Selasa, 13 Mei 2014

Orang Kudus 13 Mei: St. Petronella

SANTA PETRONELA, MARTIR & PERAWAN

Banyak cerita memperkenalkan Petronela sebagai anak kandung Santo Petrus. Cerita-cerita itu mengatakan bahwa Petronela, setelah menolak untuk menikah dengan Flaccus, seorang bangsawan kaya, menghabiskan waktu tiga hari untuk berdoa dan berpuasa, lalu meninggal dunia. Ia masih sempat menerima Tubuh dan Darah Kristus.

Cerita-cerita ini tidak mempunyai dasar yang kuat dan terpercaya. Meskipun demikian Petronela dihormati sebagai martir. Jenazahnya dimakamkan di pekuburan Santa Domitila di Roma. Pada abad ke-16, relikiunya di pindahkan ke Vatikan ke dalam basilik Santo Petrus di Roma.

(Refleksi) Gereja Dilanda Kekacauan

KEKACAUAN MEREBAK DALAM GEREJA
Pengantar

Pesan Bunda Maria ini diambil dari wawancara batin antara Don Stefano Gobbi dan Bunda Maria. Wawancara batin adalah suatu gejala mistik yang ada dalam kehidupan Gereja. Ia bukanlah komunikasi inderawi. Dalam wawancara batin ini orang tak mendengar dengan telinga atau melihat dengan mata dan tak ada sesuatu yang bisa disentuh. Jadi, wawancara batin merupakan karunia dalam bentuk pesan yang disampaikan Allah kepada kita agar dilaksanakan dengan bantuan-Nya.

Dalam wawancara batin di sini, Don Stefano menjadi alat komunikasi; dengan tetap menjaga kebebasannya, ia mengungkapkan persetujuan terhadap kegiatan Roh Kudus. Artinya, ia tidak mencari-cari gagasan atau cara pengungkapannya. Ia murni sebagai penyalur pesan.



Wawancara batin antara Bunda Maria dan Don Stefano Gobbi ini memuat pesan Bunda Maria untuk para imam. Pesan yang disampaikan dalam wawancara batin ini, meski terjadi pada tahun 1979, tapi nilai dan maknanya masih relevan hingga saat kini. Pesan Bunda Maria ini, secara khusus ditujukan kepada para imam, namun peruntukkannya bisa juga untuk umat katolik dan umat manusia pada umumnya. Jadi, dalam pesan Bunda Maria yang disampaikan masa lalu, terdapat butir-butir pencerahan untuk masa sekarang.

Semuanya tergantung sejauh mana kita membuka hati untuk mencerapnya.

Bunda Maria Berpesan

“Demikianlah kebenaran dihancurkan oleh kesesatan, yang merajalela dalam bentuk yang sangat berbahaya, yakni cara pemahaman kebenaran yang baru dan modern; dan cara ini akhirnya akan merongrong kebenaran-kebenaran dasar yang merupakan landasan iman katolik.

Kebenaran itu tidak disangkal secara terus terang, tetapi diterima dengan sedemikian samar-samar sehingga kebenaran itu secara serius dikompromikan dengan kesesatan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya, terjadilah pembicaraan dan diskusi tanpa henti; tapi di sana tidak ada lagi iman, dan kegelapan yang diakibatkan oleh kesesatan itu merajalela di mana-mana.

Kekacauan yang cenderung merebak di dalam Gereja dan merongrong kebenaran-kebenarannya adalah tanda pertama yang dengan jelas menunjukkan kepada kamu bahwa saat pemurniaan Gereja sudah tiba. Sesungguhnya Gereja adalah Kristus yang hidup secara mistik di tengah-tengah kamu. Kristus adalah kebenaran. Oleh karena itu Gereja harus senantiasa memancarkan Terang Kristus yang adalah Sang Kebenaran.

Tetapi sekarang, lewat pekerjaannya yang berbelit-belit dan penuh tipu daya, musuh telah berhasil menyusupkan kegelapan yang pekat di dalam Gereja. Dan sekarang Gereja menjadi gelap karena diselubungi oleh awan setan.

Pertama-tama setan telah menyuramkan pemahaman dan pemikiran anakku, sambil membujuk mereka lewat kesombongan dan kemuliaan yang sia-sia; lewat ini semua setan telah membuat Gereja menjadi gelap.

Wahai putra-putra terkasih Bunda surgawimu, kamu kini dipanggil untuk berjuang dengan kata-kata dan teladan agar kebenaran dapat makin hari makin diterima oleh semua orang. Dengan demikian kegelapan akibat kekacauan akan dikalahkan oleh terang.

Karena alasan inilah, kamu harus menghayati Injil Puteraku Yesus dengan sungguh-sungguh. Kamu harus menjadi Injil yang hidup, yang sederhana tetapi jelas. Kemudian, dengan gigih dan berani kamu harus memberitakan kepada semua orang Injil yang kamu hayati. Kata-katamu akan memiliki kekuatan Roh Kudus yang akan memenuhi hatimu, dan terang Kebijaksanaan akan diberikan oleh Bunda surgawimu.”
28 Januari 1979
diedit dari: Marian Centre Indonesia, Kepada Para Imam: Putra-putra Terkasih Bunda Maria. (hlm 376 – 377)

Renungan Hari Selasa Paskah IV - A

Renungan Hari Selasa Paskah IV, Thn A/II
Bac I   : Kis 11: 19 – 29; Injil        : Yoh 10: 22 – 30;

Ada semacam pertentangan dalam dua bacaan liturgi hari ini. Dalam Injil dikisahkan ketidak-percayaan orang-orang Yahudi kepada Yesus sebagai Mesias. Mereka malah bertanya kepada Yesus, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jika Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” (ay. 24). Orang-orang Yahudi ini lebih mementingkan gelar dan pernyataan daripada  karya-karya yang sudah dilakukan Yesus. karena itulah, Yesus mengecam kedegilan hati mereka.

Sikap yang berbeda diperlihatkan oleh orang-orang Yunani. Dalam bacaan pertama dikisahkan bahwa para murid Yesus yang berasal dari Siprus dan Kirene mewartakan Injil kepada orang-orang Yunani bahwa Yesus adalah Tuhan (ay. 20). Oleh pewartaan itu, dan mungkin juga oleh teladan hidup mereka, orang-orang Yunani itu menjadi percaya. Mereka percaya bukan sebatas ucapan bibir saja, melainkan nyata dalam peri kehidupan, sehingga ketika Barnabas datang mengunjungi mereka dan menyaksikan semuanya itu, ia bersukacita.

Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa sebagai Mesias dan Tuhan, Yesus adalah penyelamat dunia. Kita diminta untuk tidak lagi meragukan-Nya sebagaimana yang terjadi pada orang-orang Yahudi. Sekalipun kita tidak pernah menyaksikan secara langsung karya Yesus, kita hendaknya senantiasa percaya kepada-Nya, karena kita telah merasakan kasih karunia-Nya. Orang-orang Yunani di Antiokia pun tidak pernah bertemu dengan Yesus, tapi mereka percaya. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki kita, sebagaimana permintaan Barnabas kepada orang-orang Yunani di Antiokia, supaya “tetap setia kepada Tuhan.” (ay. 23).

by: adrian