Minggu, 04 April 2021

INILAH AYAT-AYAT CINTA DALAM AL-QUR’AN


 

Sudah jadi rahasia umum kalau islam dikenal sebagai agama teror, radikal dan penuh kekerasan. Semua itu selalu dikaitkan dengan islam karena demikianlah ajarannya. Akan tetapi, tak sedikit tokoh islam menyanggah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa agama islam telah dibajak oleh kaum teroris, radikalis dan intoleran. Dengan berani mereka menyuarakan bahwa islam adalah agama kasih.

Benarkah islam itu agama kasih? Harus diketahui bahwa setiap ajaran agama selalu mengacu pada kitab suci. Di sana ada pedoman dan tuntunan hidup bagi umatnya. Bagaimana dengan islam?

Kitab suci umat islam adalah Al-Qur’an. Umat islam yakin bahwa kitab sucinya langsung diturunkan Allah kepada nabi Muhammad. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an merupakan kata-kata Allah sendiri. Jika agama islam adalah agama kasih, maka ajaran kasih itu tertulis juga di dalam Al-Qur’an. Dengan kata lain, Allah mengajarkan tentang kasih kepada umat-Nya, dan pedoman itu tertuang dalam Al-Qur’an.

Berikut ini akan ditampilkan “ayat-ayat cinta” yang ada dalam Al-Qur’an. Pertama-tama perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan “ayat-ayat cinta” adalah ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata dengan kata dasar “cinta” (kecintaan, pecinta, mencintai dan dicintai) dan “kasih” (mengasihi, dikasihi, kasihan, pengasih dan kekasih). Kami mendasarkan pada Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi Tahun 2006. Namun sebelum membaca teks-teks Al-Qur’an di bawah ini, kami hendak memberikan beberapa petunjuk penting.

1.    Dengan akal sehat, berusahalah memahami kalimat atau ayat yang dibaca tanpa peduli dengan latar belakang teks.

2.    Sadarilah bahwa yang dibaca itu adalah kata-kata Allah. Bertanyalah dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”

3.    Kaitkan atau bandingkanlah satu ayat dengan ayat lainnya, dan bertanyalah sekali lagi dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”

4.    Setiap kali membaca 1 ayat, bertanyalah dalam hati, “Jelaskah ayat tadi?” dan “Apakah ayat tadi benar?”