Kamis, 07 Maret 2019

BAGAIMANA MENYIKAPI PERSELISIHAN


Menjelang PEMILU serentak 17 April mendatang, suhu politik di Indonesia sangat panas. Yang terjadi bukan hanya persaingan, melainkan sudah mengarah kepada perselisihan. Hal ini sangat diprihatinkan oleh banyak pengamat politik, karena ada bahaya bangsa ini akan terjerumus ke arah kehancuran. Masa kampanye yang seharusnya diisi dengan menawarkan gagasan sehingga masyarakat mendapatkan pencerahan, malah disajikan hoax, fitnah dan saling serang antar kandidat.
Menghadapi situasi sekarang ini, kiranya tulisan blog budak-bangka tahun lalu, persisnya pada 7 Maret 2018, menjadi sangat relevan. Tulisan tersebut berjudul “Nasehat Paulus Soal Perselisihan”. Tulisan tahun lalu itu merupakan refleksi atas tulisan-tulisan Rasul Paulus terkait dengan masalah perselisihan yang terjadi dalam kehidupan jemaat. Sekalipun nasehat Rasul Paulus itu ditujukan kepada jemaat tertentu dalam masa lalu, namun pesannya masih relevan hingga kini.
Tulisan tersebut disajikan dengan bahasa yang cukup sederhana dan narasi yang menarik sehingga dapat dinikmati siapa saja. Di samping itu, tulisan itu sendiri cukup singkat, sehingga pembaca dapat langsung menemukan pesan dan pendasarannya.
Nah, apa dan bagaimana nasehat Rasul Paulus terkait masalah perselisihan? Bagaimana pesan tulisan tersebut diterapkan dalam situasi kita saat ini? Langsung saja temukan jawabannya dengan membaca tulisan tersebut di sini. Selamat membaca!!!

SELALU BERSYUKUR MESKI KUDUNG


Umumnya orang bersyukur ketika mengalami situasi atau keadaan yang baik. Sangat sulit orang bersyukur ketika menghadapi situasi sulit atau suasana hati lagi suram. Tema inilah yang diangkat budak-bangka.blogspot.com dalam tulisannya tiga tahun lalu, persisnya pada 7 Maret 2016. Tulisan tersebut diambil dari salah satu situs Gereja Katolik, yaitu Hidup Katolik.
Tulisan tiga tahun lalu itu merupakan kesaksian hidup seorang perempuan tua. Jadi, bukan merupakan uraian teoretis, melainkan praktis. Disajikan dengan bahasa yang cukup sederhana dan narasi yang menarik sehingga dapat dinikmati siapa saja. Tentulah maksud penulis menampilkan tulisan tersebut bertujuan supaya pembaca juga dapat bersyukur dalam hidupnya, tidak hanya dalam suasana suka melainkan juga duka.
Siapakah perempuan tua yang mampu bersyukur dalam suasana derita itu? Apa saja yang dilakukannya? Bagaimana dia dapat bersyukur sekalipun menghadapi situasi yang tidak menyenangkan? Kalau mau tahu jawaban-jawabannya, langsung saja baca tulisan tersebut di sini. Selamat membaca!!!

INILAH CIRI KARYAWAN BANDEL


Blog budak-bangka, pada hari ini empat tahun lalu, persisnya 7 Maret 2015, menurunkan sebuah tulisan yang membahas seputar kantor atau dunia usaha. Judul tulisannya adalah “Ciri Karyawan Bandel”. Tulisan tersebut merupakan kutipan dari tulisan yang ada di harian Kompas, 2 Februari 2015, yang ada pada halaman 37. Ditilik dari judulnya, sangat jelas bahwa tulisan tersebut berguna bagi para atasan supaya dapat mengenal apakah karyawannya masuk kategori bandel atau tidak. Di sampaing itu, tulisan tersebut bermanfaat juga bagi para karyawan sendiri, sebagai bahan refleksi diri sehingga dapat mawas diri.
Disajikan dengan bahasa yang cukup sederhana dan narasi yang menarik sehingga dapat dinikmati siapa saja. Tulisan tersebut sendiri sangat singkat. Mungkin penulisnya ingin langsung to the point ke sasaran atau maksud tulisan sehingga penulis tidak memakai alur berpikir yang berputar-putar. Singkatnya tulisan tersebut tidak hanya memudahkan pembaca untuk cepat membacanya, tetapi juga memudahkan pembaca untuk mengingat pesannya.
Nah, bagaimana ciri karyawan yang bandel? Apakah sebagai karyawan, saya masuk dalam ketegori bandel? Temukan jawabannya dengan membaca tulisan tersebut di sini. Selamat membaca!!!