Kamis, 21 November 2013

Aneka Manfaat Cabe

Aneka Manfaat Cabe

Banyak orang pasti sudah tahu dengan buah yang satu ini, yaitu cabe. Cabe selalu diidentikkan dengan rasa pedas. Bagi sebagian orang rasa pedas itu berguna untuk menambah nafsu makan. Karena itu, tak heran bila ada cabe yang sudah menjadi sambal, dengan beraneka ragam jenisnya, porsi makan semakin bertambah. Pengalaman saya waktu di Seminari Menengah San Dominggo, Hokeng, membuktikan akan hal itu. Sekalipun makannya cuma nasi dan sayur yang ala kadarnya saja, namun kami bisa menikmati makanan hingga 2 – 3 piring hanya dengan bermodalkan sambal cabe.

Akan tetapi masih sedikit orang yang mengetahui kegunaan cabe bagi kesehatan. Malah, mungkin karena ketidaktahuannya, ada orang yang menyamakan cabe itu dengan racun. Mungkin hanya dilihat dari sisi pedas-nya saja; dan kebetulan yang bersangkutan memang tidak tahan pedas. Ada banyak manfaat yang dapat ditemui dari cabe ini, baik dari buahnya maupun dari daunnya.

Seorang ahli penyakit dalam dari Universitas Toronto, Dokter Khursheed Jeejeebhoy, mengungkapkan bahwa cabe dapat mengurangi resiko kanker. Di balik rasa pedasnya, cabe mengandung capsaicin yang dapat membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal. Karena itulah Dokter Jeejeebhoy menganjurkan konsumsi cebe secara teratur untuk meningkatkan kualitas kesehatan tubuh. Tentulah keteraturan ini dimaksudkan pula dengan tidak berlebihan.

Selain itu, cabe juga dapat berguna untuk menurunkan kadar kolestro dalam darah. Hal ini ditegaskan oleh dua penelitian yang dilakukan tim dari Australia. Mereka menjelaskan bahwa makanan pedas (karena cabe) akan menstabilkan kadar insulin dalam darah. Cabe membuat darah tetap encer sehingga mengurangi penggumpalan darah. Karena itu juga, makan cabe dapat mengurangi resiko terserang stroke, impotensi dan jantung koroner.

Cabe juga dapat gunakan untuk menurunkan demam. Caranya adalah selembar daun cabe rawit dihaluskan lalu dicampurkan hingga merata dengan satu sendok minyak selada. Setelah itu olehkan di dahi dan ubun-ubun pasien atau dibalurkan ke seluruh tubuh. Sesudah itu selimunti pasien dengan selimut. Tak lama kemudian badan akan mengeluarkan keringat sehingga panas badan turun cepat. Cara ini dapat dikombinasi dengan makan makanan yang mengandung pedasnya cabe.

Selain untuk penyakit dalam, cabe dapat berguna untuk penyakit luar, misalnya bisul atau luka. Untuk bisul, kita dapat menggunakan daun cebe. Beberapa lembar daun cabe ditumbuk halus lalu dioleskan di tempat bisul. Sedangkan untuk mempercepat proses penyembuhan luka dapat dipakai cabe merah yang sudah kering. Tumbuk hingga menjadi bubuk halus lalu taburkan di atas luka. Zat capsaicin akan mengurangi rasa sakit dan membuat luka cepat sembuh.

Masih ada banyak lagi manfaat cabe untuk kesehatan. Misalnya untuk meredakan pilek dan hidung tersumbat, sebagai antibiotik alami, mengurangi keluhan sakit kepala dan nyeri sendiri, menghambat pertumbuhan jamur Candida Albicans, memperlambat proses penuaan, mengatasi ketidaksuburan dan gangguan rematik, mengobati perut kembung dan membantu orang untuk diet, karena cabe membantu pembakaran kalori hingga 25%.

Jadi, ada banyak manfaat mengkonsumsi cabe. Karena itu, jangan ragu untuk menyertakan cabe dalam ramuan masakan. Namun tetap perlu diingat untuk tidak mengkonsumsi cabe secara berlebihan.
diolah dari berbagai sumber

by: adrian

Pesta St. Maria Dipersembahkan kepada Allah

MARIA DIPERSEMBAHKAN KEPADA ALLAH
Pada hari ini di tahun 543 diberkati gereja baru Santa Perawan Maria dekat kenisah Yerusalem. Maka bersama umat Kristen Timur, kita ingat bagaimana Maria diberkati oleh Tuhan sejak awal hidupnya. Ia menjadi kediaman Roh Kudus yang indah berseri karena hidup suci. Terdorong oleh Roh Kudus Maria mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia melaksanakan kehendak Bapa dengan sempurna, dan menjadi Bunda Yesus Kristus. Maria sungguh bahagia, sebab ia mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah.

Dalam pembaptisan hidup kita juga dipersembahkan kepada Allah. Kita pun diberkati oleh Tuhan dan dilimpahi dengan rahmat-Nya. Berulangkali kita mendengar Sabda Allah. Apakah kita juga melaksanakannya?

Renungan Hari Kamis Biasa XXXIII - Thn I

Renungan Hari Kamis Biasa XXXIII, Thn C/I
Bac I   : 1Mak 2: 15 – 29; Injil     : Luk 19: 41 – 44

Dalam Injil hari ini Yesus mau berbicara soal perjuangan mewujudkan Kerajaan Allah. Yesus memberikan perbandingan dengan keadaan kota yang sudah dihimpit oleh musuh dari segala penjuru. Ini menunjukkan betapa musuh bukan hanya kuat, melainkan beraneka ragam. Musuh inilah yang akan menghancurkan “benteng” pertahanan akan harapan Kerajaan Allah, yaitu iman. Akan tetapi, jika tetap bertahan, maka damai sejahteralah yang akan datang.

Gambaran Yesus dalam Injil, terlihat jelas dalam bacaan pertama, dalam sosok Matatias dan anak-anaknya. Mereka kemudian diikuti oleh beberapa orang “yang mencari keadilan dan kebenaran.” (ay. 29). Dalam bacaan pertama betapa Matatias mendapat tantangan dari musuh yang sudah menghimpitnya. Iman dan harapannya ditantang, musuh-musuh itu tampak dalam tawaran jabatan dan status terhormat, hadiah-hadiah kekayaan seperti emas dan perak (ay. 18). Bukan itu saja. Ada juga orang Yehuda yang memberi contoh. Dan tawaran yang menggiurkan tentulah kehidupan itu sendiri. Akan tetapi, Matatias dan anak-anaknya menunjukkan keteguhan imannya akan Allah.

Iman selalu mendapat ujian. Setiap orang pasti mendapat ujian atas imannya. Dan tak sedikit orang meninggalkan imannya pada Yesus sebagai Juruselamat demi tawaran ujian itu. Artinya, ia gagal dalam ujian. Dewasa ini ada banyak wujud “musuh” yang menghimpit iman, yaitu perkawinan beda agama, jabatan dan pekerjaan, bantuan ekonomi dan tawaran-tawaran lainnya. Sabda Tuhan hari ini menghendaki agar kita, sekalipun mendapat tantangan dan cobaan, tetap setiap dalam iman. Janganlah menggadaikan Yesus demi kesenangan dan kepentingan diri.

by: adrian