aksi anarkis yang mengatas-namakan islam, selalu diarahkan kepada dua nama ini. Seakan-akan dua nama ini, wahabi dan khawarij, hanya sebagai kambing-hitam. Menjadi pertanyaan, apakah wahabi dan khawarij itu bukan islam?
Umat non muslim mungkin banyak yang tidak tahu soal wahabi dan khawarij ini. Berikut akan ditampilkan kesamaan dua gerakan islam yang selalu dijadikan kambing-hitam jika terkait dengan radikalisme dan terorisme. Persamaan ini kami ambil dari buku Achmad Imron R, Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi: Sejarah, Doktrin dan Akidah (hlm. 122 – 123).

MANTAN PENTOLAN FPI BONGKAR FPI

Tulisan ini menampilkan sharing pengalaman Syaiful, yang mengaku pernah terlibat dalam organisasi Front Pembela Islam (FPI), kepada peserta Promotion and Protecting Freedom of Religion or Belief and Countering Religious Intolerance, yang berkesempatan mampir ke Bandung. Sebagaimana sudah diketahui publik, FPI merupakan ormas islam yang intoleran, yang selalu melihat non muslim sebagai kafir. Dan sesuai perintah Allah dalam Al Quran, kafir itu harus dimusuhi atau bila perlu dibunuh.
Sekalipun jelas-jelas intoleran, FPI tetaplah mewakili islam. Bahkan pernah salah satu petingginya menyatakan bahwa semua tindakan mereka sudah sesuai dengan ajaran islam. Jadi dengan kata lain, FPI sungguh-sungguhenampilkan wajah islam yang sebenarnya. Hal ini terbukti bahwa Majelis Ulama Indonesia, sebagai otoritas islam di Indonesia, tidak pernah menegur atau mengeluarkan fatwa sesat terhadap FPI.
Dalam sharing-nya, Syaiful  mengatakan bahwa ketika ia memasuki usia 66 tahun ia mendapatkan pencerahan. Dari sinilah ia kemudian bisa melihat FPI, dan dia menemukan ada yang keliru. Peristiwa Syaiful ini mirip dengan peristiwa manusia goa-nya Plato. Orang yang terlepas dari belenggu sehingga bisa keluar dari goa menemukan bahwa dunia sebenarnya ada di luar goa. Ketika ia mengajak teman-temannya untuk keluar dari goa, mereka mengatakan bahwa dunia sebenarnya adalah dalam goa.
Memang pernyataan Syaiful ini masih tetap menyisakan pertanyaan. Apa saja yang diceritakan oleh mantan anggota FPI ini? Baca saja sendiri di Kesaksian Mantan Pentolan FPI.
budak bangka: Kesaksian Mantan Pentolan FPI