Senin, 20 Oktober 2014

KM Bukit Raya: Dari Pontianak ke Kijang #10 (Natuna)

 Menuju persinggahan ketiga: Natuna






Gugus Kepulauan Tujuh, dan salah satunya adalah tujuan KM Bukit Raya
 Salah satu ikon Natuna

Orang Kudus 20 Oktober: St. Irene dari Portugal

SANTA IRENE DARI PORTUGAL, MARTIR
Suster Portugal yang cantik molek ini hidup pada awal abad VII. Ada beberapa pemuda yang tertarik sekali padanya, bahkan berjuang untuk menikahinya. Namun Irene yang saleh ini menolak lamaran mereka dengan halus. Karena merasa dikecewakan, seorang pelamar menyebarkan fitnah bahwa Irene berbuat mesum. Kabar itu segera menyebar luas dan memancing kemarahan pelamar-pelamar lain. Salah seorang dari pelamar-pelamar itu menyewa pembunuh bayaran untuk menamatkan riwayat suster cantik itu. Irene lalu ditikam dan mayatnya dilemparkan ke dalam danau. Suster-suster lain terus mencari Irene tetapi tidak menemukannya. Suatu malam seorang nelayan disilaukan matanya oleh sinar ajaib yang muncul dari air danau itu. Berkat sinar itulah, mayat Irene dapat ditemukan. Irene meninggal pada tahun 653.

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 20 Oktober:

Renungan Hari Senin Biasa XXIX - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XXIX, Thn A/II
Bac I    Ef 2: 1 – 10; Injil                    Luk 12: 13 – 21;

Injil hari ini berkisah tentang perumpamaan orang kaya yang bodoh. Perumpamaan ini berawal dari seseorang yang meminta Tuhan Yesus untuk menjadi “hakim” dalam soal pembagian harta warisan. Tuhan Yesus menegaskan bahwa di balik semua itu terdapat sebuah sikap keserakahan. Dari sinilah Tuhan Yesus kemudian menegaskan bahwa harta kekayaan tidak dapat menyelamatkan hidup betapapun banyaknya. Hidup kita tidak tergantung pada kekayaan. Hal ini dipertegas dengan contoh orang kaya dalam perumpamaan yang diceritakan Yesus. tampak jelas bahwa kekayaannya itu tidak dapat menyelamatkan dirinya.

Apa yang disampaikan Yesus dalam Injil, kembali mendapat tekanan dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus mengajak umat untuk tidak menuruti kehendak daging atau dorongan hawa nafsu. Bagi Paulus, kekayaan yang paling berharga adalah rahmat penebusan dan kasih karunia Allah. Semua itu murni pemberian dari Allah, bukan usaha manusia. Di sini Paulus mau mengatakan bahwa tidak ada dasar untuk memegahkan diri. Sikap yang hendak ditanam dan rendah hati.

Dewasa ini harta dan kekayaan sudah menjadi dewa yang selalu diburu dan dikejar manusia. Setiap orang, bahkan imam, biarawan/wati yang mengucapkan kaul.janji kemiskinan pun, tak luput dari keinginan untuk memiliki harta kekayaan yang berlimpah. Dan tak sedikit di antara mereka yang begitu  terikat dengan kekayaan sampai lupa atau menyingkirkan Tuhan. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa harta kekayaan itu tidak dibawa mati. Kekayaan, sebanyak apapun, tidak dapat menyemalatkan hidup kita. Tuhan menghendaki supaya kita bersikap rendah hati dan tidak serakah terhadap kekayaan.

by: adrian