Jumat, 24 November 2023
KOQ ALLAH SWT BISA KELIRU ???
ALlah itu dipercaya sebagai mahatahu, mahabenar dan juga maha sempurna. Demikian pula allah islam. Akan tetapi, dalam banyak hal, bisa dikatakan allah swt kerap keliru. Sepertinya allah kurang paham.
Rabu, 22 November 2023
KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AT-TAKWIR AYAT 22
Dan
temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila (QS 81: 22)
Publik sudah tahu kalau
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam. Ia dijadikan salah satu sumber iman dan
peri kehidupan umat islam. Hal ini disebabkan karena Al-Qur’an diyakini berasal
dari Allah secara langsung. Artinya, Allah langsung berbicara kepada Muhammad,
dan Muhammad kemudian meminta pengikutnya untuk menuliskannya. Karena itu, umat
islam yakin dan percaya apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an merupakan
kata-kata Allah, sehingga Al-Qur’an dikenal juga sebagai wahyu Allah. Karena
Allah itu maha benar, maka benar pula apa yang tertulis di dalamnya. Al-Qur’an
dinilai suci karena Allah adalah mahasuci. Penghinaan terhadap Al-Qur’an
berarti juga penghinaan terhadap Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah telah memberi
bentuk hukuman bagi mereka yang menghina Allah, yaitu hukuman mati (QS al-Maidah:
33).
Al-Qur’an dikenal juga sebagai
kitab atau keterangan yang jelas. Kata “jelas” di sini dimaknai bahwa apa yang
tertulis di dalam Al-Qur’an harus dimaknai secara lugas. Allah sendiri sudah
berfirman bahwa diri-Nya telah memudahkan Al-Qur’an supaya mudah dipahami.
Dengan kata lain, ketika Allah berbicara, Allah tidak menggunakan kata-kata
kias. Karena itu, kata “membunuh” harus dipahami dengan tindakan menghilangkan
nyawa seseorang, tidak ada makna lain. Tidak bisa dimaknai dengan menghilangkan
hawa nafsu. Demikian pula dengan kata “perang” atau “jihad”.
Berangkat dari premis-premis di atas, dapatlah dikatakan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan perkataan Allah yang langsung disampaikan kepada Muhammad. Meskipun demikian tetap harus diakui bahwa kutipan di atas tidaklah sepenuhnya merupakan perkataan Allah. Apa yang tertulis di dalam tanda kurang, yaitu “Muhammad”, harus diakui sebagai tambahan kemudian yang berasal dari tangan-tangan manusia. Aslinya wahyu Allah ini berbunyi sebagai berikut: “Dan temanmu itu bukanlah orang gila.” Ketika wahyu Allah, yang dalam bentuk aslinya ditelaah dengan nalar akal sehat, maka yang dijumpai adalah ketidak-jelasan. Pertama-tama harus disadari, secara logika bahasa, kutipan ayat asli ini diucapkan Allah kepada Muhammad, karena Muhammad adalah lawan bicara Allah. Menjadi pertanyaan, siapa teman Muhammad yang bukan orang gila itu.
Senin, 20 November 2023
KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AN NISA AYAT 87
Allah,
tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat
yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya)
daripada Allah? (QS 4: 87)
Tak
bisa dipungkiri bahwa umat islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah
yang langsung disampaikan kepada Muhammad, yang kemudian ditulis di atas
kertas. Sekalipun ada di kertas, tapi umat islam yakin bahwa itu adalah
kata-kata Allah sendiri. Dan karena Allah itu mahasuci, maka kertas yang ditulisi perkataan Allah adalah
suci juga. Maka dari itu, tak heran ketika ditemukan lembaran-lembaran
Al-Qur’an di tempat sampah, yang sebagiannya sudah terbakar, umat islam merasa
marah. Hal itu dilihat sebagai bentuk penghinaan terhadap Allah. Dalam surah al-Maidah ayat 33, Allah meminta umat islam untuk membunuh mereka yang
menghina-Nya. Begitu sadisnya Allah
islam ini!
Berhubung Al-Qur’an merupakan pedoman yang menjadi
tuntunan bagi umat islam, Allah telah memudahkan ayat-ayat Al-Qur’an. Artinya,
dalam penyampaian wahyu-Nya Allah menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
mudah dipahami oleh umat-Nya. Karena itulah, Al-Qur’an dikenal juga sebagai
kitab atau keterangan yang jelas. Umat islam, khususnya para ulama, menafsirkan
kata “jelas” di sini sebagai terang benderang, sejalan dengan maksud Allah
memudahkan semua ayat-Nya. Dengan kata lain, makna ayat-ayat Al-Qur’an dapat
ditemui sebagaimana tertulis di dalamnya.
Berangkat dari dua premis di atas dapatlah dikatakan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan wahyu Allah dan maknanya sangat jelas. Karena wahyu Allah ini ditulis dalam satu ayat, maka bisa dikatakan bahwa kutipan kalimat di atas turun bersamaan, sekali tarikan nafas. Kutipan wahyu Allah di atas terdiri dari 3 kalimat. Kalimat pertama, yang secara linguistik tidak bisa disebut sebagai kalimat, berisi pesan tauhid. Kalimat kedua menjelaskan tentang hari kiamat. Ada 2 pesan yang hendak disampaikan di sini, yaitu peran Allah yang mengumpulkan umat-Nya dan tentang kepastian hari kiamat itu sendiri. Kalimat ketiga berbentuk pertanyaan retoris tentang kebenaran perkataan Allah.
Jumat, 17 November 2023
INILAH FAKTA MENARIK TENTANG MUHAMMAD
Umat islam menilai Muhammad sebagai nabi. Orang kafir menolak muhammad sebagai nabi. Semua ada dasarnya. Namun ada fakta menarik di balik itu semua, yang tidak diketahui.
Rabu, 15 November 2023
KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-MAIDAH AYAT 51
Wahai orang-orang yang
beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman
setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barangsiapa di antara kamu
yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan
mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (QS
5: 51)
Selain sebagai kitab suci, umat islam melihat juga Al-Qur’an sebagai pedoman dan penuntun jalan hidup. Hal
inilah yang membuat Al-Qur’an dilihat sebagai pusat
spiritualitas hidup umat islam. Di sana mereka tidak hanya mengenal Allah yang diimani dan
disembah, tetapi juga mendapatkan pedoman dan tuntunan hidup yang akan menghantar
mereka ke surga. Al-Qur’an biasa dijadikan rujukan umat islam untuk bersikap
dan bertindak dalam hidup keseharian. Berhubung Al-Qur’an itu berasal dari
Allah, maka tuntunan dan pedoman yang diberikan Allah ini wajib ditaati.
Berangkat dari
premis ini, maka dapatlah dikatakan kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan
perkataan Allah yang berisi nasehat untuk dijadikan pedoman bagi umat islam
bersikap dan bertindak. Umat islam percaya bahwa hanya Muhammad saja yang
menerima wahyu Allah. Karena itu, kutipan kalimat Allah di atas diterima
Muhammad dari Allah. Melihat kalimat pertama wahyu Allah ini haruslah dikatakan
bahwa wahyu Allah ini lebih ditujukan kepada para pengikut Muhammad. Frasa
“umat yang beriman” selalu dimaknai sebagai umat islam, karena yang beriman itu
hanya islam. Allah telah membuat islam sebagai patokan seseorang
itu beriman (bandingkan ayat 41). Yang bukan islam dilabeli sebagai kafir. Allah menyampaikan itu melalui Muhammad. Artinya, Muhammad
diminta Allah untuk menyampaikan pesan-Nya itu.
Rumusan wahyu Allah ini sedikit aneh. Jika memang tujuan utama wahyu Allah ini adalah umat islam sebagai pengikut Muhammad, seharusnya Allah mengawali perkataannya dengan, “Katakanlah ….” Rumusan seperti ini jamak dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Menjadi pertanyaan, kenapa di sini Allah tidak menyertakan frasa “Katakanlah …”? Apakah Allah lupa?
Senin, 13 November 2023
KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-MAIDAH AYAT 41
Wahai
rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba
dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut
mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman; dan juga
orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat
suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang
kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. […] (QS
5: 41)
Al-Qur’an adalah kitab suci
umat islam. Ia dijadikan salah satu sumber iman dan peri kehidupan umat islam,
selain hadis. Hal ini disebabkan karena Al-Qur’an diyakini berasal dari Allah
secara langsung. Artinya, Allah langsung berbicara kepada Muhammad, yang
kemudian meminta pengikutnya untuk menuliskannya. Karena itu, umat islam yakin
dan percaya apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an merupakan kata-kata Allah,
sehingga Al-Qur’an dikenal juga sebagai wahyu Allah. Berhubung Allah itu
diyakini sebagai maha suci, maka Al-Qur’an pun adalah suci. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama saja dengan pelecehan kepada Allah atau penyerangan terhadap keluhuran Allah. Allah sudah meminta kepada umat islam untuk memberi hukuman berat bagi mereka yang
melakukan hal itu dengan cara dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang (QS al-Maidah: 33).
Umat islam percaya Al-Qur’an dikenal sebagai kitab kebenaran, karena sumbernya adalah Allah yang
diyakini sebagai mahabenar. Allah sendiri sudah mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kebenaran
yang meyakinkan (QS al-Haqqah: 51). Hal inilah yang kerap membuat umat islam
menilai sesuatu di luar islam dengan menggunakan tolok ukur Al-Qur’an. Selain sebagai
kitab kebenaran, Al-Qur’an juga dikenal
sebagai kitab yang jelas, karena bersumber dari Allah yang maha mengetahui dan maha sempurna. Jika ditanya kepada umat islam kenapa Al-Qur’an
merupakan kitab yang jelas, pastilah mereka menjawab karena itulah yang
dikatakan Al-Qur’an.
Berangkat dari premis-premis ini, maka kutipan ayat Al-Qur’an di atas haruslah dikatakan berasal dari Allah dan merupakan satu kebenaran. Apa yang tertulis pada kutipan di atas (kecuali yang ada di dalam tanda kurung), semuanya diyakini merupakan kata-kata Allah, yang kemudian ditulis oleh manusia. Seperti itulah kata-kata Allah saat berbicara kepada Muhammad. Karena surah ini masuk dalam kelompok surah Madaniyyah, maka bisa dipastikan bahwa Allah menyampaikan wahyu ini saat Muhammad ada di Madinah.
Jumat, 10 November 2023
SUNGGUHKAH ISLAM ITU SESUAI DENGAN PANCASILA?
Kerap kita mendengar komentar beberapa tokoh islam bahwa hanya islam saja yang berdasarkan Pancasila. Agama-agama lain tidak sesuai dengan Pancasila. Dari logika ini mereka langsung mengaitkan dengan HTI dan FPI, organisasi terlarang yang telah dibubarkan karena bertentangan dengan Pancasila. Karena itu, mereka juga menuntut agama agama-agama lain juga harus dibubarkan.
Rabu, 08 November 2023
KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL FATH AYAT 29
Muhammad adalah utusan Allah,
dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. (QS 48: 29)
Umat islam yakin bahwa Al-Qur’an merupakan
firman yang langsung berasal dari Allah sendiri. Firman itu disampaikan secara langsung
kepada nabi Muhammad (570 – 632 M) melalui malaikat Jibril. Umat islam percaya
hanya Muhammad saja penerima wahyu Allah. Dengan kata lain, wahyu Allah hanya
disampaikan kepada Muhammad. Berhubung Muhammad adalah seorang yang tidak bisa
membaca dan menulis, maka setelah mendapatkan firman Allah itu dia langsung
mendiktekan kepada pengikutnya untuk ditulis. Semua tulisan-tulisan itu
kemudian dikumpulkan, dan jadilah kitab yang sekarang dikenal dengan nama
Al-Qur’an. Karena itu, apa yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah merupakan
kata-kata Allah sendiri. Tak heran bila umat islam menganggap kitab tersebut
sebagai sesuatu yang suci, karena Allah sendiri adalah mahasuci. Penghinaan
terhadap Al-Qur’an adalah juga penghinaan terhadap Allah, dan orang yang
melakukan hal tersebut wajib dibunuh. Ini merupakan kehendak Allah sendiri,
yang tertuang dalam Al-Qur’an (QS al-Maidah: 33).
Keyakinan umat islam bahwa Al-Qur’an
merupakan kata-kata Allah didasarkan pada firman Allah sendiri. Ada banyak ayat
dalam Al-Qur’an, yang merupakan perkataan Allah, yang mengatakan hal tersebut.
Al-Qur’an diturunkan agar menjadi petunjuk bagi umat islam. Setiap umat islam
wajib mengikuti apa yang dikatakan dalam Al-Qur’an. Untuk kemudahan ini maka
sengaja Allah mudahkan Al-Qur’an (QS al-Qamar: 17). Dengan kata lain, Al-Qur’an
adalah
kitab yang sudah jelas dan mudah dipahami.
Berangkat dari keyakinan-keyakinan umat islam ini, maka kutipan ayat Al-Qur’an di atas haruslah dikatakan merupakan perkataan Allah sendiri, yang langsung disampaikan kepada Muhammad. Mungkin oleh Allah sendiri atau lewat malaikat Jibril. Yang pastinya, Muhammad adalah lawan bicara dalam penyampaian wahyu Allah tersebut.
Senin, 06 November 2023
JIKA MEMANG NU TIDAK TUNGGAL, MAKA ….
Ketika muncul aksi penolakan
pembangunan gereja di salah satu daerah di Jawa Timur, yang dilakukan oleh
pengurus ranting NU, sontak warga Inronesia Raya kaget. Langsung saja aksi
tersebut menjadi viral di jagat net. Hal ini menjadi viral karena selama ini
orang mengenal NU sebagai islam garda terdepan bagi toleransi dan moderat.
Bahkan ada satu label yang kerap diberikan kepada NU, yaitu penjaga gereja.
Label ini diberikan karena salah satu anak NU, yakni banser, kerap menjaga
gereja kala hari raya keagamaan Kristen (natal dan paskah). Kenapa kali ini NU
bersikap kebalikan. Ada apa dengan NU.
Tidaklah heran akti penolakan
ini lantas menjadi pembicaraan banyak orang. Salah satunya adalah Ade Armando.
Dalam channel videonya, yang diberi judul “NU Itu Anti atau Pro Gereja?” pertama-tama
Ade meletakkan persoalan penolakan itu dalam konteks yang netral. Dari sini
kemudian Ade melontarkan satu pertanyaan mendasar: apakah NU sebenarnya
menghormati keberagaman atau tidak? Setelah melontarkan pertanyaan Ade pun
langsung menjawab, dimana intinya adalah sebagai berikut: tidak ada jawaban
tunggal, karena NU memang tidak tunggal.
Sebenarnya jawaban Ade terdiri
dari 2 kalimat. Pertama, tidak ada jawaban tunggal atas pertanyaan di
atas. Artinya, tidak ada jawaban hanya “ya” saja atau juga “tidak”
saja. Dari jawaban kalimat pertama ini, Ade lantas mengaitkan dengan NU sebagai
jawaban kalimat kedua: NU memang tidak tunggal. Ini berarti menghormati
atau juga tidak menghormati keberagaman itu ada dalam tubuh NU.
Kalimat kedua dari jawaban Ade ini sangat menarik. Ini benar-benar membuka mata banyak pihak. Dalam jawaban tersebut terlihat jelas Ade mengakui bahwa dalam organisasi NU ada yang menghormati keberagaman ada pula yang tidak menghormati keberagaman. Ade lantas memberi contoh tokoh-tokoh NU yang menghormati keberagaman, misalnya seperti Said Aqil Siraj, Gus Mus, Menteri Agama sekarang, dan masih banyak tokoh lainnya. Sedangkan tokoh NU yang tidak menghormati keberagaman disebutkan seperti Ustad Abdul Somad, Kyai Ma’ruf Amin (wakil presiden sekarang). Ma’ruf Amin masuk dalam kelompok ini karena peran dia dalam kejatuhan Ahok tahun 2017. Sekalipun dalam beberapa kesempatan Ma’ruf Amin tampil sebagai tokoh yang toleran, akan tetapi tetap harus dikatakan sikap dasarnya adalah intoleran. Masih banyak tokoh NU lain yang masuk dalam kelompok intoleran ini.
Jumat, 03 November 2023
MEMBACA SURAH AT-TAKWIR AYAT 15-22 DENGAN AKAL SEHAT
Al-qur'an adalah wahyu Allah. Apa yang tertulis di dalamnya diyakini sebagai perkataan allah sendiri, yang disampaikan kepada muhammad. Jadi, konteks al-qur'an adalah allah berbicara dan muhammad mendengar.
Dalam QS 81: 15-22 Allah berfirman kepada muhammad, "Aku bersumpah demi bintang-bintang yang beredar lagi terbenam, demi malam apabila telah larut, sesungguhnya itu benar-benar firman utusan yang mulia yang memiliki kekuatan dan kedudukan tinggi di sisi yang memiliki ʻArasy, yang di sana ditaati lagi dipercaya. Temanmu itu bukanlah orang gila."
Sengaja kami tampilkan kutipan aslinya. Artinya, yang tertulis dalam kutipan di atas, itulah yang diucapkan allah swt. Cobalah membacanya dengan akal sehat.