Rabu, 05 Desember 2012

Meraih Sukses

ANTARA MIMPI DAN AMBISI

Masa depan sudah bisa ditentukan saat kini. Kita dapat melihat dan mengetahui apa yang terjadi pada diri kita di masa depan dari aktivitas kita sekarang. Sebaliknya, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan jika kita tidak memulainya sekarang dan hanya menunggu. Masa kini menentukan masa depan.

Oleh karena itu, curahkanlah seluruh tenaga dan pikiran untuk melakukan pekerjaan dan kesempatan yang bisa dilakukan saat ini. Jangan pernah menunda, karena penundaan berdampak buruk bagi proses pengembangan diri.

Lakukanlah tugas sebaik-baiknya selama kita mampu dan memiliki waktu. Jangan membiarkan waktu berlalu dan sia-sia. Orang Inggris bilang, “Time is money.” Artinya, waktu itu memang berharga dan sangat berharga. Membuang waktu percuma berarti membuang rezeki dan peluang untuk sukses.

Tanamkanlah dalam dirimu semangat juang dan mimpi. Ada banyak kemajuan teknologi lahir dari mimpi dan ambisi. Ambisi dan mimpi adalah samudra. Meski kadang terjadi pasang surut, tapi airnya takkan pernah surut atau hilang.

Oleh sebab itu, bersemangatlah selalu, meski perkerjaannya sekecil apapun. Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa dilakukan hari ini. Kebiasaan menunda akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri, karena dengan menunda kita menumpuk masalah. Semakin sering kita menunda, semakin bertumpuklah masalahnya.

Ingatlah, kita adalah insan manusia yang luar biasa! Hindari selalu menunggu motivasi untuk bergerak, tetapi bergeraklah sekarang juga, dan dirimu akan termotivasi dengan sendirinya! Jangan mencari dan menunggu motivasi yang ada di luar diri kita, tetapi berusahalah untuk menggali motivasi dalam diri sendiri.

Setiap insan manusia dilahirkan luar biasa. Kita semua sebenarnya dianugerahi oleh Tuhan kemampuan dan potensi yang besar dan hebat. Jangan pernah berpikir bahwa saya tidak punya potensi. Masing-masing kita memiliki potensi sesuai dengan batas kemampuan kita masing-masing. Tinggal bagaimana kita menggalinya dan mengangkatnya ke permukaan.

Oleh karena itu, kembangkanlah setiap potensi yang ada semaksimal mungkin, dan gunakan dengan tepat, agar bermanfaat bagi sebanyak umat. Mengembangkan potensi yang ada merupakan wujud tanggung jawab kita kepada Tuhan, sang Pemberi potensi itu.

by: adrian

Orang Kudus 5 Desember: St. Sabas

Santo sabas, abbas & pengaku  iman
Sabas lahir di Mutalaska, dekat Kaisarea, Kapadokia, pada tahun 439. Semasa remajanya ia masuk biasa Basilian yang dipimpin oleh Santo Eutimos Agung. Setelah ia menjadi seorang petapa yang dewasa dan mempunyai banyak pengalaman, ia mendirikan Laura (semacam tempat pertapaan) Mar Saba yang terletak antara Yerusalem dan Laut Mati. Sebuah Laura dihuni oleh sekelompok rahib yang menjalani hidup pertapaan secara terpisah-pisah di sekitar gereja.

Karena beberapa dari rekan rahibnya menentang aturan-aturannya dan menuntut kehadiran seorang imam sebagai abbas mereka, maka ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 491. Ia sangat bijak dalam memimpin para rahib, sehingga pada tahun 494 ia diangkat sebagai pemimpin tertinggi dari semua biara yang ada di Palestina. Sabas dengan gigih membela ajaran Konsili Kalsedon dan berani menegur kaisar sehubungan dengan berbagai ajaran sesat yang berkembang di Kekaisaran Konstantinopel. Dua kali ia menghadap kaisar di istana kekaisaran untuk menentang ajaran-ajaran sesat itu.

Pertapaan Mar Saba yang didirikannya sampai kini dihuni oleh rahib-rahib dari Gereja Ortodoks Timur yang menghayati suatu cara hidup tapa yang keras dan sederhana. Konon biara itu pernah diperbaiki oleh pemerintah Rusia pada tahun 1840. Sabas meninggal dunia dalam usia 94 tahun pada tanggal 5 Desember 532.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Rabu Adven I-C

Renungan Hari Rabu Adven I, Thn C/I
Bac I : Yes 25: 6 – 10a; Injil       : Mat 15: 29 – 37

Dalam Injil hari ini Yesus banyak membuat mujizat. Ada dua jenis mujizat yang dilakukan Yesus dalam kisah Injil Matius tadi. Pertama adalah mujizat penyembuhan; dan yang kedua adalah mujizat perbanyakan roti dan ikan. Cukup menarik mujizat yang pertama ini.

Dikatakan bahwa "orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus." (ay. 30). Mereka datang kepada Yesus karena mereka tahu bahwa pada Dia ada kesembuhan. Mereka meletakkan semua harapan mereka pada Yesus. Tentulah peletakan harapan itu diikuti juga dengan iman.

Dan karena iman itulah akhirnya harapan mereka terpenuhi. "Orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat." (ay. 31). Sebagai ungkapan syukur, mereka akhirnya memuliakan Allah.

Sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Sabda Tuhan hari ini mau mengajak kita untuk datang kepada Yesus di saat kita menghadapi berbagai macam persoalan hidup. Tuhan menghendaki agar kita meletakkan harapan kita pada Yesus. Tentulah harus disertai dengan iman yang teguh.

Satu hal yang harus diingat adalah supaya kita jangan lupa menghaturkan syukur dan terima kasih kepada-Nya atau kepada Tuhan atas apa yang telah kita terima. Ucapan syukur dan terima kasih merupakan ungkapan kita memuliakan Allah.

by: adrian