Rabu, 12 November 2014

Pertumbuhan Tubuh Masa Remaja

PERUBAHAN TUBUH SELAMA MASA REMAJA
Perubahan Eksternal
Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya. Anak yang pada masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi dari usia ke usia, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak menderita sakit sehingga cenderung memperlambat pertumbuhan.

Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali

Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.

Organ Seks
Baik organ seks pria maupun organ seks wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

Ciri-ciri Seks Sekunder
Cirri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja.

Perubahan Internal
Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.

Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja; pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.

Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Sistem Pernafasan
Kapasita paru-paru anak perempuan hamper matang pada usia tujuh belas tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.

Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rat-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan, selain tulang, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya pagi perkembangan jaringan otot.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 211.
Baca juga:
2.      Pendidikan Seks

Orang Kudus 12 November: St. Nilus Sinai

SANTO NILUS SINAI, RAHIB & PENGAKU IMAN
Nilus hidup pada pertengahan abad IV di Konstantinopel. Pegawai tinggi kaisar ini telah berumah tangga dan diberkati Allah dengan dua orang anak. Tetapi lama kelamaan timbullah dalam hatinya hasrat untuk menjalani hidup sebagai rahib di tempat yang sunyi demi pengabdian yang total kepada Allah. Isterinya menyetujui perceraian mereka dengan syarat putera sulung mereka tetap tinggal mendampinginya. Demikianlah Nilus bersama Teodulus, anaknya yang bungsu, berangkat ke padang gurun Sinai, dan menetap di sana sebagai rahib. Rencana hidupnya dapat diringkas sebagai berikut: memuji Allah dengan perkataan, mengabdi kepada-Nya dengan perbuatan, dan berbakti kepada-Nya dengan pikiran.

Hidupnya yang suci serta aman-tenteram itu pada suatu hari diganggu oleh serangan gerombolan penjahat orang-orang Arab. Banyak rahib dibunuh. Nilus dapat menyelamatkan dirinya, akan tetapi puteranya ditangkap dan ditawan sebagai budak.

Sesudah menguburkan jenazah teman-temannya, Nilus pun berusaha mencari Teodulus. Namun ia tidak berhasil menemukannya. Pada suatu hari, secara kebetulan, ia mendengar bahwa anaknya itu menjadi budak belian di Eleusa, sebuah kota dekat Birseba. Ia pun berangkat ke sana tanpa mengantongi uang sesen pun sebagai penebus Teodulus. Tidaklah mungkin ia dapat menebus anaknya itu. Baginya hanya tinggal satu kemungkinan, yaitu menghadap Uskup Eleusa, dan menceritakan kepadanya segala sesuatu yang telah terjadi atas dirinya. Atas bantuan uskup itu, Teodulus dapat ditebus. Kemudian karena kepandaian serta kesalehan Nilus dan Teodulus, mereka ditahbiskan menjadi imam. Mereka kemudian pulang ke Sinai untuk kembali menjalani hidup tapa mereka di sana. Nilus meninggal dunia pada tahun 430 di Gunung Sinai.

sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:
St. Yosafat Kunzewich

Renungan Hari Rabu Biasa XXXII - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa XXXII, Thn A/II
Bac I    Tit 3: 1 – 7; Injil                     Luk 17: 11 – 19;

Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Paulus kepada Titus. Dalam suratnya itu Paulus menyadarkan umat bahwa mereka dahulu hidup dalam kejahilan. Namun berkat kemurahan Allah, mereka diselamatkan oleh Kristus Yesus. Bagi Paulus, penyelamatan itu bukan karena perbuatan baik yang dilakukan umat saja, melainkan juga karena penyelamatan Kristus. Oleh karena itu, Paulus meminta jemaat untuk hidup sebagai orang yang dibenarkan oleh Kasih Karunia Allah. Ini dapat dilihat sebagai ungkapan syukur dan terima kasih.

Ungkapan syukur dan terima kasih juga menjadi topik yang ditekankan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. Dikisahkan bahwa dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Tuhan Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta. Dari kesepuluh orang itu, hanya satu orang saja yang datang bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus sambil memuliakan Allah. Ironisnya lagi, orang itu adalah orang asing. Di sini mau ditekankan bahwa sudah sepantasnya kita mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang sudah diterima.

Terima kasih merupakan salah satu keutamaan moral. Orang yang bermoral baik tentu akan selalu mengucapkan “terima kasih” atas apa yang telah dia terima, sekecil apapun itu. Orang yang tahu berterima kasih adalah orang yang hidup penuh syukur. Hal inilah yang hendak disampaikan Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan menghendaki supaya kita selalu hidup dalam syukur. Ungkapan syukur itu dapat kita ungkapkan lewat ucapan terima kasih. Ungkapan terima kasih diberikan kepada siapa saja yang telah memberikan sesuatu kepada kita. Sesuatu itu tidak harus besar dan luar biasa. Sekecil apapun pemberian itu, hendaklah kita selalu mengucapkan terima kasih. Tuhan pun sebenarnya selalu memberikan kepada kita rahmat dan anugerah-Nya setiap hari. Karena itu, sudah sepatutnya kita juga selalu menghaturkan terima kasih kepada-Nya setiap hari. Persoalannya adalah apakah kita menyadarinya?

by: adrian