Ibu hamil dan menyusui semestinya memang tidak merokok karena kebiasaan ini
tak hanya membahayakan kesehatannya, tetapi juga bayi dalam kandungannya. Jika
melahirkan anak laki-laki, merokok berpotensi menyebabkan kerusakan alat
reproduksi. Hal ini berdasarkan penelitian ilmuwan di Australia.
Berdasarkan penelitian ini, asap rokok dari ibu hamil berdampak pada
kesuburan reproduksi sang anak sehingga menghasilkan sperma yang buruk saat
dewasa.
Peneliti Australia ini mempelajari tikus yang menghirup asap rokok sebanyak
24 batang rokok per hari sebelum melahirkan. Hasilnya, anak tikus laki-laki
menghasilkan sperma lebih sedikit dan kualitasnya rendah ,seperti tidak dapat
berenang dengan baik, dan gagal mengikat telur. Menurut peneliti, percobaan
pada tikus cukup relevan disamakan dengan ibu hamil yang merokok.
Profesor Eileen McLaughlin, co-director Priority Research Centre in
Chemical Biology di University of Newcastle, New South Wales mengatakan, rokok
dapat meracuni anak yang dikandung. Para ibu pun seharusnya tahu dan peduli
terhadap hal ini.
"Kita sudah tahu bahwa merokok selama kehamilan merugikan bayi dalam
rahim sebagai bayi sering lahir kecil dan rentan terhadap penyakit," kata
Eileen.
Menurut peneliti, efek terhadap kesehatan reproduksi itu dapat diderita
laki-laki yang kini berusia 30-40 tahun. Bahkan, dampak itu bisa terjadi
meskipun anak laki-laki tersebut tidak merokok saat usia remaja.
Saat ini, para ilmuwan juga tengah meneliti dampak bahaya rokok saat hamil
bagi anak perempuan yang dilahirkan. Merokok ketika hamil atau janin yang
terpapar asap rokok selama 15 menit, dinilai telah meningkatkan risiko bayi
keguguran hingga lahir prematur.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu