Senin, 15 Juli 2013

(Inspirasi Hidup) Andalah Penentunya

ANJING MENGGONGGONG, KAFILAH JALAN TERUS
"Jauhi orang-orang yang mencoba mengecilkan ambisi Anda. Orang kecil selalu melakukannya, tetapi orang yang benar-benar besar membuat Anda percaya bahwa Anda juga dapat menjadi besar,"  demikian ungkap Mark Twain (1835 – 1910), penulis dan pelawak AS.

Adalah biasa bila ada orang yang meremehkan kemampuan Anda. Sikap meremehkan itu bisa saja lahir dari sikap iri hati, bisa juga lahir dari pengenalan. Akan tetapi Anda tak perlu sedih dan berkecil hati jika orang lain meremehkan kemampuan Anda.  Banyak orang sukses lainnya juga pernah mengalaminya.  Jadi, bukan Anda sendiri yang mengalami hal itu.

Richard Branson, pendiri grup perusahaan Virgin dan wisata antariksa Virgin Galactic, di usia 16 tahun pernah dikeluarkan dari sekolah karena mengidap disleksia dan dianggap buta angka karena tidak mampu mengerjakan perhitungan matematika paling sederhana sekalipun. Namun, dalam sebuah survei, ia malah digolongkan sebagai pria tercerdas di Inggris. Kerajaan bisnisnya merupakan 1 dari 40 perusahaan besar di dunia yang memperoleh pendapatan tahunan hampir US$4 miliar atau sekitar 35 triliun rupiah per tahun!

Charles Schultz juga pernah diremehkan. Dulu banyak orang tak menghargai bakatnya. Karyanya dianggap kampungan. Tapi ia tidak pernah menyerah. Ia melawan arus. Akhirnya ia berhasil memukau dunia dengan cerita kartun  populer dalam sejarah, Peanut, yang telah muncul di 2.600 surat kabar dunia dalam 21 bahasa.

Ide Alexander Graham Bell juga pernah ditertawakan teman-temannya. Dianggap mustahil. Namun atas dorongan tanggung jawab untuk menolong kehidupan orang-orang tuna rungu, seperti yang dialami ibu dan istrinya, Alexander Graham Bell berhasil menciptakan pesawat telepon yang kini sangat berguna bagi umat manusia.

Masih ada banyak lagi tokoh terkenal yang mengawali kesuksesannya dari peremehan orang lain. Jadi, teruskan saja usahamu. Orang-orang yang meremehkanmu adalah orang-orang yang tak tahu harus berbuat apa dalam hidup mereka.

by: adrian, diolah dari email Anne Ahira
Baca juga refleksi lainnya:

Renungan Hari Senin Biasa XV-C

Renungan Hari Senin Biasa XV, Thn C/I
Bac I   : Kel 1: 8 – 14, 22; Injil      : Mat 10: 34 – 11:1

Orang Israel adalah umat pilihan Allah. Bacaan pertama mengisahkan awal penderitaan bangsa Israel di tanah Mesir. Ada yang menarik dalam kisah ini, yaitu bahwa semakin mereka ditindas, “makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka.” (ay. 12). Ini bisa terjadi karena Allah menyertai mereka, sebagaimana janji-Nya kepada Israel, “Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali.” (Kej. 46: 4).

Hal senada ditekankan dalam bacaan Injil. Dalam Injil Yesus mengajarkan kepada kedua belas rasul-Nya tentang syarat menjadi pengikut-Nya. Intinya, mereka akan mengalami penderitaan. Namun para murid tidak perlu takut. Yesus senantiasa menyertainya.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa menjadi pengikut Tuhan Yesus itu tidaklah mudah. Penuh tantangan dan penderitaan. Namun tantangan dan penderitaan itu harus dipikul bagaikan memilul salib. Dan inilah kehendak Tuhan bagi kita.

by: adrian

Orang Kudus 15 Juli: St. Yakobus Nisiba

Santo yakobus nisiba, uskup & pengaku iman
Yakobus adalah orang kudus kenamaan di lingkungan Gereja Syria. Ia lahir di Propinsi Mesopotamia kita-kira pada pertengahan abad kelima. Tuhan menganugerahkan kepadanya akal budi yang cerdas, tabiat yang baik dan kehendak yang kuat untuk mengembangkan bakat dan permbawaannya yang cemerlang itu.

Setelah menyelesaikan studinya, ia mengambil keputusan untuk mengasingkan dirinya dari dunia ramai dan hidup menyendiri di suatu temat yang sepi. Tujuannya ialah untuk mempersiapkan dirinya bagi hidup selanjutnya di tengah-tengah masyarakat. Selama itu ia banyak berdoa, mempelajari kitab suci, merenungkan cara hidup Yesus sebagai teladan hidupnya. Matiraganya sangat keras. Hidup bersemedi sangat digemarinya.

Kesalehan hidupnya menarik perhatian banyak orang. Dia disukai banyak orang dan kemudian diangkat menjadi uskup di Nisiba. Disiplin hidupnya sangat tinggi, namun terhadap sesamanya ia bersikap lemah lembut. Ia rajin membantu para pengemis malang dan giat dalam tugas kegembalaannya sebagai uskup untuk mengajar dan menobatkan orang-orang berdosa. Perayaan ibadat sangat diutamakannya.

Tuhan menganugerahkan kepadanya kemampuan membuat mujizat. Tatkla Raja Sapor II menyerang Nisiba, pasukannya dapat dipukul mundur bukan oleh angkatan bersenjata melainkan oleh serangan serangga. Hal ini berkat doa dan tapa Uskup Yakobus bersama umatnya. Yakobus meninggal dunia pada tahun 350.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun