Rabu, 20 April 2016

Mau Masuk Sorga? Islamkanlah Orang Kafir !!!

MENGISLAMKAN ORANG KAFIR: TIKET MUDAH KE SORGA
Tujuan akhir hidup umat beragama adalah sorga. Tak ada satu orang yang dapat menggambarkan bagaimana keadaan dan situasi di sorga itu. Yang jelas di sana hanya ada kebahagiaan dan sukacita. Gambaran ini sangat kontras dengan neraka, sebagai bentuk lawan dari sorga. Setiap orang selalu menghindari neraka dan hanya inginkan sorga.
Bagaimana orang dapat sampai ke sorga? Tiap-tiap agama punya caranya sendiri. Dalam islam, salah satu cara untuk masuk sorga adalah dengan mengajak orang-orang kafir meninggalkan iman kepercayaannya sebelumnya dan masuk menjadi islam. Dengan kata lain, menjadi mualaf. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad. Sang nabi pernah bersabda, “Siapa yang dapat mengislamkan orang dengan usahanya, maka pastilah ia masuk ke dalam sorga.” (At-Tabrani).
Bunyi hadits At-Tabrani didasarkan langsung pada kata-kata Nabi Muhammad sendiri. Dan untuk masuk sorga merupakan suatu kepastian (“pastilah…”), jika orang berhasil membuat orang kafir masuk islam. Dikatakan orang kafir, karena dalam islam yang bukan islam disebut dengan istilah kafir. Untuk orang-orang Kristen gelar ini didapat karena iman mereka akan keallahan Yesus dan soal konsep trinitas (QS al-Maidah: 72 dan 73).
Dengan membaca hadits ini orang tentu akan berpikir bahwa orang islam pasti masuk sorga dengan mengislamkan orang lain. Tak peduli berapa banyak uang yang dikorupsinya, berapa banyak orang yang dibunuhnya atau berapa besar kejahatan yang telah dilakukannya. Yang penting sudah mengislamkan orang lain (walaupun hanya satu orang), ia pasti masuk sorga.
Karena itu, wajar saja bila memperhatikan banyak orang islam berjuang mengislamkan orang lain. Kita masih ingat beberapa pemain sepak bola di Indonesia yang kemudian masuk islam. Di Kepulauan Lingga, orang Kristen dapat memperoleh jabatan di pemerintahan jika mau pindah agama menjadi islam. Seorang guru mengajar di sebuah pulau terpencil jauh dari keluarganya (anak dan istri). Ia dapat pindah tugas di tempat keluarganya berada jika ia mau masuk islam.