Sabtu, 25 Juli 2015

Ziarah ke Israel #8

BUKIT SABDA BAHAGIA
Kami berkesempatan mengunjungi bukit Sabda Bahagia. Di tempat ini diyakini Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran-Nya yang sangat revolusioner. Salah satunya adalah Sabda Bahagia. Di tempat ini dibangun sebuah Gereja Katolik yang sangat indah.

Renungan Pesta Santo Yakobus Rasul

Renungan Pesta Santo Yakobus Rasul
Bac I  2Kor 4: 7 – 15; Injil                  Mat 20: 20 – 28;

Hari Ini Gereja Universal mengajak kita untuk bergembira merayakan pesta Santo Yakobus. Dia adalah salah satu dari keduabelas rasul Kristus. Injil hari ini sedikit mengisahkan tentang dirinya. Dikatakan bahwa suatu hari ibunya datang kepada Tuhan Yesus dan meminta jabatan bagi kedua anaknya, yaitu Yakobus dan Yohanes. Di sini tampak jelas bahwa mereka masih melihat dengan kacamata manusiawi. Jabatan masih dilihat sebagai kekuasaan, dan kekuasaan berarti wewenang untuk memerintah, mengatur, mengendalikan dan lain sebagainya. Di balik semuanya ini ada keinginan untuk dihormati. Tuhan Yesus membalik pola pikir mereka. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu.” (ay. 26 – 27).
Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus. Memang bacaan ini tidak ada kaitan langsung dengan orang kudus yang dipestakan hari ini. Namun Paulus seakan mau merefleksikan semangat yang diwartakan oleh Tuhan Yesus dalam Injil, yaitu semangat melayani. Paulus melihat bahwa semangat ini merupakan sesuatu yang sangat berharga. Akan tetapi, semangat ini disimpan dalam bejana tanah liat. Ada kerapuhan di sana. Hal ini mau menggambarkan sifat manusia yang cenderung berkuasa. Karena itu, seperti yang dikatakan oleh Paulus, kekuatan untuk bisa bertahan dalam semangat itu hanyalah berasal dari Tuhan (ay. 7).
Adalah kecenderungan manusia untuk selalu berkuasa. Jabatan yang dimiliki dilalu dikaitkan dengan kekuasaan. Dan kekuasaan itu berarti menjadi orang besar, dihormati, ditakuti dan lain sebagainya. Sabda Tuhan membuka mata kita bahwa setiap jabatan dan kekuasaan itu selalu bersifat sosial. Bagi Tuhan jabatan dan kekuasaan itu berarti melayani. Tuhan menghendaki agar melalui kekuasaan itu orang lain mendapatkan kesejahteraan hidup dan kedamaian. Tuhan ingin agar kita senantiasa menjaga semangat pelayanan ini, karena sadar akan kerapuhan diri kita. Untuk itu, hendaklah kita selalu memohon bantuan dari Tuhan.***
by: adrian