Senin, 03 Oktober 2016

Orang Kudus 3 Oktober: St. Theodora Guerin

SANTA THEODORA GUERIN, PENGAKU IMAN
Theodora Guerin lahir pada 2 Oktober 1798 di Etables-sur-Mer, Perancis. Ia adalah putri pasangan Laurent Guerin dan Isabelle Guerin. Theodora merupakan salah satu perempuan pemberani, penuh tekad juang dan kasih sayang. Kepercayaannya kepada penyelenggaraan ilahi membantunya menyelesaikan banyak persoalan dalam hidup.
Hal ini terlihat ketika ia mengalamai peristiwa duka yang melanda keluarganya, yaitu kematian tragis kedua saudaranya dan ayahnya. Pada waktu itu ia baru berusia 15 tahun. Niat untuk menjawab panggilan Tuhan terpaksa ditunda, karena ia harus merawat ibu dan adiknya. Baru pada usia 25 tahun ibunya mengizinkan dia mengikuti cita-citanya dan mengabdikan hidupnya kepada Allah.
Setelah memasuki hidup membiara, Theodora sedikit mengalami gangguan kesehatan. Akan tetapi, hal itu tidak menghalangi niatnya untuk melayani Tuhan. Malah biara tetap mengutus dia ke beberapa paroki di Perancis, dimana ia mengajar, membantu orang miskin dan merawat orang sakit.
Karena semangat pelayanannya yang luar biasa, Uskup Vincennes, Indiana, meminta Theodora dan beberapa temannya untuk berkarya di daerah misi, menolong para imigran katolik. Sekalipun banyak tantangan dan kendala, Theodora mampu membuka akademi untuk anak perempuan. Setelah itu, ia mendirikan sekolah-sekolah di seluruh Indiana dan Illionis Timur, serta membuka dua panti asuhan dan apotek gratis di Vincennes.
Suster Theodora Guerin meninggal dunia pada 14 Mei 1856 di Biara St. Maria, Indiana, Amerika Serikat. Theodora dibeatifikasi pada tahun 1998 oleh Paus Yohanes Paulus II, dan dikanonisasi oleh Paus Benediktus XVI pada 15 Oktober 2006.  Pada saat beatifikasi, Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa sosok Theodora Guerin sebagai “perpaduan sempurna dari kemanusiaan dan kekudusan.”
by: adrian, dari berbagai sumber
Baca juga orang kudus hari ini:

SOMBONG + SERAKAH = SINGLE FIGHTER

Kesombongan dan keserakahan adalah musuh Allah. Keduanya masuk dalam kategori dosa. Kitab Suci banyak menyebutkan bahwa Allah berkenan pada orang yang rendah hati. Orang yang sombong dan serakah pastilah tidak memiliki sikap rendah hati, baik kepada Allah maupun kepada sesama.
Konon awalnya iblis atau setan adalah malaikat Tuhan. Tapi mereka sombong, sehingga mereka diusir dari “istana” Allah. Dan jadilah mereka sebagai iblis. Tempat tinggal mereka adalah neraka. Akan tetapi, mereka tidak mau tinggal sendirian. Karena itu, mereka berusaha untuk mencari pengikut. Godaan awal yang mereka tawarkan adalah kesombongan.
Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Kolese, mengatakan bahwa keserakahan itu tak ubahnya dengan penyembahan berhala (bdk. Kol 3: 5). Orang-orang yang serakah, secara tidak langsung menganggap apa yang mereka serakahi itu sebagai sesuatu yang disembah. Mereka mengabdi kepadanya. Misalnya, ketika orang serakah peran atau jabatan, maka peran atau jabatan itu dianggap sebagai sesuatu yang harus disembah, sehingga apapun dilakukan untuk mendapatkannya.
Tulisan ini mencoba mengangkat dua topik tersebut. Bagi penulis, dua topik tadi dapat mewujud dalam perilaku single fighter. Orang mau mengerjakan segala-galanya sendirian tanpa mau berbagi dengan orang lain. Orang dengan tipe ini tampak jelas tidak percaya pada sesamanya sehingga ia tidak mau berbagi, atau merasa diri hebat sehingga mampu mengerjakan semuanya, walau sadar kemampuannya terbatas. Lebih lanjut mengenai refleksi single fighter ini, dapat dibaca di sini: Budak Bangka: (Pencerahan) Serakah Peran