Jumat, 14 Juni 2013

KPP tentang Kitab Suci

Suatu hari pastor paroki meminta saya untuk membawakan salah satu materi KPP (Kursus Persiapan Pernikahan). Materi yang saya bawakan adalah kesetaraan pria dan wanita sebagai suami isteri dalam rumah tangga. Uraian materi itu didasarkan pada kisah Adam dan Hawa dalam Kitab Kejadian. Peserta yang ikut ada 9 pasang.

Saya mengawali pertemuan dengan meminta peserta membacakan teks Kitab Suci Kejadian 2: 7 - 25 secara bergiliran. Setelah selesai membaca, saya langsung bertanya kepada peserta, Kira-kira, apa yang akan dilakukan oleh  pria jika tidak ada wanita?"

Saya diam sejenak dan melihat ke sekeliling ruangan untuk menunggu reaksi peserta. "Saya ulang sekali lagi, apa yang akan dilakukan pria jika tidak ada wanita?"

Tiba-tiba ada suara pria yang menyahut dari belakang ruangan itu, "Mancing di sungai yang ada di Taman Eden!"

by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 14 Juni: St. Metodius

Santo metodius, uskup
Informasi mengenai orang kudus ini masih sangat terbatas. Yang umum diketahui adalah bahwa Metodius terkenal sebagai pejuang dan pembela yang gigih mempertahankan kebaktian terhadap gambar-gambar kudus dalam Gereja Katolik Timur. Karena perjuangannya yang suci ini, ia ditangkap dan didera lalu dikunci dalam sebuah kubur. Namun kemudian setelah ia dibebaskan ia dipilih menjadi Uskup Konstantinopel. Metodius mengadakan ‘Pesta Iman Besar’ yang sampai kini dirayakan pada hari minggu pertama dalam masa puasa. Ia meninggal dunia pada tahun 847.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Jumat Biasa X-C

Renungan Hari Jumat Biasa X, Thn C/I
Bac I   : 2Kor 4: 7 – 15; Injil          : Mat 5: 27 – 32

Injil hari ini masih merupakan pengajaran Yesus di bukit. Dalam pengajaran-Nya, Yesus memberikan sebuah tuntutan yang terasa sangat berat. Bagi siapa saja yang membaca atau mendengarkannya, pastilah menjadi gentar dan takut. Gimana tidak, karena para murid diminta untuk mencungkil mata atau memotong tangan bila mata atau tangan berbuat pelanggaran.

Hendaknya ajaran Yesus ini jangan diterima secara hurufiah. Yang mesti dilihat adalah semangat dari ajaran Yesus ini, yaitu agar kita menjadi sempurna. Kesempurnaan menutup kemungkinan adanya ketidak-sempurnaan. Jadi, tidak ada cela atau jangan diberi kesempatan untuk berbuat salah. Dosa membuat kita tidak sempurna.

Namun Tuhan tetap menyadari bahwa kita manusia adalah makhluk yang lemah. Paulus, dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus, berkata bahwa kita itu ibarat bejana tanah liat, yang rapuh; mudah pecah bila terjatuh (ay. 7). Akan tetapi Paulus mengajak umat untuk tidak mudah menyerah pada kelemahan, melainkan menyatukan hidup kita dengan hidup Kristus.

Karena itu, sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa kita adalah manusia lemah yang dipanggil kepada kesempurnaan. Kelemahan yang ada dalam diri kita tidak melegalkan ketidak-sempurnaan. Justru kelemahan itu membuat kita semakin tergantung pada Allah dan mengikuti panggilan untuk bersatu dengan Kristus.

by: adrian