Kamis, 01 November 2012

Hidup Bersyukur


RENDAH HATI DAN SEDERHANA
Sekalipun engkau hidup berlimpahan dan berkecukupan harta kekayaan, tetaplah hidup dengan sederhana.

Tidaklah sulit menciptakan sifat yang baik yaitu sikap rendah hati dan sederhana. Orang yang memiliki sikap rendah hati selalu berusaha menjadi pribadi yang bisa menerima orang lain, tidak sombong, atau terlalu memperlihatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki.

Tidak usahlah kita risau jika orang lain tidak tahu apa yang kita miliki atau seberapa tinggi kemampuan kita melakukan segala sesuatu. Tetaplah menampilkan kebajikan dalam hidup tanpa mengharapkan imbalan ataupun pujian.

Orang lain bisa menilai 'kualitas seseorang' hanya dengan melihat sikap, tutur kata, dan perilaku sehari-hari yang kita lakukan.

Dengan bersikap rendah hati, berarti kita telah menjaga diri kita sendiri. Dengan bersikap rendah hati, berarti kita telah menempatkan diri di posisi yang nyaman, tenang, damai dan tentram.

Jika hati sudah merasa nyaman, damai dan tentram, maka secara otomatis Anda akan tampak bersahaja dan bahagia.  Bukankah itu yang kita inginkan?

Marilah kita bersikap rendah hati, dan membiasakan diri, untuk selalu hidup sederhana. Sikap rendah hati dan hidup sederhana merupakan gambaran manusia yang penuh syukur.

by: adrian
diolah kembali dari kiriman email Anne Ahira

Tentang Orang Kudus


Menghormati  orang  kudus
Setiap tanggal 1 November Gereja Katolik merayakan pesta Semua Orang Kudus. Merayakan semua orang kudus awalnya dilakukan di Gereja Timur untuk menghormati para saksi iman bagi Kristus, jauh sebelum tradisi ini ada di Gereja Barat. Sedangkan Gereja Barat memulai pesta semua orang kudus ini saat Paus Bonifasius IV (608 - 615) merombak Pantheon menjadi gereja (609). Pantheon merupakan tempat ibadat kafir untuk dewa-dewi Romawi. Awalnya pesta ini biasanya dirayakan pada hari Minggu sesudah Pentekosta. Kemudian pesta ini menjadi populer untuk menghormati semua orang kudus, baik yang telah resmi diakui oleh Gereja maupun yang belum dan yang tidak diketahui.

Perayaan semua orang kudus ini merupakan wujud penghormatan kita kepada para kudus ini. Mereka adalah saksi iman. Mereka memiliki kedudukan yang mulia sehingga pantas dihormati. Dengan menghormati para kudus, kita diajak untuk meniru atau mengikuti teladan kekudusan mereka.

Ada banyak wujud atau bentuk penghormatan. Salah satu cara adalah melalui karya seni. Menghormati orang kudus dapat dinyatakan melalui pembuatan patung atau lukisan, sama seperti kita menghormati anggota keluarga kita yang sudah meninggal dengan tetap menyimpan atau menempatkan foto mereka di tempat-tempat tertentu di rumah.

Dengan adanya patung, apakah lantas berarti orang katolik menyembah berhala atau menyembah patung?

Kata "menyembah" tidak hanya berarti penyembahan kepada Allah, melainkan juga penghormatan yang diberikan kepada orang yang pantas mendapatkannya. Dalam Bahasa Inggris, kata itu adalah worship. Kata ini berasal dari kata Bahasa Inggris kuno weorthscipe yang berarti keadaan pantas dihormati, dihargai, dimuliakan. Dalam pengertian yang lebih tua dan lebih luas, kata worship berarti memberikan hormat kepada seseorang, baik seorang yang bijaksana, seorang hakim atau Allah. Namun ada bermacam-macam pemujaan, sebagaimana ada bermacam-macam penghormatan. Penghormatan tertinggi hanya diberikan kepada Allah (karena itu dalam Taurat dikatakan, "Jangan ada padamu allah lain."), sedangkan penghormatan terhadap orang yang masih hidup atau para kudus di surga berbeda dalam tingkatannya. Dalam hal ini, penyembahan berhala berarti memberikan penghormatan kepada orang-orang yang masih hidup atau kepada para kudus yang seharusnya diberikan kepada Allah. Dengan kata lain, obyek yang disembah itulah Allah.

Sementara patung atau lukisan dipakai untuk mengingat kembali pribadi yang digambarkan itu. Sebagaimana lebih mudah bagi kita mengingat ibu dengan melihat fotonya, demikian pula lebih mudah untuk mengingat kembali kehidupan para kudus dengan memperhatikan sesuatu yang mewakili dirinya. Jadi, bukan patung per se yang disembah/dihormati, melainkan sosok yang diwakili patung itu.

by: adrian
sumber:
1. Karl Keating. KATOLIK DAN FUNDAMENTALISME: Menjawab 13 Serangan Pokok terhadap Gereja Katolik (judul asli: Catholicism and Fundamentalism). Jakarta: Fidei Press, 2009
2. Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM. Orang Kudus Sepanjang Tahun. Jakarta: Obor, 1993

Renungan HR Semua Orang Kudus - B

Renungan HR Semua Orang Kudus, Thn B/I
Bac I  Why 7: 2 – 4, 9 – 14; Bac II                1Yoh 3: 1 – 3;
Injil    Mat 5: 1 – 12a;

Renungan sabda Tuhan hari ini dapat dimulai dari bacaan kedua. Dalam suratnya yang pertama, Yohanes mengungkapkan bahwa berkat Yesus Kristus kita menjadi “anak-anak Allah.” (ay. 1). Keadaan kita kelak belum bisa diketahui saat ini. Namun Yohanes melihat bahwa kita dimuliakan, bila kita menaruh pengharapan pada Tuhan Yesus. Kemuliaan itu didapat bila kita “menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.” (ay. 3).
Gambaran kemuliaan itulah yang diungkapkan Yohanes dalam bacaan pertama. Dalam kitab Wahyu, Yohanes melihat “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, … memakai jubah putih …” (ay. 9). Putih adalah simbol kesucian; dan itu merupakan gambaran kemuliaan. Jadi, orang-orang berjubah putih itu adalah mereka yang sudah mendapatkan kemuliaan. Yang menarik adalah kemuliaan itu didapat melalui sebuah perjuangan. Hal ini terlihat dari ungkapan “keluar dari kesusahan yang besar,” atau “mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dalam darah Anak Domba.” (ay. 14).
Ada pertentangan gambaran kemuliaan di atas. Kemuliaan didapat dari penderitaan. Jubah menjadi putih setelah dicuci dalam darah Anak Domba (bukannya seharusnya menjadi merah?). Pertentangan ini juga yang tampak dalam Injil, yang berisi Sabda Bahagia Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menyebut orang berbahagia, namun situasinya tidak menunjukkan situasi bahagia: miskin, berdukacita, lemah lembut, bahkan yang dianiaya karena kebenaran. Lewat sabda-Nya ini Tuhan Yesus mau mengajak para pendengar untuk tidak hanya melihat hidup mereka di dunia ini saja, melainkan hidup kelak di mana mereka akan menikmati kebahagiaan kekal.
Hari ini adalah Hari Raya Semua Orang Kudus. Sabda Tuhan hari ini mau memberikan gambaran tentang orang kudus. Mereka adalah orang yang berbahagia karena kemuliaan Allah ada bersama mereka. Hari ini sabda Tuhan menyadarkan kita bahwa orang kudus berbahagia dan mendapatkan kemuliaannya karena mereka berjuang dalam hidupnya. Dengan merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus, kita diajak untuk meneladani mereka, sebagaimana yang sudah disabdakan Tuhan hari ini.***
by: adrian