Selasa, 26 Februari 2013

(Pencerahan) Tuhan Dekat Denganmu

PEMUDA YANG BANYAK BICARA
Seorang pemuda yang sedang jatuh cinta
berusaha selama berbulan-bulan
untuk mengambil hati pujaannya,
namun gagal.
Ia merasa sakit hati karena ditolak.
Namun akhirnya si jantung hati menyerah.
“Datanglah di tempat anu pada jam anu,” katanya.

Pada waktu dan di tempat anu tersebut,
akhirnya sipemuda sungguh jadi duduk
bersanding dengan jantung hatinya.
Lalu ia merogoh saku dan mengeluarkan
seberkas surat-surat cinta,
yang telah ia tulis selama berbulan-bulan,
sejak ia mengenal si jantung hati.
Surat-surat itu penuh kata-kata asmara,
mengungkapkan kerinduan hatinya
dan hasratnya yang membara
untuk mengalami kebahagiaan
karena dipersatukan dalam cinta.
Ia mulai membacakan semua suratnya itu
untuk jantung hatinya.
Berjam-jam telah lewat,
namun ia masih juga terus membaca.
Akhirnya si jantung hati berkata:

“Betapa bodoh kau!
Semua suratmu hanya tentang aku
dan rindumu padaku.
Sekarang aku di sini,
bahkan duduk di sampingmu.
Dan kamu masih juga membacakan
surat-suratmu yang membosankan itu!”

ð  ‘Inilah aku, duduk di sampingmu,’ sabda Tuhan kepada penyembah-Nya, ‘dan engkau masih juga berpikir-pikir tentang Aku di dalam benakmu, berbicara tentang Aku dengan mulutmu dan membaca tentang Aku dalam buku-bukumu. Kapankah engkau akan diam dan mulai menghayati kehadiran-Ku?’

by: Anthony de Mello, Burung Berkicau
Baca juga refleksi lainnya:

Orang Kudus 26 Februari: St. Alexandros

Santo alexandros, pengaku iman


Informasi mengenai orang kudus ini amat sangat terbatas. Masa kecilnya tidak diketahui dengan pasti. Yang jelas adalah bahwa Alexandros hidup pada abad IV. Alexandros dikenal sebagai Patrik kota Alexandria, Mesir. Pada abad ke-4 ia gigih membela Gereja dan ajaran iman yang benar dari rongrongan bidaah Arianisme yang menyangkal ketuhanan Yesus.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Selasa Prapaskah II-C

Renungan Hari Selasa Prapaskah II, Thn C/I
Bac I : Yes 1: 10, 16 – 20; Injil       : Mat 23: 1 – 12

Dalam bacaan pertama Nabi Yesaya menyampaikan pengajaran Allah. Kepada umat Israel Allah berpesan agar umat berhenti berbuat jahat dan berusaha untuk berbuat baik (ay. 16 - 17). Terhadap pengajaran-Nya ini Allah menyertakan juga semacam punishment and rewards. Jika umat berbuat baik, maka umat "akan memakan hasil baik dari negeri itu." (ay. 19), namun jika umat tidak berhenti berbuat jahat, maka mereka akan mendapat hukuman (ay. 20).

Sama seperti bacaan pertama, dalam Injil hari ini, Yesus juga mengajarkan kepada orang Israel tentang berbuat baik dan menghindari hal yang jahat. Fokus pengajaran-Nya adalah ahli-ahli taurat dan kaum Farisi. Yesus mengajak orang Israel untuk menuruti dan melakukan "segala sesuatu yang mereka ajarkan" (ay. 3), karena itu baik. Artinya, apa yang diajarkan oleh para ahli taurat dan kaum Farisi adalah baik dan berguna bagi kehidupan umat. Akan tetapi Yesus mengajak umat untuk tidak mengikuti perbuatan para ahli taurat dan kaum Farisi, karena perbuatan mereka tidak baik untuk diikuti.

Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk senantiasa berbuat baik dan menghindari untuk berbuat jahat. Tentulah kiranya tak perlu lagi dijelaskan apa saja perbuatan baik dan apa saja yang jahat. Kita semua sudah mengetahuinya. Tinggal bagaimana kita melaksanakannya. Sumber kebaikan dan kejahatan pun ada banyak dan kita sudah mengetahuinya. Namun kita harus tetap ingat bahwa Tuhan menghendaki agar kita melakukan kebaikan dan menghindari kejahatan.

by: adrian