Sabtu, 27 Juni 2015

Ziarah Ke Israel #4

BUKIT TABOR, TEMPAT YESUS DIMULIAKAN

Renungan Hari Sabtu Biasa XII - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa XII, Thn B/I
Bac I  Kej 18: 1 – 15; Injil                   Mat 8: 5 – 17;

Ada kemiripan pola dalam kedua bacaan liturgi hari ini. Dalam Injil ditampilkan kisah penyembuhan hamba seorang perwira. Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia akan datang untuk menyembuhkan orang itu, sang perwira memohon supaya Tuhan Yesus tidak perlu datang. Dia merasa tidak layak. Lalu dia sebutkan latar belakangnya: dia sendiri seorang bawahan, dan di bawahnya ada pula bawahan lain yang dapat ia perintah. Namun ia percaya bahwa Tuhan Yesus dapat menyembuhkan hambanya.
Sikap perwira di atas mirip dengan sikap Abraham dalam bacaan pertama, yang masih diambil dari Kitab Kejadian. Ada kesan bahwa Abraham tidak layak menerima tiga tamunya ke dalam kemahnya, sehingga mereka hanya berteduh di bawah pohon. Apa yang dilakukan Abraham mirip dengan apa yang dikatakan perwira dalam Injil. Abraham hanya memerintah, maka Sarah dan pembantunya melaksakan permintaannya. Sama seperti perwira mendapatkan berita sukacita, demikian pula Abraham. Tamunya menyampaikan kabar bahwa Sarah “akan mempunyai seorang anak laki-laki.” (ay 10).
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa iman akan mendatangkan sukacita. Namun iman ini harus benar-benar ditanggapi dengan iman. Tidak seperti Sarah yang meragukan warta sukacita dari utusan Tuhan. Tuhan mengajak kita untuk tidak bersikap seperti Sarah, melainkan seperti perwira dalam Injil. Pada dirinya tidak hanya ada iman, melainkan juga sikap rendah hati. Karena itu, hendaklah kita juga membangun sikap rendah hati ini sebagai wujud penghayatan iman kita. Dengan sikap inilah kita dapat menerima setiap peristiwa hidup dengan berserah diri kepada kehendak Tuhan.***
by: adrian