Selasa, 27 Maret 2012

Renungan Hari Selasa Prapaskah V-B

Renungan Hari Selasa Prapaskah V, B/II
Bac I       : Bil 21: 4 - 9  ; Injil         : Yoh 8: 21 – 30

Yang cukup menarik untuk direnungkan dari sabda Tuhan hari ini adalah dialog Yesus dengan orang-orang Yahudi. Awalnya mereka diliputi kebingungan, namun akhirnya mereka percaya. "Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya." (ay 30). Kepercayaan inilah yang mendatangkan keselamatan.
Sama seperti yang diungkapkan dalam bacaan pertama. Ular tembaga yang dibuat Musa atas perintah Yahwe, merupakan lambang Tuhan yang menjatuhkan hukuman dan memberikan pertolongan. Barangsiapa yang dipagut ular (yang akan membawa kematian) dan memandang ular tembaga itu, ia akan selamat. Memandang membutuhkan iman kepercayaan.

Apa yang mau dikatakan Tuhan lewat bacaan hari ini. Bacaan, khususnya bacaan Injil, mau mengungkapkan sebuah ironisme dalam dunia masa kini. Bertentangan dengan orang Yahudi yang akhirnya percaya kepada Yesus, banyak manusia jaman sekarang ini yang masih belum percaya pada Yesus, sekalipun mereka sudah banyak tahu tentang Dia. Percaya di sini diartikan melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Manusia hanya sampai pada tataran otak saja, tapi lemah dalam bertindak.

Oleh karena itu, melalui sabda-Nya ini, Tuhan mau mengajak kita untuk meniru orang Yahudi dalam Injil tadi. Kita diminta untuk mau melakukan apa yang dikehendaki Tuhan dalam kehidupan kita sebagai ungkapan mempercayai-Nya.

by: adrian

Renungan Hari Senin Prapaskah V-B

Renungan Hari Senin Prapaskah V, B/II
Bac I       : Dan 13: 1 - 9, 15 - 17, 19 - 30, 33 - 62  ; Injil         : Yoh 8: 1 – 11

Sabda Tuhan kali ini mau berbicara soal keadilan. Ini tampak dalam bacaan pertama dan juga bacaan Injil. Keadilan yang mau ditampilkan di sini adalah keadilan dari Allah. Bacaan mau berkata bahwa Allah-lah sumber keadilan sejati itu. Di saat manusia tidak lagi menemukan keadilan pada sesama manusia, maka satu-satunya harapan adalah pada Allah.

Itulah yang dirasakan oleh Susana dan wanita yang kedapatan berbuat zinah. Cukup menarik jika dicermati dua kisah ini. Korbannya adalah wanita, padahal pelaku zinah adalah wanita dan pria. Di sini mau dikatakan bahwa wanita selalu menjadi korban ketidakadilan. Namun dalam pengadilan Tuhan, yang diwakili oleh Daniel (bacaan pertama) dan Yesus (bacaan Injil), keadilan ditegakkan dengan "menampar" kaum pria.

Pesan Tuhan pada kita lewat sabda-Nya adalah agar kita mau dan sanggup berlaku adil kepada siapa saja. Kita dipanggil untuk berjuang membela mereka yang lemah, namun bukan berarti menindas mereka yang kuat. Untuk itu, di masa prapaskah ini, senantiasa kita memohonkan kekuatan pada Tuhan agar kita dapat mengikuti teladannya dalam bersikap adil.

by: adrian