Senin, 29 Juli 2019

INI CARA MENGATASI PATAH HATI


Hampir setiap orang yang pernah berpacaran pasti pernah juga mengalami patah hati. Kata nenek, “Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati.” Hanya mereka yang sudah pernah mengalaminya yang dapat menggambarkan bagaimana rasanya. Namun, kehidupan manusia tidaklah selalu berhenti pada perintiwa pata hati. Hidup manusia harus selalu maju terus. Istilahnya move on.
Masalah inilah yang dikupas blog budak-bangka 4 tahun lalu, persisnya 29 Juli 2015, dalam sebuah tulisan dengan judul “Bagaimana Mengatasi Patah Hati”. Tulisan tersebut merupakan olahan kembali dari tulisan yang diambil dari situs wolipop detik. Dalam tulisan tersebut penulis hendak memaparkan kiat mengatasi patah hati akibat diputus pacar tiba-tiba.
Tulisan 4 tahun lalu itu dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga memudahkan pembaca mana pun untuk membaca dan menikmatinya. Pembaca tak membutuhkan waktu yang lama untuk melahap seluruh tulisan, karena tulisan tersebut terbilang cukup singkat, padat dan tidak bertele-tele. Karena itu, dalam waktu singkat pembaca dapat menuntaskan bacaannya sekaligus menemukan pesannya, sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya.
Melihat judulnya, dapatlah dipastikan bahwa tulisan tersebut sangat berguna bagi kaum remaja, baik yang belum berpacaran, sedang berpacaran maupun yang menghadapi kegagalan dalam berpacaran. Tidak hanya mereka saja, tulisan tersebut berguna juga bagi para orangtua atau juga siapa saja yang bersentuhan dengan kaum muda. Bagaimana cara mengatasi patah hati? Apa alasan kita harus tetap move on? Temukan jawabannya dengan meng-klik dan membaca di sini. Selamat membaca!!!

PAUS FRANSISKUS: GEREJA PERLU KERASULAN PENCEGAHAN UNTUK MELINDUNGI ANAK-ANAK


Pencegahan adalah kunci perlindungan anak dari pelecehan. Karena itu dibutuhkan “kerasulan pencegahan,” ujar Paus Fransiskus dalam sebuah pesan video yang disampaikan kepada para pemimpin Gereja Katolik yang tengah mengikuti sebuah kursus tentang perlindungan di Universitas Kepausan di Meksiko. Kursus yang berlangsung selama sebulan, yang berakhir pada 27 Juli, disponsori oleh usat Riset Interdisipliner dan Formasi Perlindungan Anak bekerja sama dengan Pusat Perlindungan Anak Universitas Kepausan Gregoriana di Roma.
Paus Fransiskus menyambut peserta dan memuji kursus tersebut dalam video yang diposting dalam bahasa Spanyol pada 20 Juli di situs Vatican News. Kursus semacam itu “penting bagi semua anak sehingga tidak satu pun melecehkan mereka, tidak satu pun menghalangi mereka untuk datang kepada Yesus.”
“Setiap orang – baik kaum religius, umat awam, uskup atau siapa saja – yang menghalangi seorang anak untuk datang kepada Yesus harus dihentikan dalam melakukan hal itu, dikoreksi jika kita mengetahuinya, atau dihukum jika terjadi kejahatan,” ujar Paus Fransiskus.
Ketika orang telah melihat berbagai cara untuk mencegah anak dari bahaya penyalah-gunaan narkoba, sebuah perspektif yang sama diperlukan untuk menguji “bagaimana mencegah anak-anak dari pelecehan,” papar Paus Fransiskus.
Semua pendekatan pendidikan dirancang untuk mencegah hal tersebut dan memberi perhatian pada anak merupakan hal penting untuk membantu anak tetap merasa aman kemana pun ia pergi karena pelaku pelecehan atau pedagang narkoba bisa berada dimana saja. Semua pelaku mempraktekkan “sebuah bentuk korupsi,” dan anak-anak perlu merasa aman dari segala bentuk pelecehan, bukan hanya pelecehan seksual, lanjut Paus Fransiskus.

KETIKA BERADA DALAM GENGGAMAN PENGUASA


Blog budak-bangka 5 tahun lalu, persisnya 29 Juli 2014, menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Dalam Genggaman Penguasa”. Tulisan tersebut masuk ke dalam kategori pencerahan, karena memang tulisan itu hendak membuka mata hati pembacanya. Dengan kata lain, tulisan tersebut mau memberi inspirasi yang berguna bagi kehidupan.
Tulisan lima tahun lalu itu dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga memudahkan pembaca mana pun untuk membaca dan menikmatinya. Pembaca tak membutuhkan waktu yang lama untuk melahap seluruh tulisan, karena tulisan tersebut terbilang cukup singkat, padat dan tidak bertele-tele. Karena itu, dalam waktu singkat pembaca dapat menuntaskan bacaannya sekaligus menemukan pesannya, sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya.
Apa maksud berada dalam genggaman penguasa? Siapa saja yang termasuk penguasa? Apa pesan tulisan tersebut? Temukan jawabannya dengan meng-klik dan membaca di sini. Selamat membaca!!!

BUTUH KEBERANIAN MENGUBAH KEBIASAAN LAMA


Sangat menarik membaca dan merenungkan tulisan di blog budak-bangka 6 tahun lalu, persisnya 29 Juli 2013. Judul tulisannya adalah “Bongkar Kebiasaan Lama”. Tulisan tersebut masuk ke dalam kategori pencerahan, karena memang pesan tulisan itu adalah membuka mata hati pembacanya. Yang membuat menarik adalah bahwa tulisan tersebut terinspirasi dari film The Amazing Spiderman. Penulis seakan menemukan pesan dari film tersebut, yaitu bongkar kebiasaan lama.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga pembaca mana pun dapat dengan mudah membaca dan menikmatinya. Pembaca tak membutuhkan waktu yang lama untuk melahap seluruh tulisan, karena tulisan tersebut terbilang cukup singkat, padat dan tidak bertele-tele. Karena itu, dalam waktu singkat pembaca dapat menuntaskan bacaannya sekaligus menemukan pesannya, sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya.
Haruskah kebiasaan lama dibongkar? Kenapa kebiasaan lama harus dibongkar? Temukan jawabannya dengan meng-klik dan membaca di sini. Selamat membaca!!!

Kamis, 25 Juli 2019

BAHAN PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN PUTRA-PUTRI ALTAR


Rasul Paulus membandingkan Gereja dengan tubuh manusia. Meski tubuh itu satu, tapi dia memiliki banyak anggota. Ada tangan, kaki, hidung, mulut, gigi, telinga, mata, dan masih banyak lainnya. Tiap anggota tersebut mempunyai peran tersendiri, yang kesemuanya menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Tubuh yang berkembang berarti juga anggota tubuh yang berkembang.
Demikian pula dengan anggota Gereja. Setiap pribadi mempunyai peran dalam membangun Tubuh Kristus, sekalipun masih terlihat kecil. Karena itu, dalam Gereja ada ruang bagi kegiatan untuk anak-anak. Salah satunya adalah pelayanan Putra-putri Altar, atau biasa juga disebut misdinar.
Sering timbul kesalah-pahaman perihal misdinar ini. Tak sedikit orangtua melihat misdinar hanyalah sebatas kegiatan anak-anak untuk melayani imam saat perayaan ekaristi. Padahal kegiatan-kegiatan Gereja selalu tak pernah luput dari pembinaan; dan pembinaan itu adalah juga pembentukan karakter dan kepribadian serta penguatan iman.
Akan tetapi, patut disayangkan bahwa banyak pendamping misdinar di paroki-paroki kekurangan atau ketiadaan bahan bina. Untuk itu, di sini kami berikan sebuah buku Panduan dan Pembinaan bagi Misdinar. Untuk mendapatkannya, silahkan klik dan download di sini. Semoga bermanfaat!!!

Rabu, 24 Juli 2019

MEMBACA BUKU “AKAR TERORISME ISLAM”

Umat islam sering mengagung-agungkan agama islam sebagai agama damai, rahmatan lil alamin. Dengan konsep ini mereka selalu mengatakan bahwa terorisme bukanlah bagian dari islam. Dengan kata lain, tidak ada tempat bagi teorisme dalam islam, karena bertentangan dengan ajaran islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pernyataan di atas memang masuk akal dan dapat dibenarkan. Dasar dari pernyataan islam agama damai ada pada surah-surah yang turun di Mekah, atau biasa dikenal surah Makkiyah. Surah-surah ini benar-benar menampilkan wajah islam yang damai dan toleran. Akan tetapi, harus disadari bahwa al-quran tidak hanya sebatas surah Makkiyah saja, melainkan juga masih ada surah Madaniyah (surah-surah yang turun di Madinah). Surah-surah inilah yang menampilkan wajah terror dan intoleran pada islam.
Jadi, islam itu mempunyai dua wajah: wajah damai dan wajah terror. Umat islam yang mengatakan islam sebagai agama damai dan cinta kasih berarti mereka melupakan wajah mereka yang lain. Malah patut diakui bahwa wajah terror itu jauh lebih dominan.
Buku “Akar Terorisme Islam” mencoba memaparkan wajah islam yang penuh terror dan intoleran. Di sini bukan hanya ditampilkan sejarah terror yang mengiringi perkembangan islam, tetapi juga dasar-dasarnya yang dapat dijumpai dalam al-quran dan hadis. Karena itulah, satu kesimpulan yang dibuat buku ini adalah muslim sejati (yang melakukan ajaran al-quran dan hadis) adlah seorang teroris. Untuk dapat membaca (atau juga men-download) buku ini, silahkan klik di sini. Selamat membaca!
by: adrian

MEMBACA BUKU “ISLAM AND TERRORISM”

Dewasa kini terorisme selalu dikaitkan dengan islam. Memang banyak ahli islam mengatakan bahwa teoris juga ada pada agama lain, namun mereka lupa bahwa ideologi teroris pada agama lain itu bukanlah ajaran agama. Berbeda dengan teroris islam yang mendasarkan aksi terornya pada ajaran agama, baik itu al-quran maupun hadis. Karena itulah, tak heran jika ada pemboman yang dilakukan oleh umat islam pasti akan dikatakan sebagai bentuk terorisme, sedangkan oleh umat lain tidak.
Menjadi pertanyaan, apakah memang agama islam itu agama teroris; apakah umat islam adalah juga teroris. Buku “Akar Terorisme Islam” mencoba memaparkan wajah islam yang penuh terror dan intoleran. Di sini bukan hanya ditampilkan sejarah terror yang mengiringi perkembangan islam, tetapi juga dasar-dasarnya yang dapat dijumpai dalam al-quran dan hadis. Karena itulah, satu kesimpulan yang dibuat buku ini adalah muslim sejati (yang melakukan ajaran al-quran dan hadis) adalah seorang teroris.
Buku “Islam and Terorism” ini mencoba menggali ideologi terorisme yang terdapat pada teologi islam. Penulisnya mengaku sebagai mantan professor Sejarah Islam di Universitas Al-Azhar, Kairo yang telah menjadi pengikut Kristus. Ini dapat dibaca pada bagian pertama buku ini (bab 1 – 3). Pada bagian ini kita dapat merasakan terror yang dihadapi penulis.
Buku ini terdiri dari 5 bagian dengan 26 bab. Dapat dikatakan terjemahan bahasa Indonesianya lumayan bagus, dan uraiannya pun singkat dan sangat sederhana sehingga tidak bosan membacanya. Malah sangat sayang bila tidak membacanya hingga tuntas. Dengan membaca buku ini kita dapat mengenal sisi lain dari islam yang selama ini kita kenal, atau semakin mendalami pemahaman kita akan ideologi terorisme dalam islam.
Untuk dapat membaca (atau juga men-download) buku ini, silahkan klik di sini. Selamat membaca!
by: adrian

Jumat, 19 Juli 2019

INI ALASAN KENAPA ISLAM DISEBUT AGAMA PEMBOHONG

Pernah terjadi di media sosial seseorang menulis di akun facebook-nya: “Islam itu agama penipu.” Sontak saja status tersebut mendapat komentar atau tanggapan negatif, yang umumnya berasal dari umat islam. Ada yang mengumpat dengan menggunakan kata-kata babi dan anjing (meski 2 binatang itu termasuk haram/najis dalam agama islam. Tentang hal ini silahkan baca “Babi dalam Islam” dan “Anjing dalam Islam”). Ada yang mengutuk. Ada juga yang menanggapi dengan menulis, “Semoga kamu segera mendapat hidayah”, atau “Semoga azab Allah swt ditimpakan padamu”, dan kalimat-kalimat lain yang senada. Ada pula yang mengaitkan dengan orang Kristen dan/atau zionis Yahudi yang dianggap selalu memusuhi islam. Namun ada juga yang berusaha menyadarkan bahwa status tersebut bertujuan mengadu-domba.
Yang jelas tidak ada satu orang pun yang berusaha menanyakan kepada pemilik akun facebook itu soal dasar dari pernyataannya. Kenapa dia mengatakan bahwa islam itu agama penipu atau pembohong. Karena tidak ada yang bertanya, maka kami mencoba berusaha menggalinya sendiri.
Penelusuran pertama kami lakukan pada umat awam. Kami mencoba memperhatikan akun-akun umat islam (identifikasi dari nama pemilik akun). Jamak ditemui status-status dari akun-akun tersebut yang bernuansa kebohongan dan pembohongan. Misalnya, pernah ditampilkan foto tapak kaki ukuran besar atau helaian rambut panjang atau baju putih ukuran super, lalu dikatakan bahwa semua itu milik Nabi Muhammad saw. Kemudian dikatakan, ketik kata ‘amin’, maka anda mendapatkan anugerah. Menanggapi status ini, ada begitu banyak orang mengetik kata “amin”.

KEJAHATAN BISA MUNCUL DALAM KEBAIKAN


Blog budak-bangka 4 tahun lalu menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Ada Uang di Balik Proyek Rohani”. Tulisan tersebut merupakan sebuah refleksi penulis yang berangkat dari pengalaman yang dihadapinya. Karena itu, tulisan 4 tahun lalu itu sungguh menarik untuk dibaca dan diketahui oleh siapa saja.
Diurai dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga memudahkan pembaca untuk memahami dan mengikutinya. Pembaca juga tidak perlu membutuhkan waktu yang lama membacanya, karena tulisan tersebut dikemas tidak terlalu panjang dan bertele-tele, tetapi diurai dengan singkat, padat dan jelas.
Membaca tulisan itu, tentulah pembaca akan menyadari bahwa kejahatan itu dapat juga terjadi dalam lingkungan suci. Dengan kata lain, kejahatan tidak ditentukan semata-mata oleh situasi dan kondisi yang buruk saja. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai isi tulisan yang pendek itu, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

FOTO KENANGAN




Rabu, 17 Juli 2019

SATU PINTU MASUK DIALOG ISLAM - KRISTEN


Sangat menarik membaca tulisan blog budak-bangka 5 tahun lalu dengan judul: “Yesus Itu Orang Islam”. Dapat dikatakan judul tulisan tersebut sangat provokatif, bukan hanya bagi umat kristiani dan muslim saja, melainkan umat agama lainnya. Karena umumnya orang mengetahui bahwa Yesus itu identik dengan Kristen, karena ajaran agama Kristen, entah itu katolik atau juga protestan, didasarkan pada ajaran Yesus Kristus. Tapi kenapa penulis blog ini berani menyatakan demikian?
Masalah inilah yang dikupas blog budak-bangka 5 tahun lalu, persisnya pada 17 Juli 2014. Penulis tidak menampilkan argumen atau opini yang mengawang-awang, alias tanpa dasar. Penulis menyusun argumen, dan setiap argumen tersebut dikuatkan dengan pedasarannya, sehingga sampai pada kesilpulan bahwa Yesus itu memang orang islam. Mungkin ada latar belakang dan maksud tujuan penulis mengungkapkan pernyataan tersebut.
Tulisan lima tahun lalu itu diurai dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan, sehingga dapat dengan mudah dicerna oleh siapa saja. Dapat dipastikan kalau pembaca tidak akan menemukan kesulitan dalam mengikuti alur pikiran penulis serta tak membutuhkan waktu lama menemukan inti pesannya, karena tulisan tersebut sangat singkat, padat dan jelas.
Mengingat tulisan tersebut sangat berguna bagi siapa saja, terutama umat muslim dan kristiani, maka tulisan ini sungguh-sungguh membantu dan berguna. Apa dasar argumen penulis? Apa maksud dan tujuan tulisan tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

INI CARA ATASI SITUASI SULIT DENGAN METODE SWISH


Tentu kita sudah tak asing dengan slogan, “Hidup tak semulus jalan tol.” Sekalipun memang jalan tol umumnya tidak mulus, namun maksud slogan ini adalah untuk menggambarkan bahwa memang jalan tol itu mulus. Slogan tersebut hendak menyatakan soal kehidupan yang memang tidak pernah mulus. Selalu saja ada persoalan dan kesulitan dalam hidup. Besar kecilnya persoalan itu tergantung dari sudut mana dan bagaimana orang menyikapinya.
Topik inilah yang diangkat blog budak-bangka 6 tahun lalu, persisnya pada 17 Juli 2013, lewat tulisan singkat dengan judul “Mengatasi Kesulitan”. Sadar bahwa setiap orang pasti mempunyai kesulitan dalam hidupnya, tulisan tersebut menawarkan cara mengatasi situasi sulit dengan menggunakan metode swish. Dengan tulisan ini sangat diharapkan pembaca merasa terbantu sehingga mampu menghadapi situasi sulit dalam hidupnya.
Dikemas dengan sangat singkat, padat dan jelas, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan, sehingga tulisan 6 tahun lalu itu dapat dengan mudah dicerna oleh siapa saja. Mengingat tulisan tersebut sangat berguna bagi siapa saja (mengingat juga bahwa setiap orang pasti punya kesulitan dalam hidupnya), maka tulisan ini sungguh-sungguh membantu dan berguna bagi pembaca mana pun.
Bagaimana cara mengatasi situasi sulit? Apa dan bagaimana itu metode swish? Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Senin, 15 Juli 2019

FOTO-FOTO OGF 13 MARET 2019




JANGAN HANYA PEMBENARAN, BUKTIKAN KEBENARAN


Ketika menyaksikan sidang sengka pilpres 2019 lalu, tak sedikit orang terpukau dengan argumen-argumen yang diberikan, baik oleh kuasa hukum maupun para saksi dari tim 01, pasangan Prabowo – Sandi. Bahkan argumen-argumen, yang terkesan benar itu sudah dibangun sebelum sidang dimulai. Karena itu, tak heran bila ada beberapa tokoh menyatakan bahwa akan terjadi kejutan dalam putusan akhir sidang tersebut.
Akan tetapi, semua rakyat Indonesia akhirnya tahu bahwa semua argumen yang dibangun pihak 01 digugurkan oleh MK. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kebenaran-kebenaran yang mereka paparkan adalah tidak benar. Lho, koq bisa begitu?
Hal inilah yang diuraikan dalam blog budak-bangka 5 tahun lalu, persisnya pada 15 Juli 2014 lewat judul tulisan “Pembenaran Bukanlah Sebuah Kebenaran”. Tulisan tersebut diberi label refleksi, artinya lahir dari sebuah pengalaman yang kemudian direfleksikan. Lewat tulisan tersebut penulis hendak menawarkan refleksinya tersebut supaya pembaca tidak hanya berhenti pada pembenaran tetapi berlanjut pada pembuktian kebenaran.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca mana pun dapat dengan mudah mengikutinya. Tawaran refleksi yang diberikan sangat berguna bagi kehidupan. Lebih lanjut mengenai isi refleksi tulisan tersebut langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Minggu, 14 Juli 2019

PAUS FRANSISKUS: MIGRAN ADALAH MANUSIA, BUKAN HANYA MASALAH SOSIAL


Orang-orang Kristen dipanggil untuk mengikuti semangat sabda bahagia dengan menghibur orang miskin dan tertindas, terutama migran dan pengungsi yang ditolak, dieksploitasi dan dibiarkan mati, demikian ujar Paus Fransiskus dalam homilinya pada misa 8 Juli untuk memperingati ulangtahun keenam kunjungannya ke pulau Mediterania, bagian selatan Lampedusa. Mereka yang terkecil, yang dibuang, dipinggirkan, ditindas, disingkirkan, disalah-gunakan, dieksploitasi, ditinggalkan, miskin dan menderita berseru kepada Tuhan, meminta untuk dibebaskan dari kejahatan yang menimpa mereka.
“Mereka adalah manusia, bukan semata-mata masalah sosial atau migran. Ini bukan hanya tentang migran, dalam arti bahwa migran adalah manusia dan mereka adalah simbol dari semua yang ditolak oleh masyarakat global saat ini,” papar Paus Fransiskus.
Menurut Vatikan, sekitar 250 migran, pengungsi dan relawan menghadiri misa yang dirayakan di Basilika Santo Petrus. Paus Fransiskus menyapa setiap orang yang hadir setelah misa. Dalam homilinya, Paus Fransiskus merenungkan bacaan pertama dari Kitab Kejadian, dimana Yakob memimpikan tangga menuju surga dan utusan Allah naik turun di atasnya.
Tidak seperti menara Babel, yang merupakan upaya umat manusia untuk mencapai surga dan menjadi dewa, tangga dalam mimpi Yakob adalah sarana yang digunakan Tuhan untuk turun ke umat manusia dan menyatakan diri; Tuhan-lah yang menyelamatkan, jelas Paus Fransiskus. “Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat beriman, yang memanggilnya pada masa krisis besar.”

Jumat, 12 Juli 2019

DOA SI TONI KECIL


Sebagai karya sastra, cerita pendek, atau biasa disebut cerpen, bukanlah hanya sekedar cerita. Dalam cerita tersebut terdapat kekuatan kata-kata. Memang bukan berarti kata-kata dalam cerpen itu sungguh mempunyai kekuatan in se, melainkan pengaruh, yang membuat pembacanya memiliki kekuatan. Hal ini terlihat dalam cerpen yang disajikan blog budak-bangka 5 tahun lalu, persisnya hari ini, 12 Juli 2014. Judul cerpennya adalah “Doa Si Toni Kecil”. Menampilkan kata kecil dalam judul memang terkesan merendahkan. Namun isi cerita tersebut sungguh memberi kekuatan.
Menampilkan setting keluarga sederhana dan agak religius. Kereligiusan keluarga ini tidak hanya terlihat dari keterlibatanan anggota keluarga dalam kelompok agamanya, melainkan dalam sikap hidup keagamaannya. Sikap berserah diri kepada Tuhan merupakan salah satu bentuk beriman.
Ceritanya sungguh menarik karena diurai dalam bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan. Dapat dipastikan pembaca akan terbuai ketika membaca kalimat-kalimat pertama sehingga terasa tak puas jika tidak menuntaskannya. Bagaimana kisah cerpen tersebut? Apa saja pesannya? Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

FOTO-FOTO OGF, 12 MARET 2019




Senin, 08 Juli 2019

MENGENAL ISTILAH ORANG NON MUSLIM DI MATA UMAT ISLAM

Islam adalah agama yang dibawa oleh Muhammad (570 – 650). Pada awal kemunculannya di jesirah Arab, dimana titik sentralnya adalah ka’bah (Mekkah), agama islam hadir di tengah-tengah masyarakat plural, baik dalam hal suku maupun dalam hal religius. Ka’bah sendiri merupakan pusat religiositas agama-agama yang ada pada waktu itu. Artinya, sebelum islam lahir, Ka'bah sudah ada, dan diperuntukkan untuk keperluan religius agama-agama yang ada, yang kemudian disebut islam dengan kafir. Semua simbol keagamaan ada di sana. Karena itu, ketika Muhammad dan kelompoknya kembali ke Mekkah dan menjadi penguasa di sana, simbol-simbol religius tersebut dimusnahkan, dan ka’bah menjadi satu-satunya milik islam.
Ketika pertama kali hadir di Mekkah, islam merupakan kelompok religius yang kecil. Karena hidup di tengah lingkungan yang toleran, islam pun tampil sebagai agama yang toleran. “Untukmu agamamu, untukku agamaku,” demikian wahyu Allah dalam surah al-Kafirun ayat 6, yang menjadi spirit hidup kaum muslim perdana dalam menjaga toleransi. Namun pada akhirnya muncul gesekan antara islam dan kelompok-kelompok masyarakat lain, terlebih dari kelompok masyarakat suku Muhammad sendiri. Hal inilah yang membuat Muhammad dan kelompoknya keluar dari Mekkah.
Keluar dari Mekkah, kelompok Muhammad akhirnya terdampar di Madinah. Sama seperti di Mekkah, di Madinah pun, saat islam datang, sudah ada kelompok-kelompok suku dan agama. Dengan kata lain, waktu itu Madinah sudah dikenal sebagai kelompok masyarakat majemuk. Sebagai kelompok pendatang baru dan minoritas, islam dikenal sebagai kelompok yang toleran. Umat islam dapat hidup membaur tanpa ada sekat-sekat pemisah.
Akan tetapi, ketika Muhammad tampil sebagai penguasa, yang dimulai dari Madinah hingga Mekkah, mulailah timbul sekat-sekat pemisah antara umat islam dengan umat manusia lainnya. Secara umum, pemisahan itu dibagi ke dalam kelompok umat beriman (dikhususkan pada kaum muslim) dan kelompok umat tak beriman (ditujukan kepada umat non islam).

KETIKA ADA KEBENCIAN DALAM CERAMAH KEAGAMAAN


Hari ini, 2 tahun lalu, persisnya 8 Juli 2017, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul: "Ujaran Kebencian vs Ceramah Keagamaan". Tulisan tersebut berangkat dari persoalan yang melibatkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. Postingannya, dengan kata ndeso di dalamnya, dipermasalahkan oleh Muhammad Hidayat. Oleh Hidayat, kata tersebut mengandung unsur penghinaan dan ujaran kebencian.
Bagi penulis blog ini, permasalahan tersebut sungguh sangat menarik. Dari sana, penulis mencoba merefleksikannya, dan ditemukan setidaknya dua poin penting untuk direnungkan bersama oleh siapa saja yang membaca tulisan tersebut. Kedua poin itu adalah alasan di balik laporan Hidayat, dan masalah ujaran kebencian dalam ceramah-ceramah agama, yang notabene kebanyakan terjadi dalam agama islam.
Tulisan 2 tahun lalu itu diurai dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga memudahkan siapa saja yang membacanya untuk dapat memahami tulisan tersebut. Selain itu, pembaca tak perlu membutuhkan waktu yang lama, karena tulisan tersebut dipapar dengan singkat, padat, bernas dan jelas. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai isi tulisan tersebut langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

INI ALASAN KENAPA ANAK HARUS DIJAUHI DARI HP


Dewasa kini manusia tak bisa dipisahkan dari benda yang dinamakan HP atau gadget. Bahkan anak kecil sekalipun sudah terbiasa bermain dengan benda tersebut. Orangtua seakan merasa bangga bila membiarkan anaknya bermain dengannya. Padahal penelitian sudah membuktikan ada bahaya yang mengancam anak yang terbiasa bermain dengan gadget.
Topik inilah yang diangkat blog budak-bangka empat tahun lalu, persisnya pada 8 Juli 2915, lewat judul tulisan "Gadget Mengancam Anak Kita". Tulisan tersebut merupakan olahan dari beberapa sumber, yang memaparkan 5 efek buruk gadget bagi anak-anak. Sangat bagus untuk menjadi perhatian para orangtua, jika memang mereka mencintai anaknya.
Diurai dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca mana pun dapat dengan mudah memahami tulisan tersebut. Selain itu, pembaca tak perlu membutuhkan waktu yang lama, karena tulisan tersebut dipapar dengan singkat, padat, bernas dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Selasa, 02 Juli 2019

PAUS FRANSISKUS: MENJADI ORANG KRISTEN BERARTI TIDAK EGOIS


Menjadi bagian dari komunitas umat kristiani berarti menjadi bagian dari kelompok umat beriman yang menghindari egoisme dan menjadi saksi akan kasih Allah serta mengasihi sesama, demikian kata Paus Fransiskus saat audensi umum mingguan pada 26 Juni. Sementara masyarakat modern lebih menekankan “kepentingan seseorang tanpa mempedulikan kerugian yang dialami orang lain, umat kristen sejati menghindari individualisme agar bisa berbagi dan bersolidaritas,” tekan Paus Fransiskus. “Tidak ada tempat bagi egoisme dalam jiwa orang kristen. Jika hatimu egois, kamu bukan orang kristen, kamu adalah orang di dunia yang hanya mencari keuntungan diri sendiri.”
Sebelum melakukan audensi terakhir menjelang liburan musim panas, Paus Fransiskus bertemu para peziarah yang menderita sakit atau cacat di dalam ruangan agar terhindar dari terik matahari di Roma. Sementara di luar, ketika melanjutkan serangkaian pembicaraan tentang Kisah Para Rasul, Paus Fransiskus merenungkan komunitas umat kristiani perdana di Yerusalem yang saat itu terdiri atas orang-orang yang “merasa hatinya tertusuk oleh pengumuman menggembirakan” tentang penyelamatan Kristus bagi seluruh umat manusia.
Kisah St. Lukas tentang komunitas ini, papar Paus Fransiskus, memberi gambaran sekilas tentang “persekutuan kasih” yang ada dan dibentengi oleh keinginan untuk mendengarkan ajaran apostolik, berbagi kebaikan satu sama lain, berperan-serta dalam perayaan ekaristi dan pertemuan doa. “Inilah sikap orang kristen, empat tanda orang kristen yang baik,” jelas Paus Fransiskus.

FOTO-FOTO OGF, 11 MARET 2019

INILAH ALASAN KENAPA MENDIDIK ANAK HARUS SEJAK DALAM RAHIM


Tahun lalu, tepat hari ini, 2 Juli 2018, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan singkat dengan judul “Mendidikan Anak Sejak dalam Rahim.” Diurai dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan membuat tulisan tersebut enak dan mudah dibaca oleh pembaca mana pun. Sekalipun tulisan tersebut merupakan katekese untuk keluarga katolik, namun manfaat tulisan tersebut dapat diterapkan pada keluarga dari agama mana saja.
Pembaca tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk membaca dan memahami tulisan tersebut. Karena tulisan tersebut dikemas secara singkat, padat, bernas dan jelas. Penulis tidak bertele-tele dalam menjelaskan maksud tulisannya, sehingga dalam waktu singkat pembaca dapat melahapnya.
Bagaimana mendidik anak sejak di dalam rahim? Apa saja yang dapat dilakukan oleh ayah dan ibu? Temukan jawabannya dengan mengklik dan membaca di sini. Selamat membaca!!!