Jumat, 28 Februari 2020

DIALOG ISLAM – KRISTEN


Bukan rahasia lagi kalau antara orang Islam dan kristen selalu terjadi gesekan atau pertentangan, sekalipun kedua agama ini memiliki satu perekat, yaitu Adam dan Hawa. Tak bisa disangkal jika antara Islam dan Kristen selalu sedang dalam situasi perang dingin. Di permukaan terlihat rukun saling menghormati, namun di belakang ada kebencian, dendam dan saling menjelekkan. Ada yang mengaitkannya dengan perang salib, yang telah berlalu ribuan tahun lalu. Namun kalau mau jujur, akar pergesekan itu ada pada perbedaan dan sekaligus pertentangan ajaran kedua agama ini.
Orang kristen biasa menilai Islam itu agama teroris, pembohong dan juga intoleran. Karena itu, mereka tidak mau mengakui Muhammad sebagai nabi dan Al Qur'an sebagai kitab suci. Sedangkan orang Islam melihat agama kristen sebagai ancaman yang sangat membahayakan bagi kehidupan generasi Islam yang akan datang. Di samping itu ajaran kristen merupakan lawan bebuyutan yang terang-terangan bertentangan dan menjungkir-balikkan aqidah iman Islam yang berazaskan ketauhidan (keesaan) Allah SWT. Karena itu, umat Islam tak dapat menerima iman orang kristen yang mengakui Yesus itu Allah.
Harus diakui bahwa agama Islam-lah yang terlebih dahulu memulai pergesekan itu. Maklum, hanya Islam yang sibuk mengurusi agama lain dalam ajarannya. Ada banyak topik pergesekan tersebut, di antaranya adalah:

AL-QUR’AN, KITAB SUCI UNTUK ALLAH JUGA


Setiap pemeluk agama, bahkan aliran kepercayaan, pasti mempunyai kitab suci, yang dipakai sebagai pedoman bagi para pemeluknya. Misalnya, umat kristiani memiliki Alkitab, umat Budha punya kitab Tripitaka, orang Hindu punya Weda, Upanishad dan Tantra, agama Konghucu memiliki Kitab Zhong Yong. Sumber utama kitab suci bisa dari mana saja. Untuk umat pemeluk agama Samawi (Yahudi, kristen dan islam) sumber utama kitab sucinya adalah Allah. Ketiga agama ini yakin bahwa kitab suci merupakan wahyu Allah.
Umat islam pastilah sepakat kalau dikatakan bahwa Al-Qur’an merupakan firman Allah. Tak diragukan lagi. Dalam arti lain, Al-Qur’an itu berasal dari Allah. Kepastian ini didasarkan pada firman Allah sendiri dalam surah As-Sajdah: 2 dan Az-Zumar: 1 – 2, 41. Al-Qur’an, sebagai sabda Allah, itu diturunkan kepada nabi Muhammad. Kata-kata “kepada nabi Muhammad” mau menunjukkan bahwa Al-Qur’an tidak pernah diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya. Artinya, Al-Qur’an baru turun pada masa Muhammad (570 – 632 M).
Kita sudah mendapat satu kepastian bahwa Al-Qur’an itu berasal dari Allah. Al-Qur’an, sebagai kitab, diyakini berisi kata-kata Allah. Akan tetapi, menjadi pertanyaannya adalah kata-kata Allah itu sebenarnya ditujukan kepada siapa? Apakah kata-kata Allah itu diperuntukkan hanya kepada manusia?
Pada umumnya kitab suci umat beragama diperuntukkan kepada umatnya, malah bisa diberlakukan juga untuk umat lainnya. Misalnya, Alkitab ditujukan kepada umat manusia, secara khusus umat kristiani. Demikian pula dengan kitab weda, tripitaka, dll. Kitab suci tersebut bisa dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menyikapi hidup. Apakah demikian juga dengan Al-Qur’an?

Rabu, 26 Februari 2020

PANTANG SESAAT VS PANTANG SEHAYAT


Masa pra-paskah sering dikenal dengan istilah retret agung, karena retret ini diikuti oleh semua umat katolik seluruh dunia dan waktunya juga panjang, yaitu 40 hari. Ada beberapa kegiatan yang sering diisi selama masa retret agung ini. Salah satunya adalah puasa dan pantang. Karena itu juga masa ini dikenal dengan sebuatan masa puasa.
Pantang adalah penolakan terhadap sesuatu yang menjadi kelekatan tiap individu. Soal apa saja yang dapat dipantangi tergantung tiap-tiap orang, karena tiap-tiap orang memiliki kelekatan dalam hidupnya yang berbeda satu dengan yang lain.
Di sini kami akan menampilkan satu cerita pantang. Cerita ini merupakan kisah fiksi, namun jamak terjadi di manapun. Karena itu, bila ada kesamaan cerita, bukan maksud kami untuk mempromosi, melecehkan atau hal lainnya. Alangkah bijak jika pembaca mencoba pada pantang yang lain; atau dengan kata lain mengganti pantang yang ada dalam cerita ini dengan pantang yang lain.
Pada umumnya kaum pria punya kelekatan pada rokok. Karena itu, sering terdengar atau terlihat ungkapan dan aksi penolakan selama masa pra-paskah. Ada banyak kaum Adam berjuang untuk tidak merokok selama masa pra-paskah. Jika bisanya sehari ia bisa menghabiskan 2 hingga 3 bungkus rokok, kini ada yang hanya 2 hingga 3 batang rokok saja dalam sehari. Malah ada yang sama sekali tidak merokok selama masa pra-paskah (40 hari). Sungguh sebuah prestasi yang luar biasa.

ASAL MULA MASA PRAPASKAH


Masa Prapaskah merupakan masa istimewa untuk berdoa, bertobat, bermatiraga dan melakukan karya belas kasihan; sebagai persiapan menyambut perayaan Paskah. Dalam kerinduannya untuk memperbaharui praktek-praktek liturgi Gereja, Konstitusi tentang Liturgi Kudus Konsili Vatikan II menyatakan, “Dua ciri khas Masa Prapaskah - mengenang atau mempersiapkan pembaptisan, dan membina tobat - haruslah diberi penekanan yang lebih besar dalam liturgi dan dalam katekese liturgi. Masa Prapaskah merupakan sarana Gereja dalam mempersiapkan umat beriman untuk merayakan Paskah, sementara mereka mendengarkan Sabda Tuhan dengan lebih sering dan meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa.” (no. 109).

Sejak masa awal Gereja, terdapat bukti akan adanya semacam masa persiapan menyambut Paskah. Sebagai contoh, St. Ireneus (wafat 203) menulis kepada Paus St. Victor I, perihal perayaan Paskah dan perbedaan-perbedaan dalam perayaannya antara Timur dan Barat, “Perbedaan tidak hanya sebatas hari, tetapi juga ciri puasa yang sesungguhnya. Sebagian berpendapat bahwa mereka wajib berpuasa selama satu hari, sebagian berpuasa selama dua hari, lainnya lebih lama lagi; sebagian menetapkan 'masa' mereka selama 40 jam. Berbagai perbedaan dalam perayaan tersebut bukan berasal dari masa kita, melainkan jauh sebelumnya, yaitu sejak masa para leluhur kita.” (Eusebius, Sejarah Gereja, V, 24). Ketika Rufinus menerjemahkan bagian berikut ini dari bahasa Yunani ke bahasa Latin, tanda baca yang dibubuhkan antara “40” dan “jam” menjadikan maknanya tampak seperti “40 hari, dua puluh empat jam sehari.” Namun demikian, maksud pernyataan di atas adalah bahwa sejak masa “para leluhur kita” - sebutan bagi para rasul - suatu masa persiapan selama 40 hari telah ada. Tetapi, praktek nyata dan lamanya Masa Prapaskah masih belum seragam di seluruh Gereja.

PANTANG DAN PUASA DALAM GEREJA KATOLIK


Banyak umat islam kaget setelah tahu bahwa Gereja Katolik punya tradisi berpuasa. Tak sedikit umat islam menilai bahwa orang karolik meniru kebiasaan mereka. Hal ini seolah-olah bahwa puasa itu hanya milik orang islam saja. Perlu diketahui, ketika umat katolik berpuasa, tidak terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar, tidak seperti kalau umat islam yang berpuasa.
Bagaimanakah berpuasa yang benar menurut ajaran Gereja Katolik? Kapan dan bagaimana puasa itu dilakukan?
Pertama-tama perlu diketahui dulu alasan kenapa umat katolik berpuasa dan berpantang. Bagi orang Katolik, puasa dan pantang artinya adalah tanda pertobatan, tanda penyangkalan diri, dan tanda mempersatukan sedikit pengorbanannya dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih dosa dan demi mendoakan keselamatan dunia. Jadi puasa dan pantang bagi umat katolik tak pernah lepas dari doa. Dalam masa prapaska, maka puasa, pantang dan doa disertai juga dengan perbuatan amal kasih bersama-sama dengan anggota Gereja yang lain. Dengan demikian, pantang dan puasa bagi orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama, dan bukan untuk hal lain, seperti diit/supaya kurus, menghemat, dll.
Dengan mendekatkan dan menyatukan diri dengan Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak umat. Dan karena kehendak Tuhan yang terutama adalah keselamatan dunia, maka melalui puasa dan pantang, umat diundang Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia, dengan cara yang paling sederhana, yaitu berdoa dan menyatukan pengorbanannya dengan pengorbanan Yesus di kayu salib. Umat katolik pun dapat mulai mendoakan keselamatan dunia dengan mulai mendoakan bagi keselamatan orang-orang yang terdekat dengannya: orang tua, suami/istri, anak-anak, saudara, teman, dan juga kepada para imam, pemimpin Gereja, pemimpin negara, dst.
Berikut ini ketentuan tobat dengan puasa dan pantang, menurut Kitab Hukum Gereja Katolik:

Senin, 24 Februari 2020

PAUS FRANSISKUS: KITA SEMUA MISKIN DALAM ROH


DALAM bahasa Yunani dimana Injil ditulis, berdukacita seperti itu dijelaskan oleh Bapa-bapa Gurun dengan kata Yunani “penthos” yang merupakan dukacita batin yang bisa membuat kita terbuka pada hubungan otentik dengan Tuhan dan satu sama lain. Paus Fransiskus mengatakan hal itu dalam audensi umum mingguan di Aula Paulus VI, 12 Februari 2020, ketika merenungkan Sabda Bahagia kedua, yakni “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.”
Menurut Paus Fransiskus, Alkitab berbicara tentang dua jenis kedukaan. Pertama, untuk “kematian atau penderitaan seseorang.” Dukacita ini “adalah jalan pahit, tetapi bisa digunakan untuk membuka mata seseorang terhadap kehidupan dan nilai sakral dan tak tergantikan dari setiap orang, dan orang pun menyadari betapa singkatnya waktu.”
Aspek lain, Paus Fransiskus menyoroti “air mata karena dosa – dosa sendiri – ketika hati seseorang berdarah kesakitan karena melukai hati Allah dan sesama.” Dengan menyebut Santo Petrus sebagai contoh dalam mengungkapkan dukacita karena dosa, Paus Fransiskus menjelaskan dukacitanya dinyatakan dengan air matanya setelah mengkhianati Yesus yang datang sebagai karunia dari Roh Kudus, Sang Penghibur.

KISAH ANAK SEKOLAH MINGGU


Adalah seorang anak bernama Toni. Dia baru pulang dari mengikuti Sekolah Minggu di aula pastoran. Hari itu pelajaran Sekolah Minggu membahas kisah penyeberangan Laut Merah, yang diambil dari Kitab Keluaran.
Setibanya di rumah, sang Ibu menyambut dan memeluk Toni. Dia bertanya kepada anaknya apa yang baru dipelajari dalam Sekolah Minggu. Tanpa ada nada antusias, Toni mengatakan, “Kisah bangsa Israel menyeberangi Laut Merah.”
“Gimana kisahnya? Tolong ceritakan, mama pengen dengar,” pinta sang Ibu sedikit antusias.
Toni menatap wajah ibunya. Setelah itu barulah dia bercerita. “Bangsa Israel meninggalkan tanah Mesir, namun Firaun bersama balatentaranya memburu mereka. Mereka akhirnya sampai ke Laut Merah dan tak dapat menyeberanginya. Sementara itu balatentara Mesir semakin dekat. Maka Musa segera mengeluarkan walkie-talkienya, dan tak lama kemudian angkatan udara Israel membomi tentara Mesir, angkatan laut Israel membangun jembatan ponton sehingga orang-orang Israel itu dapat menyeberang.”
Sang Ibu terkejut setengah mati. “Begitukah guru agamamu menceritakan kisah itu kepadamu?”
“Memang tidak,” aku Toni dengan santai. “Tetapi kalau kuulangi kisah itu kepada mama dengan cara seperti yang mereka pakai waktu menceritakannya kepada kami, pasti mama tidak akan mempercayainya.”
Diolah kembali dari Harold S. Kushner, Derita, Kutuk atau Rahmat: Manakala Kemalangan Menimpa Orang Saleh. Yogyakarta: Kanisius, hlm 73.

PAUS FRANSISKUS: LANSIA BERPERAN DALAM RENCANA KESELAMATAN ALLAH

Lansia adalah “harta berharga yang terbentuk dalam perjalanan setiap kehidupan pria dan wanita, apa pun asal usul, latar belakang, atau kondisi ekonomi atau sosial mereka. Hidup adalah karunia, dan jika usia hidupnya panjang, itu hak istimewa, untuk diri sendiri dan orang lain.” Demikian tegas Paus Fransiskus saat menerima peserta konferensi tentang perhatian pastoral para lansia dalam audensi 31 Januari 2020. Kepada para peserta konferensi Paus Fransiskus meminta agar Gereja “mengubah sikap pastoralnya guna menanggapi kehadiran begitu banyak orang lansia dalam keluarga dan komunitas” dan “perhatian para lansia, datangi mereka dengan senyum di wajahmu dan Injil di tanganmu.”
Dunia saat ini, lanjut Paus Fransiskus, menghadapi perubahan demografis yang signifikan, orang muda menjadi lebih sedikit dan jumlah lansia meningkat. Masalah yang dihadapi lansia, papar Paus Fransiskus, antara lain disorientasi sosial, dan sikap acuh tak acuh dan penolakan dari masyarakat. Untuk itu, Gereja dan masyarakat dipanggil “untuk merenung secara serius guna belajar memahami dan menghargai nilai usia lanjut.”
Merujuk tema konferensi, yang berlangsung 29 – 31 Januari, Paus Fransiskus mengatakan, “kekayaan hidup bertahun-tahun ... adalah kekayaan orang, setiap orang yang memiliki pengalaman hidup dan sejarah bertahun-tahun sebelumnya. Paus Fransiskus menyambut konferensi itu, dan meminta agar konferensi itu tidak hanya menjadi “prakarsa terpencil” tetapi boleh menjadi awal “perjalanan pendalaman dan pencermatan pastoral.” Menurut Paus Fransiskus, “Kita perlu mengubah kebiasaan pastoral kita guna menanggapi kehadiran begitu banyak lansia dalam keluarga dan komunitas kita.”

Jumat, 21 Februari 2020

MUHAMMAD SEBAGAI MUSLIM PERTAMA?


Dengan membaca judul buku “Muslim Pertama: Melihat Muhammad Lebih Dekat”, pembaca langsung tahu bahwa Muhammad adalah muslim pertama. Namun orang yang masih punya nalar dan waras akan langsung bertanya, jika Muhammad adalah muslim pertama, lantas para nabi sebelum Muhammad itu sebagai muslim keberapa? Adam, bagi orang islam, adalah manusia pertama dan diakui sebagai nabi dalam dunia islam (Yahudi dan Kristen tidak). Kenapa bukan Adam sebagai muslim pertama?
Terus terang istilah “muslim pertama” masih menyisahkan kebingungan bagi pembaca non muslim. Penulis buku ini, Lesley Hazelton, sama sekali tidak menjelaskan maksud frase itu. Akan tetapi, satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa kisah hidup Muhammad yang diungkap Hazleton dalam bukunya ini, sama sekali tidak ada tanggapan negatif dari umat islam. Artinya, riwayat tentang Muhammad dalam buku ini sudah benar.
Mengkritisi Tulisan Hazleton, Memahami Muhammad
Riwayat Muhammad yang disajikan Hazleton dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu Bocah Yatim (hlm 3 – 101), yang mengisahkan latar belakang keluarga Muhammad hingga pernikahannya dengan Khadijah; Masa Pengasingan (hlm 105 – 302), yang mengisahkan kehidupan Muhammad dan pengikutnya di Madinah; dan Sang Pemimpin (hlm 305 – 350), yang bercerita kehidupan Muhammad setelah kembali ke Mekkah dan menjadi pemimpin islam.
Salah satu hal yang membuat buku ini kurang menarik adalah ketiadaan judul bab. Selain itu, tidak ada keterangan waktu dan lokasinya, yang membuat pembaca bingung. Misalnya, bagian pertama itu dari tahun berapa hingga berapa, demikian pula bagian dua dan tiga; lokasinya di mana.
Setelah membaca buku ini pembaca akhirnya bisa memahami siapa Muhammad itu. Sedikit berbeda dengan Hazleton, kami membagi riwayat Nabi Muhammad sebagai berikut.
A.   Menjadi Nabi atau Rasul

PAUS FRANSISKUS: KAMU PEMBOHONG KALAU BILANG MENCINTAI ALLAH TAPI TAK MENCINTAI SESAMA


Paus Fransiskus kembali mengingatkan kita bahwa mencintai Allah harus sejalan dengan mencintai sesama. Tidak mungkin kita hanya mencintai salah satunya. “Cinta kepada Allah harus diungkapkan melalui tindakan nyata,” demikian tegas Paus Fransiskus dalam misa di kediamannya, Casa St. Martha.
Refleksi Paus Fransiskus tentang cinta merujuk pada Surat Pertama Rasul Yohanes. Kata Paus Fransiskus, Rasul Yohanes mengerti apa itu cinta, mengalaminya dan ketika dia masuk ke dalam hati Yesus, dia mengerti bagaimana cinta itu memanifestasikan dirinya. Dalam suratnya, Rasul Yohanes memberi tahu kita bagaimana kita mencintai dan bagaimana kita telah dicintai, jelas Paus Fransiskus.
Allah lebih dulu mencintai kita
Tuhan adalah inisiator cinta. Ia lebih dahulu mencintai kita. Maka keputusan untuk mencintai Tuhan didasarkan atas kesadaran bahwa kita sudah lebih dulu mengalami cinta dan kasih Tuhan yang maha besar atas diri kita. “Kita mulai mencintai atau kita bisa mulai mencintai karena kita tahu bahwa Dia sudah lebih dulu mencintai kita. Jika Dia tidak mencintai kita, kita tentu tidak bisa mencintai,” jelas Paus Fransiskus.

Rabu, 19 Februari 2020

INILAH ISTRI-ISTRI MUHAMMAD


Muhammad, oleh umat islam, tidak hanya dikenal sebagai nabi (terakhir) tetapi juga al insan al kamil, manusia sempurna. Namun sayangnya, ketika ditanya dimana letak kesempurnaan Muhammad, tidak ada kata sepakat di antara umat islam. Bagi orang non muslim, kata tersebut sungguh sangat membingungkan, secara khusus ketika melihat sisi gelap Muhammad, seperti terorisme dan juga istri-istri beliau.
Terkait dengan istri, ada banyak simpang siur soal jumlah. Ini baru istri, belum lagi soal gundik. Berikut ini akan ditampilkan data wanita-wanita yang pernah dinikahi Muhammad. Data ini diambil dari buku tulisan Tabari (vol. ix, hlm. 120 – 141), yang ada di quran dan hadist. Umat islam, karena sudah memahami Muhammad sebagai manusia sempurna, pasti akan mengatakan bahwa pernikahan-pernikahan tersebut bukanlah demi nafsu, tetapi untuk melindungi. Dari keterangan di bawah ini, silahkan pembaca menilai dengan mengaitkan gelar Muhammad sebagai manusia sempurna. Bagi mereka yang menggunakan akal sehat, pastilah alasan yang dikemukaan umat islam tidak akan masuk nalarnya.
01. Khadijah binti Khuwaylid. Ini adalah istri Muhammad yang pertama. Muhammad menikahi Khadijah yang berusia 40 tahun saat berusia 24 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 619.
02. Sawdah binti Jamah. Ketika menikahi Sawdah, Muhammad berusia di atas 50 tahun. Tidak tahu persisnya tahun berapa mereka menikah. Usia Sawdah saat menikah pun tidak diketahui dengan pasti.
03. Aisha binti Abu Bakr. Ini adalah istri favorit Muhammad. Aisha disunting Muhammad ketika masih berusia 6 tahun, sementara Muhammad sudah berusia 50 tahun. Akan tetapi, Muhammad baru meniduri/bersetubuh dengan Aisha ketika Aisha berusia 9 tahun (bdk. HS Bukhari, buku 7, volume 7, no 89).

PAUS FRANSISKUS: GEREJA MENDENGAR TANGISAN ORANG-ORANG TERPINGGIRKAN DAN MISKIN


Gereja harus mengatasi kekerasan, ketidak-adilan dan penindasan, serta tidak bisa meninggalkan misi evangelisasi dan pelayanannya. Gereja memberi dirinya dengan kemurahan hati dan kelembutan atas nama orang yang paling kecil dan paling miskin. Gereja mendengarkan seruan orang di tempat terakhir dan tempat yang dikucilkan, karena Gereja menyadari dirinya sebagai komunitas peziarah yang dipanggil untuk memperluas sejarah kehadiran Yesus Kristus yang menyelamatkan.
Paus Fransiskus berbicara saat merenungkan panggilan Yesus dalam Injil Minggu, 9 Februari 2020 (Mat 5: 13 – 16), agar para murid-Nya menjadi garam dan terang. Penggunaan bahasa simbolik Yesus itu, ujar Paus Fransiskus, menjabarkan kriteria cara para murid Tuhan menjalankan misi mereka di dunia.
Diawali dengan metafora garam, Paus Fransiskus menjelaskan, garam memberi rasa dan menjaga makanan agar tidak rusak. Maka, “Murid dipanggil untuk menjauhkan masyarakat dari bahaya dan elemen-elemen merusak yang mencemari kehidupan manusia.” Orang-orang kristiani melakukannya dengan menentang dosa dan degradasi moral, serta memberikan kesaksian tentang kejujuran dan solidaritas. Paus Fransiskus juga memperingatkan akan adanya beberapa godaan untuk dilawan, termasuk karier, kekuasaan dan kekayaan.

PAUS FRANSISKUS: PENGAMPUNAN MEMBUAT KITA SEHAT

Meskipun penyembuhan menjadi hal utama dalam pelayanan Yesus, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus selalu memulainya dengan tindakan penting yaitu mengampuni dosa orang-orang yang memohon bantuan kepada-Nya. “Yesus mengajari kita untuk mengutamakan hal yang esensial,” demikian kata Paus Fransiskus dalam kotbahnya saat misa bersama umat di St. Martha House di Kota Vatikan pada 17 januari 2020.
“Yang penting adalah kesehatan, lengkap (antara) tubuh dan jiwa,” lanjut Paus Fransiskus. Pernyataan itu disampaikan saat mengomentari bacaan dari Injil Markus yang memberikan penjelasan tentang penyembuhan dan pengampunan Yesus bagi seorang lumpuh di kota Kapernaum. Paus Fransiskus mencatat bahwa Yesus pertama-tama mengatakan, “Anak-Ku, dosamu sudah diampuni,” dan kemudian menyembuhkan orang itu untuk memberikan pelajaran kepada mereka yang telah berkumpul untuk melihat dia.
“Penyembuhan fisik adalah anugerah, kesehatan fisik adalah anugerah yang harus kita jaga,” ujar Paus Fransiskus. “Tetapi Tuhan mengajarkan kita bahwa kita harus menjaga kesehatan hati kita – kesehatan rohani kita – juga,” tambah Paus Fransiskus.

Senin, 17 Februari 2020

THE ROOM: KENIKMATAN DUNIAWI BUKANLAH SEGALANYA


The Room (2019) merupakan film drama misteri yang diproduksi atas kerjasama tiga negara, yakni Perancis, Luxembourg dan Belgia. Film, yang disutradarai oleh Christian Volckman dan dibantu oleh Sabrina B. Karine dan Eric Forestier, dibintangi oleh Olga Kurylenko dan Kevin Janssens. Sempat masuk dalam nominasi di berbagai festival, namun penghargaan yang berhasil diraih adalah “Bucheon Choice Award” dalam kategori Film Feature terbaik.
Dimulai dari kedatangan sepasang suami istri, Matt dan Kate, yang diperankan oleh Kevin Janssens dan Olga Kuryfenko, di sebuah rumah. Rumah itu baru saja mereka beli. Matt adalah seorang pelukis, sedangkan Kate berprofesi sebagai penterjemah. Ketika merapikan rumah baru tersebut, Matt menemukan sebuah ruang misterius. Yang membuat ruangan itu makin misterius adalah keadaan listrik ketika mereka memasuki ruangan itu.
Matt dan Kate meminta bantuan ahli listrik untuk mengecek instalasi listrik, karena lampu berkedip-kedip saat mereka masuk ke ruangan misterius itu. Keesokan harinya, ketika tukang listrik datang dan mengecek instalasi listrik, misteri bukannya terkuak, tetapi justru menambah misterius. Tukang listrik mengakui bahwa instalasi listrik seperti itu baru ditemuinya saat itu. Ketika hendak pulang, tukang listrik sedikit memberi gambaran kepada Matt tentang rumah yang mereka beli itu. Dari sini suasana horror mulai muncul.
Semuanya bermula dari ruangan misterius itu. Berbagai peristiwa dan kejadian berawal dari sana. Konflik cerita juga tak bisa dipisahkan dari ruangan itu. Intinya ruangan itu menjadi magnet ceritanya. Semuanya dikemas dalam kisah film yang sangat menarik. Lokasi cerita memang tidak terlalu banyak. Demikian pula tokoh-tokohnya. Dalam film ini tokoh-tokohnya tak lepas dari Matt, Kate dan Shane (anak ilusi), serta John Doe. (Mau nonton filmnya, klik saja di sini. Maaf, masih dalam format MP4)

PAUS FRANSISKUS: KAUM RELIGIUS HARUS SEPERTI SIMEON

Pada misa Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah, 1 Februari 2020, Paus Fransiskus memusatkan perhatian pada kata-kata Simeon ketika ia menemukan Kristus di Bait Allah” “Mataku telah melihat keselamatan yang berasal dari-Mu” (Luk 2: 30). Ketika berbicara langsung dengan pria dan wanita hidup bakti, yang hadir untuk Hari Hidup Bakti sedunia, Paus Fransiskus mengatakan bahwa mereka seperti Simeon, “adalah pria dan wanita sederhana yang melihat harta yang bernilai lebih dari kebaikan duniawi.” Kemampuan mengenali Yesus, untuk melihat “apa yang benar-benar penting dalam hidup” adalah inti dari kehidupan religius.
Visi ini, jelas Paus Fransiskus, dimulai dengan “mengetahui cara melihat rahmat,” terutama dengan melihat cara Allah bekerja dalam hidup kita, “bukan hanya di saat-saat besar kehidupan tetapi juga dalam kerapuhan dan kelemahan kita.” Paus Fransiskus mengingatkan “melihat sesuatu dengan cara duniawi” adalah godaan besar dalam hidup religius, yang bisa menyebabkan kehilangan gairah, kesedihan, ketidak-percayaan. Sebaliknya, mampu “memahami rahmat Allah bagi kita, seperti Simeon,” memberi makna pada karunia kemiskinan, kesucian dan kepatuhan yang dijalani dengan sukarela.
Melanjutkan renungannya tentang sosok Simeon, Paus Fransiskus mengatakan ia “melihat Yesus sebagai orang kecil, rendah hati, yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani, dan mendefinisikan diri-Nya sebagai pelayan.” Melihat Yesus dengan cara ini, dan kemampuan melihat apa yang Dia lakukan, akan mengajarkan kita cara “hidup untuk melayani.” Paus Fransiskus melanjutkan, “Kita perlu memiliki pandangan yang berupaya mencari sesama kita.” Dan kaum religius dipanggil untuk membawa pandangan itu ke dunia kita.

INILAH INDIKASI PACARAN YANG SEHAT


Pacaran adalah sebuah tugas perkembangan yang memang perlu dilalui oleh seorang remaja. Erikson, seorang psikolog perkembangan, menilai kalau remaja perlu belajar mengenal lawan jenisnya, yang tentu saja tujuannya untuk memperluas pergaulan dan juga untuk mengembangkan pribadinya guna persiapan memasuki masa dewasa. Dengan berpacaran, remaja akan belajar bagaimana membentuk komitmen dan juga membangun tanggung jawab pribadi.
Pacaran pada hakikatnya adalah proses untuk saling mengenal; proses seseorang belajar give and take, serta memegang tanggung jawab. Dalam proses ini kata kunci yang harus muncul adalah “saling” sehingga dalam relasi pacaran itu terwujud simbiose mutualisme. Namun, hal inilah yang tidak dipahami remaja. Mereka lebih melihat pacaran sebagai proses bersenang-senang dan proses untuk bisa diterima sebagi pribadi dewasa serta masuk dalam dunia orang dewasa. Karena itu, tak jarang dalam pacaran remaja menunjukkan “kedewasaan” dengan melakukan hubungan seks.
Bagaimana pacaran yang sehat? Di bawah ini ada beberapa poin untuk direnungkan dan bisa menjadi tolok ukur melihat relasi pacaran kita.

Minggu, 16 Februari 2020

PAUS FRANSISKUS: HARGAILAH ORANG-ORANG YANG MENEMANI KITA DALAM KEHIDUPAN


Keluarga tidak hanya terdiri dari ayah, ibu, kakak dan adik, paman dan kakek-nenek, tetapi juga keluarga lebih besar dari yang menemani kita di jalan kehidupan selama beberapa waktu, di tempat kerja atau di tempat belajar. Keluarga merupakan tema homili Paus Fransiskus dalam misa pagi di Casa St. Martha, 14 Februari 2020. Homili itu berdasar pada pensiunan karyawan Casa St. Martha yang hadir dalam misa itu, yakni Patrizia.
Paus Fransiskus menyamakan Casa St. Martha, tempat tinggalnya, dengan “keluarga besar” yang terdiri dari orang-orang yang menemani kita di jalan kehidupan. Mereka bekerja setiap hari dengan dedikasi dan perhatian, membantu jika seorang rekan sakit, merasa sedih jika salah satu dari mereka pergi. Wajah-wajah, senyjman-senyjman dan ucapan-ucapan selamat, kata Paus Fransiskus, seperti benih yang ditaburkan di hati setiap orang. Di saat perpisahan, baiklah kalau kita “mengenang kembali dan berterima kasih” serta meminta maaf kepada orang-orang yang menemani perjalanan kita.
Mengenang Patrizia yang berhenti kerja setelah 40 tahun pelayanan, Paus Fransiskus menjelaskan baiklah kalau orang-orang di Casa St. Martha memikirkan berada dalam satu keluarga yang menemani. Demikian pula, yang bukan di Casa St. Martha hendaknya memikirkan tetangga, teman, kolega di tempat kerja atau tempat studi. Tuhan ingin kita ditemani, tidak sendirian. Tuhan tidak ingin kita menjadi egois dan mementingkan diri sendiri adalah dosa.

Jumat, 14 Februari 2020

SEJARAH VALENTINE’S DAY


TANGGAL 14 Februari selalu diidentikkan dengan perayaan hari kasih sayang atau biasa dikenal dengan valentine’s day. Perayaan ini dirayakan diseluruh dunia. Pernak-pernik sebagai simbol atau yang memaknai kasih sayang, seperti bunga, coklat, warna pink menjadi sesuatu yang mendominasi kehidupan manusia pada hari ini.
Akan tetapi, tak sedikit orang yang menolak perayaan itu. Umumnya penolakan berasal dari umat islam. Dasar penolakannya adalah karena perayaan itu berasal dari tradisi kafir. Umat islam sangat anti dengan hal-hal yang berbau kafir, karena kafir bisa menjerumuskan umat islam kepada kemungkaran atau dosa. Sebenarnya Gereja Katolik juga pernah menolak perayaan ini, namun akhirnya kembai menerima dengan beberapa catatan.
Bagaimana sebenarnya tradisi valentine’s day ini? Berikut ini kami sampaikan uraian singkat dengan berfokus pada tekanan khususnya. Awal peringatan valentine’s day berasal dari tradisi Romawi sebagai upacara penghormatan Dewa Lupercus, dewa kesuburan. Tanggal peringatannya adalah 15 Februari. Tujuan peringatan ini adalah mendapatkan keturunan. Sarananya adalah hubungan seks.
Ketika kekristenan mulai muncul, ada banyak tradisi kafir diambil alih dan “dibaptis”. Salah satunya adalah hari raya Lupercalia ini. Adalah peran Paus Galasius I yang mengubah hari raya Lupercalia ini menjadi hari valentine. Pada tahun 496, Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 Februari sebagai peringatan St. Valentinus. Sejak saat itu, tanggal 14 Februari dikenal sebagai valentine’s day, hari cinta muda-mudi. Tujuan peringatan ini adalah membangun keluarga. Sarananya adalah cinta.

PAUS FRANSISKUS: SABDA BAHAGIA ITU PESAN UNTUK SELURUH UMAT MANUSIA


Guna memberikan diri-Nya untuk kita, Allah sering memilih jalan yang “tidak terpikirkan” yang mengarahkan kita melampaui “keterbatasan, air mata, dan kegagalan,” menuju sukacita Paskah yang lahir dari perjalanan Kristus sendiri dari kematian hingga kehidupan. Demikian ungkap Paus Fransiskus kepada para peziarah yang berkumpul di aula Paulus VI untuk audensi umum hari Rabu, 29 Januari 2020, saat Paus Fransiskus merenungkan kotbah di bukit yang diucapkan Yesus untuk mencerahkan kehidupan umat beriman dan juga banyak orang yang tidak percaya.
Sulit untuk tidak tersentuh dengan kata-kata ini, ujar Paus Fransiskus, yang kemudian mendorong umat beriman untuk semakin penuh memahami dan menyambut kata-kata itu karena “mengandung semacam kartu identitas kristiani.” Paus Fransiskus menjelaskan bagaimana pernyataan pesan itu terjadi. Ketika melihat orang banyak, Yesus naik ke lereng yang indah di sekitar Danau Galilea, lalu duduk dan berbicara dengan para murid seraya menyatakan Sabda Bahagia. “Pesan itu ditujukan kepada para murid, tetapi banyak orang membentang cakrawala, semua manusia ada di sana. Itu pesan untuk seluruh umat manusia.” tutur Paus Fransiskus
Bukit, lanjut Paus Fransiskus, mengingatkan orang di Sinai, di sana Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa. Namun kali ini, kata Paus Fransiskus, setting bukan “badai mengerikan,” tetapi tempat mengudara kekuatan manis Kabar Gembira. Yesus pun mulai mengajarkan hukum baru yang memanggil kita menjadi miskin, menjadi lemah lembut, menjadi belas kasih. “Perintah-perintah baru” ini, demikian Paus Fransiskus, lebih dari sekedar norma. “Faktanya, Yesus tidak memaksakan apa pun, tetapi mengungkapkan jalan menuju kebahagiaan,” dengan mengulangi kata “berbahagialah” delapan kali.

PSIKOLOGI MANUSIA MEMBANTU KITA MEMAHAMI SEKITAR

Psikologi memungkinkan orang untuk lebih mengerti tentang bagaimana tubuh dan pikiran dapat bekerja sama. Ilmu ini dapat membantu dalam mengambil keputusan dan menghindari situasi yang penuh tekanan. Psikologi juga dapat membantu dalam managemen waktu, menetapkan tujuan dan hidup secara efektif. Di antara jutaan penelitian psikologi, ada 9 temuan penelitian psikologis yang dapat membantu Anda lebih memahami orang-orang di dunia Anda.
1.    Kita tidak sebaik sepeti yang kita kira
Sebagian besar manusia akan menolak membantu orang yang membutuhkan jika hal tersebut membuat mereka terlambat.
2.    Kepribadian Anda nyaris tidak mempunyai peran terhadap apa yang Anda lakukan
Penelitian tentang hubungan kepribadian dalam memprediksi perilaku menyatakan bahwa kepribadian Anda cenderung hanya berkontribusi paling banyak sekitar 9% dalam perilaku Anda.
3.    Kita seringkali salah dalam memberi alasan terhadap tindakan kita
Dalam serangkaian penelitian, Nisbett dan Wilson (1977) menyatakan bahwa orang tidak memiliki masalah dalam memberikan pembenaran atas tindakan mereka. Dalam kenyataannya, orang-orang ini sama sekali tidak menyadari penyebab sebenarnya dari perilaku mereka. Misalnya, peserta yang menonton film dengan gangguan suara keras yang terus menerus dari lorong menyukai film jauh lebih sedikit daripada peserta yang menonton film yang sama tanpa diberi gangguan suara keras. Ketika ditanya mengapa mereka tidak menyukai film tersebut, tidak ada satu orang pun yang menyebutkan suara bising sebagai penyebabnya.
4.    Orang cenderung akan lebih baik kepada orang lain saat ruangannya harum

Rabu, 12 Februari 2020

WARISAN LELUHURKU

Di suatu senja, sedang duduk di teras rumah sambil membaca, ibu saya datang dan duduk di samping. Setelah melihat buku yang tengah aku baca, ia menyampaikan sebuah pesan yang katanya merupakan warisan opung besarku. Beginilah pesannya:
PERHIASAN YG TERINDAH ADALAH KERENDAHAN HATI;
KASIH YANG TERUJI ADALAH KESETIAAN;
KEKAYAAN YANG TERBESAR ADALAH KEBIJAKSANAAN;
HARTA YANG TERBAIK ADALAH KEJUJURAN;
SENJATA YANG TERKUAT ADALAH KESABARAN;
PENGAMAN YANG PENTING ADALAH IMAN;
OBAT YANG TERMANJUR ADALAH DOA.
Setelah menyampaikan itu, ibuku berpesan untuk senantiasa mengindahkan warisan opung besarku itu.

UMAT ISLAM WAJIB MERENUNGKAN

INI KEBIASAAN CEGAH STROKE SEJAK DINI


Dewasa ini penyakit stroke tidak hanya milik orang lansia, tetapi juga anak muda. Generasi milenial juga sudah rentan terkena stroke. Hal ini disebabkan ada berbagai faktor resiko stroke yang lekat dengan pola hidup masa kini. Mulai dari makanan tidak sehat, kurang gerak hingga jarang lakukan medical check up.
Untuk mencegah stroke, ada baiknya Anda memperhatikan 5 kebiasaan berikut ini. Kelima kebiasaan ini diambil dari Harvard Health Publishing.
1.    Tidak Merokok
Perlu diketahui, perokok dua kali lipat beresiko terkena stroke. Ini karena kandungan nikotin dalam rokok yang berbahaya bagi jantung. Merokok juga bisa membuat darah lebih kental sehingga menyebabkan penimbunan plak di dalam pembuluh darah. Akhirnya aliran darah dan oksigen ke otaka terhambat, dan berujung stroke.
2.    Banyak Bergerak dan Olahraga
Jika kamu banyak bergerak dan olahraga, tingkat kolesterol dan tekanan darah akan menurun. Diketahui, kolestrol dan tekanan darah yang tinggi bisa dengan mudah memicu penyakit stroke. Cara simpelnya, bisa dengan banyak jalan kaki, bersepeda, dan juga naik turun tangga.
     3.    Banyak Makan Sayur
Banyak makan sayur ternyata juga bisa mengurangi resiko berbagai macam penyakit berbahaya, seperti stroke, diabetes, obesitas, kolestrol hingga hipertensi. Kurangi makan makanan kekinian yang tinggi lemak, kolestrol dan garam.
     4.    Jaga Berat Badan
Salah satu factor penyebab stroke itu adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Untuk mencegahnya terjadi, jaga berat badan yang ideal dan sesuai dengan diri masing-masing. Jangan lupa jaga asupan dan rajin olahraga.
5.    Rutin Mengontrol Tekanan Darah
Tekanan darah tingga atau hipertensi dapat meningkatkan resiko stroke. Agar bisa terhindar dari penyakit ini, kamu harus mulai kurangi asupan garam, lemak dan rutin mengontrok tekanan darah ke dokter. Akan lebih bagus lagi bila kamu juga ruitn melakukan medical check up, agar kondisi tubuh bisa diketahui secara jelas.
diolah kembali dari Detik Health

Senin, 10 Februari 2020

PAUS FRANSISKUS: MARI KITA BACA SATU ATAU DUA AYAT ALKITAB SETIAP HARI


“Dia yang adalah Sabda Tuhan telah datang untuk berkotbah kepada kita dengan kata-kata dan hidup-Nya sendiri. Mari masuk ke akar pewartaan-Nya, ke sumber Firman Kehidupan, yang membantu kita mengetahui bagaimana, dimana dan kepada siapa Yesus mulai berkotbah.” Demikian ungkap Paus Fransiskus dalam homili pada misa “Minggu Sabda Tuhan”, 26 Januari 2020. Paus Fransiskus mendesak umat kristen memberikan ruang dalam kehidupan mereka untuk Kitab Suci. Minggu Sabda Tuhan yang didirikan oleh Paus Fransiskus lewat Motu Proprio “Aperuit Illis” itu akan dirayakan setiap tahun di hari Minggu ketiga masa biasa, dan didedikasikan untuk perayaan, pembelajaran dan penyebaran Sabda Tuhan.
Pelayanan Yesus dimulai dengan kalimat sangat. Sederhana, “Bertobatlah, sebab kerajaan Surga sudah dekat.” Kalimat itu, jelas Paus Fransiskus, adalah pesan utama semua kotbah Yesus. Dengan mengatakan bahwa Tuhan sudah dekat, lanjut Paus Fransiskus, Dia turun ke bumi dan menjadi manusia, Dia meruntuhkan tembok dan memperpendek jarak tanpa jasa kita.
Itu pesan menggembirakan, kata Paus Fransiskus. “Tuhan datang mengunjungi kita secara pribadi, dengan menjadi manusia,” dan dia melakukannya bukan karena tugas, tetapi karena cinta. “Tuhan mengambil sifat yang manusiawi karena Dia mengasihi kita dan berkeinginan memberikan kita keselamatan yang tidak bisa kita harap meraihnya sendirian atau tanpa bantuan. Dia ingin tinggal bersama kita dan memberi kita keindahan hidup, kedamaian hati, sukacita karena diampuni dan perasaan dicintai,” kata Paus Fransiskus.

INI ALASAN KENAPA BANGSA JEPANG MAJU


Siapa yang tak kenal dengan negara Jepang, yang dikenal dengan istilah Negeri Matahari Terbit ini? Bagi orang Indonesia tentulah takkan bisa melupakan bangsa ini, karena bangsa ini pernah menjajah Indonesia. Begitu banyak kenangan pahit yang ditinggalkan bangsa, yang waktu itu disebut sebagai orang kate, karena orang-orang Jepang waktu itu berpostur tubuh pendek. Salah satunya adalah romusha.
Bila melihat peta dunia, kita dapat mengetahui betap kecilnya negara ini. Luas daratan seluruhnya tak jauh berbeda dengan daratan Pulau Sumatera. Namun, sekalipun kecil, negara Jepang mampu menjajah negara Indonesia yang sangah jauh lebih besar wilahnya. Malah bersama Jerman dan Italia, mereka ingin menguasai dunia dalam Perang Dunia II.
Lebih hebat lagi adalah kebangkitan Jepang setelah kehancuran Perang Dunia II. Jatuhnya bom atom di dua tempat, yaitu Hirosima dan Nagasaki, benar-benar membuat Jepang hancur total. Ini membuktikan betapa kecilnya negara tersebut. Akan tetapi, tidak lama kemudian Jepang bangkit menjadi bangsa yang maju dan besar, bukan saja di tingkat Asia melainkan juga dunia. Jepang bangkit dan kembali “menjajah” dunia. Dalam hal teknologi, siapa yang tidak kenal produk-produk Negeri Sakura ini? Dalam dunia olahraga pun Jepang memiliki segudang prestasi. Sekarang sulit menemukan orang Jepang yang bertubuh pendek.
Kehancuran sering melanda Jepang. Yang terakhir adalah gempa dan tsunami yang mengakibatkan bocornya reaktor nuklir Fukushima Daiichi. Namun dalam waktu singkat bangsa ini sudah bangkit dari kehancurannya itu. Tentulah kita bertanya apa yang membuat bangsa, yang dikenal sebagai negeri para samurai, ini begitu maju dan menjadi negara yang besar?

INILAH VITAMIN UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH


Ada pepatah dalam dunia kesehatan yang berbunyi, “Sebuah apel sehari dapat menjauhkan kita dari dokter.” Kedengarannya agak sulit diterima, namun ada benarnya. Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dapat membantu kita menjaga sistem kekebalan tubuh sehingga menghindari kita dari penyakit.
Kebutuhan vitamin mungkin terlihat sepele, namun hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Tubuh membutuhkan ‘senjata’ untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan penyakit. Seorang ahli diet, Julia Zumpano, RD, LD, mengajak kita melihat vitamin lebih dekat dan makanan apa saja yang mengandung vitamin di dalamnya, serta bagaimana mereka dapat membantu kita tetap sehat.
Vitamin C
Vitamin ini adalah salah satu pendorong sistem kekebalan tubuh terbesar. Kekurangan vitamin C beresiko membuat tubuh lebih rentan sakit. Makanan yang kaya akan vitamin C termasuk jeruk, jeruk bali, jeruk keprok, stroberi, paprika, bayam, kangkung dan brokoli.
Asupan vitamin C harian sangat penting untuk kesehatan yang baik, karena tubuh tidak memproduksi atau menyimpannya. Vitamin ini ada dalam begitu banyak makanan (selain yang telah disebut di atas), sehingga orang tak perlu lagi mengonsumsi suplemen vitamin C, kecuali disarankan dokter.
Vitamin B6

Jumat, 07 Februari 2020

UMAT ISLAM DAN KRISTEN TAK BISA SALING MEMAHAMI


Bagi orang islam, orang kristen adalah kafir. Dapat dipastikan banyak umat islam tak paham kenapa orang kristiani disebut demikian. Yang mereka tahu adalah Allah sudah mengatakan demikian. Karena sudah tertulis begitu di Al Quran, maka orang islam pun menyebut para murid Kristus itu sebagai kafir, tak peduli bahwa kata “kafir” merupakan bentuk penghinaan yang luar biasa kasar. Umat islam juga tidak mau bertanya kenapa pada satu bagian Al Quran orang kristen disebut sebagai ahli kitab, sedangkan pada bagian yang lain berubah menjadi kafir.
Ada banyak hal yang tidak bisa dipahami oleh orang islam terhadap orang kristen. Salah satunya adalah sosok Yesus Kristus, yang bagi umat kristiani diyakini sebagai Tuhan Allah tapi tidak bagi umat muslim. Karena tidak bisa memahami, pada akhirnya mereka “menyerang” atau menyalahkan orang kristen. Umat islam tidak bisa memahami kenapa orang kristen menganggap Yesus itu Allah/Tuhan (karena masalah inilah orang kristen disebut kafir).
Umat islam menolak keallahan Yesus karena didasari pada argumen bahwa Yesus sendiri tak pernah menyebut diri-Nya Allah/Tuhan. Sumber yang dipakai adalah Kitab Suci Perjanjian Baru, khususnya keempat Injil. Malah umat islam sering menggunakan teks Kitab Suci yang seakan “melawan” keallahan Yesus. Misalnya, Markus 12: 29, yang merupakan pengulangan dari Kitab Ulangan 6: 4. Karena itu, umat islam tidak mengerti kenapa orang kristen mengimani Dia sebagai Allah?
Orang kristen dapat memaklumi kenapa umat islam tak bisa memahami mereka. Dasar utamanya adalah beda cara pandang. Umat islam memakai cara pandangnya, sedangkan orang kristen punya cara pandang tersendiri. Terkait dengan persoalan keallahan Yesus, umat islam bukan cuma mendasarkan diri pada firman Allah dalam Al Quran, tetapi juga berdasarkan pada cara pandang mereka. Seperti yang sudah diungkapkan di atas, umat islam menolak klaim keallahan Yesus karena Yesus sendiri tidak pernah menyebut diri-Nya demikian. Orang islam baru dapat menerima klaim itu jika ada pengakuan dari yang bersangkutan. Oleh karena itu, dengan pola pikir seperti ini, umat islam merasa aneh dengan klaim keallahan Yesus.

JENIS-JENIS MINUMAN KERAS


Minuman keras (miras) atau minuman beralkohol (mikol) sering menjadi minuman yang hadir dalam pesta atau perayaan tertentu dalam masyarakat terutama di negara-negara barat atau negara yang melegalkan minuman keras. Beberapa daerah di Indonesia bahkan termasuk penghasil miras atau mikol ini. Ada yang melalui proses penyulingan, ada juga yang melalui proses fermentasi. Umumnya orang mengenal miras atau mikol ini berdasarkan nama produknya. Ada banyak jenis minuman keras berikut ini adalah contohnya.
1.   Beer
Beer adalah minuman beralkohol yang terbuat dari hasil fermentasi biji-bijian seperti barley, sorgum, gandum, beras, jagung dan masih banyak lainnya. Proses pembuatan beer harus melalui fermentasi yang dikenal dengan istilah “brewing”. Kadar alkohol yang terkandung dalam beer setelah jadi adalah 4 hingga 6%. Beer juga mempunyai banyak varian dan namanya tentu disesuaikan dengan nama negara dimana ia dibuat. Yang masuk kategori beer adalah Hainekken, Carlbergs, Lager, Beer Bintang, Pilsner, dan masih banyak lainnya.
2.   Wine
Wine atau anggur adalah jenis minuman beralkohol lainnya yang kerap dikonsumsi ketika berpesta. Wine sendiri kadang merupakan simbol kemewahan. Berdasarkan penelitian ilmiah, mengkonsumsi wine atau anggur dalam takaran tertentu secara rutin bisa mengurangi resiko penyakit jantung. Wine terbuat dari buah anggur yang dihancurkan kemudian difermentasikan dengan menggunakan bantuan ragi saccharomyces cerevesiae. Proses fermentasi anggur bisa berlangsung selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Kandungan alkohol dalam wine sekitar 8 hingga 14%. Yang masuk kategori wine adalah Red wine, White wine, Champagne, Carlo-Rossi, dll
3.   Vodka