Kamis, 09 Juli 2020

MENGENAL KATEGORI TIPU-TIPUAN


“Awas, bohong itu dosa!” Demikian pengajaran guru sekolah minggu kepada anak-anak sekolah minggu. Sepertinya ajaran inilah yang paling membekas dalam ingatan anak-anak usia TK sampai SD kelas empat. Hal ini terbukti dari ucapan anak-anak ini setiap kali mereka ingin mendapatkan kepastian atau kebenaran, baik dari rekan seusianya maupun dari orang dewasa. “Awas, ibu bilang bohong itu dosa!”
Bohong atau tipu merupakan dua hal yang sama. Dari segi psikologis, berbohong atau menipu sering dilihat sebagai bentuk self-defence atau pertahanan diri. Yang ingin dipertahankan adalah kepentingan dirinya, yang biasanya adalah harga diri. Sebab, jika tidak berbohong, alias jujur, maka malu yang didapat. Dan kalau malu, maka harga diri akan hancur.
Lantas, apakah setiap berbohong itu adalah wujud self-defence? Apakah bisa dikatakan juga bahwa menipu itu dosa?