Senin, 01 Juli 2013

Orang Kudus 1 Juli: Imam Harun

harun, imam agung israel
Harun atau Aaron dari suku Lewi adalah kakak Nabi Musa dan Imam Agung pertama bani Israel. Ia dikenal sebagai orang yang pandai bicara. Ia ditentukan Allah untuk membantu Musa dalam tugasnya membebaskan bangsa Israel dari cengkeraman penindasan Firaun di Mesir. Ia diangkat Allah menjadi Imam Agung ketika Bangsa Israel masih berada di Mesir (Kel 4: 14 – 16).

Tugasnya sebagai pendamping Musa, adiknya, dilaksanakannya dengan baik. Ia tampil sebagai juru bicara Musa setiap kali mereka menghadap Firaun untuk menuntut pembebasan bangsa Israel (kel 7: 1 – 2). Selanjutnya setelah bangsa Israel diizinkan meninggalkan Mesir, Harun tetap setia mendampingi Musa untuk membimbing bangsa itu dalam perjalanan menuju Sinai, tempat mereka mempersembahkan korban kepada Yahweh. Di Sinai, sesuai perintah Allah, Harun mendapat kesempatan istimewa untuk melihat Tuhan di atas Gunung Sinai bersama Musa, Nadab dan Abihu serta tujuhpuluh orang dari tua-tua Israel (Kel 24: 9 – 10).

Kemudian karena Musa sangat lama tinggal di atas gunung, bangsa Israel mendesak Harun untuk menciptakan bagi mereka allah lain dalam bentuk patung lembu emas untuk disembah (Kel 32: 1 – 6; 21 – 24). Seperti Musa, Harun tidak diperkenankan memasuki Tanah Terjanji Kanaan karena ketidakpercayaannya kepada Tuhan di sumber Meriba (Bil 20: 7 – 13).

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

(Inspirasi Hidup) Tentang Sahabat

TENTANG SAHABAT
"Sahabat-sahabat sejati merupakan perlindungan yang pasti." Demikian kata Aristoteles, filsuf Yunani. Karena itu, penulis Kitab Amsal berkata, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17: 17). Di lingkungan pekerjaan, tak jarang terjadi persaingan. Hubungan atasan-bawahan yang kurang harmonis.

Padahal sesungguhnya mengembangkan persahabatan di dalam lingkup pekerjaan adalah kerangka kerja menuju sukses. Presiden Abraham Lincoln pernah mengatakan bahwa jika Anda ingin membuat seseorang bersedia membantu Anda, ia harus diyakinkan bahwa Anda adalah sahabat yang tulus. Hubungan yang baik membuat Anda mempengaruhi seseorang. Persahabatan merupakan hubungan positif yang perlu Anda kembangkan dalam pekerjaan.

Kesuksesan jangka panjang tidak dapat dicapai tanpa adanya keterampilan menjalin hubungan yang baik dan tulus dengan banyak orang. Tanpa hubungan baik dan tulus, sebagian besar pencapaian jadi mustahil dan apa pun yang kita capai jadi terasa hampa. Cara menjalin persahabatan sebenarnya mudah saja, carilah nilai-nilai kebaikan pada diri seseorang.

Saat datang masalah, sahabat menjadi pelindung. Jika Anda menghadapi hari yang buruk, tentu sahabat yang membuat Anda merasa lebih baik. Ketika Anda jatuh, sahabat juga yang membantu Anda bangkit kembali.

Seperti yang dikatakan penasihat rohani Ratu Victoria, Charles Kingsley, "Hal yang paling membahagiakan bagi setiap lelaki atau perempuan adalah memiliki seorang sahabat. Seorang pribadi yang dapat kita percaya sepenuhnya, yang mengetahui apa yang terbaik dan terburuk bagi kita, dan tetap mengasihi kita walaupun kita punya banyak kesalahan."

by: adrian, diolah dari email Anne Ahira
Baca juga refleksi lainnya:

Renungan Hari Senin Biasa XIII-C

Renungan Hari Senin Biasa XIII, Thn C/I
Bac I   : Kej 18: 16 – 33; Injil        : Mat 8: 18 – 22

Dalam sabda Tuhan hari ini ada semacam tawar menawar antara manusia dengan Tuhan. Jika dalam bacaan pertama tawar menawar itu berlangsung cukup banyak, karena ada beberapa kali proses tawar menawar, dalam Injil sama sekali tidak ada tawar menawar. Namun sebenarnya, dalam bacaan pertama juga tidak ada tawar menawar, karena sama seperti Injil, apapun tawarannya jawabannya tetap sama.

Dalam bacaan pertama, proses tawar menawar berkaitan dengan kasih Allah. Kasih Allah inilah yang menjadi obyek tawaran. Sekalipun si penawar, yaitu Abraham mengurangi nilai tawarnya, tetap saja kasih Allah itu diberikan. Pengurangan nilai tawar tidak berdampak pada berkurangnya kasih Allah. Kasih Allah tetap.

Dalam Injil, proses tawar menawar berkaitan dengan mengikuti Yesus. Mengikuti Yesus merupakan inti dari tawarannya. Sekalipun si penawar mengutarakan beberapa syarat, tetap saja nilainya adalah mengikuti Yesus. “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.” (ay. 22).

Ada dua hal yang mau disampaikan Tuhan lewat sabda-Nya hari ini. Pertama, kasih Allah itu kekal dan tak berubah. Apapun keadaan kita, Tuhan tetap mengasihi. Namun yang harus diingat adalah bahwa kasih Allah menuntut adanya pertobatan. Kedua, mengikuti Yesus tidak boleh setengah-setengah. Yesus harus menjadi pilihan utama dalam hidup kita.

by: adrian