Senin, 22 Februari 2021

BAHAYA EMOSI YANG UMUM PADA MASA BAYI


Kurangnya Kasih Sayang

Bayi yang tidak diberi kesempatan untuk mengalami emosi bayi yang normal – terutama kasih sayang, keinginan tahu dan kegembiraan – secara fisik tidak berkembang. Kalau kekurangan kasih sayang berlangsung lama dan hebat, akan mencegah penghambatan dalam mengeluarkan hormon pituitary, termasuk pertumbuhan hormon, dan ini akan mengakibatkan apa yang disebut “kekurangan kekerdilan.” Lagi pula kekurangan kasih sayang dalam masa bayi sering menyebabkan bayi mundur dalam perkembangan motorik dan berbicara, dan tidak belajar bagaimana mengungkapkan kasih sayang. Bayi biasanya menjadi lesu, murung dan acuh tak acuh, dan sering mengembangkan gerakan-gerakan gelisah seperti mengenyut ibu jari

Tekanan

Tekanan, yaitu keadaan emosi kurang baik yang berlangsung lama seperti takut dan marah, dapat menyebabkan perubahan endokrin yang mengganggu keseimbangan tubuh. Ini kemudian akan tercermin dalam kesulitan makan dan tidur, dalam gerakan gelisah seperti sering mengenyut ibu jari dan terlampau banyak menangis. Tekanan disebabkan oleh banyak hal seperti kesehatan yang buruk, diabaikan oleh orang tua dan kondisi lingkungan yang buruk yang menggangu rutin makan dan tidur. Tetapi faktor yang penting adalah hubungan erat dengan ibu yang gelisah dan tegang.

Terlampau Banyak Kasih Sayang

MEMBACA SURAT PETRUS DALAM KONTEKS KINI

Tanggal 22 Februari Gereja Universal merayakan Pesta Takhta Santo Petrus. Pesta ini bukan semata-mata merayakan kursi jabatan Paus di Vatikan, melainkan lebih pada ungkapan kesatuan sebagai Gereja Universal. Dan dalam merayakan pesta ini, Umat Allah, khususnya pimpinan Gereja diajak untuk merefleksikan makna jabatan dalam ajaran Sang Guru, Tuhan kita Yesus Kristus.

Cukup menarik kalau melihat dan membaca bacaan pertama dalam perayaan ekaristi pesta hari ini yang diambil dari Surat Rasul Petrus yang pertama. Di sini Petrus, sebagai pemimpin, memberikan nasehat kepada para pemimpin umat. Kalau kita membacanya, memang konteks ceritanya terjadi pada masa lalu, namun masih relevan untuk masa sekarang. Bagaimana Surat Rasul Petrus ini dibacakan untuk konteks kini?

1Ptr 5:1          Aku menasihatkan kalian, para uskup dan para imam, aku sebagai rekan seimamat dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

1Ptr 5:2          Gembalakanlah Umat Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah. Hendaknya pelayananmu merupakan pengabdian diri, bukannya mencari pujian, kuasa dan kekayaan.

1Ptr 5:3          Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi mereka. Ingat, kalian sudah mengikrarkan janji selibat, ketaatan dan kemiskinan. Tunjukkanlah itu dalam hidupmu sebagai teladan hidup.

1Ptr 5:4          Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu