Kamis, 13 Januari 2022

KETIKA PARA PETUGAS PASTORAL BERTIKAI

Dalam ensikliknya Evagelii Gaudium, Paus Fransiskus, menyajikan godaan-godaan yang dihadapi para petugas pastoral. Topik ini sangat menarik mengingat posisi saya dan rekan-rekan lainnya sebagai petugas pastoral. Romo Vikep sendiri menyatakan bahwa topik ini memang menarik. Yang menjadi daya tariknya adalah kata “godaan”. Bukankah godaan itu selalu menarik? Hawa jatuh ke dalam dosa karena ia melihat buah pohon itu menarik hati karena memberi pengertian (Kej 3: 6). Ia tergoda.

Lantas apa saja yang menjadi godaan-godaan kami pada imam, yang adalah petugas pastoral? Perlu disadari bahwa godaan itu sekaligus juga tantangan dalam mewartakan kabar sukacita.

Ada beberapa poin godaan dan sekaligus tantangan. Semua poin itu menarik bagi saya, dan sangat mengena pada kehidupan saya. Akan tetapi saya lebih terkesan dan tertarik dengan poin keenam. Kata kuncinya adalah pertikaian dan perselisihan di antara petugas pastoral. Tema ini menjadi menarik karena ia begitu aktual. Ada banyak imam hidup dalam pertikaian dan perselisihan. Saya sendiri pun pernah mengalaminya.

Namun, ada satu hal yang perlu saya sampaikan. Bukan berarti saya mau membantah topik atau bahan refleksi itu; dan bukan pula saya mau membela diri. Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa tidak semua perselisihan dan pertikaian itu negatif. Kebanyakan orang menilai, sebagaimana juga dikatakan dalam bahan refleksi itu, bahwa perselisihan dan pertikaian itu disebabkan karena cemburu dan hanya mementingkan kepentingan pribadi. Padahal tidaklah selalu demikian. Tak sedikit orang berselisih demi kebaikan dan kebenaran.

Tuhan Yesus, selama hidup-Nya, selalu berselisih dengan kaum Farisi, Saduki, para imam dan ahli-ahli Taurat. Yesus sering mengecam mereka. Apa lantas bisa dikatakan Yesus cemburu dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri? Sama sekali tidak. Justru beberapa kali terlihat merekalah yang iri hati terhadap Yesus. Dan lewat perselisihan itu Tuhan Yesus mau menunjukkan kebenaran dan kebaikan, bukan untuk diri-Nya, melainkan untuk mereka dan umat manusia.