Jumat, 24 Juli 2015

Alasan Jarang Ke Gereja

Di Paroki, Romo Aleks sangat senang bergaul dengan kaum muda. Kebetulan ia dipercayakan mendampingi OMK paroki. Perhatian terhadap kaum muda sangat tinggi. Ia bahkan tahu siapa saja yang tidak ke gereja pada hari Minggu.
Dalam kesempatan misa OMK, Rm. Aleks mengajak kaum muda untuk aktif dalam menggereja. Ia mengistilahkan kaum muda adalah “Pasukan Kristus”.
Usai misa, ia berdiri di depan gereja untuk menyalami kaum muda sekaligus menyapa mereka. Kebetulan waktu misa ia ada melihat seorang muda yang jarang sekali ke gereja. Ketika berhadapan, Rm. Aleks langsung menyalaminya.
Rm. Aleks    : Bro, kamu harus masuk Pasukan Kristus!
Yosef           : Saya sudah bergabung dengan Pasukan Kristus, Romo.
Rm. Aleks    : Tapi, kenapa saya jarang melihat kamu ke gereja? 
                      Paling cuma natal dan paskah saja.
Yosef           : Saya masuk divisi agen rahasia, Romo.
Rm. Aleks    : %$#@*&^#%@?
edited by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 24 Juli: St. Kunigunda

SANTA KUNIGUNDA, JANDA & PENGAKU IMAN
Kunigunda Kinga lahir pada 5 Maret 1224 di Esztergom, Hungaria. Ia adalah puteri dari Raja Bela IV dan Maria Laskarina. Ia merupakan saudara Santa Margaretha Hungaria dan Beata Yolenta Helena. Santa Elisabeth Hungaria adalah bibinya, dan ia masih memiliki hubungan keluarga dengan Santa Hedwig.
Kunigunda menikah dengan Boleslaus V dari Krakow, yang kemudian menjadi Raja Polandia. Keduanya mengikrarkan kaul kemurnian di hadapan Uskup Krakow tidak lama setelah mereka menikah. Sebagai seorang ratu, Kunigunda sering mengunjungi orang miskin dan orang sakit, serta membantu mereka.
Bersama suaminya, Kunigunda mendirikan biara Klaris di Sandez. Setelah kematian suaminya pada tahun 1279, rakyat Polandia menginginkan Kunigunda mengambil kekuasaan, tetapi Kunigunda memilih meninggalkan semua takhta serta harta kekayaannya, dan membagikan semua kepada orang miskin. Kunigunda bergabung dengan biara klaris yang didirikannya dan menghabiskan sisa hidupnya dengan doa, pertobatan, serta karya-karya lainnya. Ia tidak mengizinkan seorang pun mengungkit masa lalunya, baik sebagai ratu, maupun pendiri biara.
Kunigunda meninggal dunia pada 24 Juli 1294 di biara Klaris di Sandez. Pada 11 Juni 1690 ia dibeatifikasi oleh Paus Aexander VIII, dan pada 16 Juni 1999 ia dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Jumat Biasa XVI - Thn I

Renungan Hari Jumat Biasa XVI, Thn B/I
Bac I  Kel 20: 1 – 17; Injil                   Mat 13: 18 – 23;

Kitab Keluaran, yang dipakai sebagai bacaan pertama hari ini, masih melanjutan kisah perjalanan bangsa Israel di bawah pimpinan Musa. Hari ini diceritakan bahwa Tuhan memberikan perintah-Nya kepada umat Israel. Ada sepuluh perintah, yang hingga saat ini dikenal sebagai Sepuluh Perintah Allah. Sepuluh perintah ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu perintah hormat kepada Tuhan, orang tua dan sesama. Tuhan ingin agar umat Israel tidak mendapat celaka. Karena itu, Tuhan menghendaki supaya mereka setia dalam melaksanakan perintah itu dalam kehidupan.
Injil hari ini bercerita tentang penjelasan Tuhan Yesus akan makna perumpamaan penabur yang pernah disampaikan-Nya. Tanah itu mau menggambarkan manusia yang menerima sabda Tuhan (benih). Ada empat tipe manusia, yaitu manusia “pinggiran jalan”, manusia “berbatu-batu”, manusia “semak berduri” dan manusia “subur.” Dari penjelasan perumpamaan itu tampak jelas bahwa Tuhan Yesus mengharapkan supaya para pendengar-Nya mengambil sikap sebagai manusia “subur” sehingga benih sabda itu dapat berdaya guna.
Hari ini, melalui sabda Tuhan, kita sudah mendengar tentang sepuluh perintah Tuhan. Kita juga sudah mendengar tentang harapan Tuhan agar kita menjadi manusia “subur”. Karena itu, sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita agar, sebagai manusia “subur” kita terima sepuluh perintah Tuhan itu dalam hidup kita. Sebagai manusia “subur”, sepuluh perintah Allah itu tidak hanya sebatas didengar saja, melainkan dihayati. Tuhan menghendaki supaya kita menjalani sepuluh perintah Allah itu dalam kehidupan kita.***
by: adrian