Senin, 26 Mei 2014

Liburan Des 2013: Yogyakarta





Tes kamera sebelum dipakai di rumah kontrakan Poldo dan Yudhi









Puncak Gunung Merapi diambil dari Bukit Bintang











Gunung Merapi melayang di atas kota Yogyakarta
 
Mesjid unik di Kalasan
 
 

Orang Kudus 26 Mei: St. Philipus Neri

SANTO PHILIPUS NERI, PENGAKU IMAN
Riwayat hidup Philipus Neri ini menggembirakan karena sifat dan kepribadiannya yang menarik. Pippo Buono, yang berarti Pippo yang baik adalah nama panggilan Philipus semasa kecilnya. Ia lahir di Florence dari sebuah keluarga Notaris. Ia mendapat pendidikan yang baik terutama dalam sastra latin.

Pada tahun 1534 ia tiba di Roma. Ia bermaksud melanjutkan perjalanannya ke India tetapi Allah memilihnya menjadi Rasul di kota Abadi itu. Philipus yang pada saat itu masih berstatus awam memberikan pengajaran kepada beberapa orang anak untuk memperoleh sedikit biaya hidup. Karyanya ini membuat banyak orang mengenal dia terutama di kalangan para pemuda. Banyak pemuda diundangnya ke rumahnya. Di sana mereka berdiskusi, menyanyi, berdoa, dan kadang-kadang berlatih pidato singkat mengenai sesuatu pokok masalah tertentu. Pada mulanya tidak terlintas keinginan untuk membentuk suatu perkumpulan tetap. Tetapi kemudian mereka berkeputusan untuk membentuk suatu perkumpulan di bawah perlindungan Suci Bunda Maria. Mereka hidup bersama dalam satu rumah tanpa mengikrarkan kaul-kaul.

Setelah Philipus Neri ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1551, perkumpulan ini berkembang meluas ke seluruh Roma. Philipus terus meningkatkan pelayanan kepada pemuda-pemuda itu. Kini ia menuntut agar para muridnya benar-benar menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Ia tidak mengharapkan banyak dari para muridnya, kecuali kerendahan hatinya kepada Tuhan saja. Meskipun demikian perkumpulannya tidak terlalu keras.

Philipus Neri bukanlah seorang pemulih ketertiban, bukan juga seorang teolog kenamaan atau seorang politikus. Ia, orang biasa, tetapi hidupnya merupakan rentetan mukzijat yang tidak henti-hentinya. Tidaklah jarang ia mengalami ekstase. Ia dapat membaca suasana batin orang lain dan mengenal rahasia-rahasia pribadi orang. Ia dapat meramalkan masa depan seseorang dan apa yang akan terjadi atas dirinya. Untuk menyembuhkan orang dari sakitnya, cukuplah ia menyentuh orang itu. Demikian juga semua orang yang gelisah dan susah hatinya karena berbagai masalah.

Beliau tetap riang-gembira, jujur, ramah kepada setiap orang. Ia memberi semangat dan harapan kepada orang-orang di sekelilingnya dengan kepercayaan, cinta kasih dan kegembiraannya, sehingga banyak orang terhibur karenanya. Setiap hari di tempat pengakuannya dikerumuni oleh orang banyak, bahkan kardinal-kardinal pun datang meminta nasehat dan bimbingan.

Ia dijuluki ‘Pelopor Anti Reformasi’. Pada tanggal 26 Mei 1595 Philipus Neri meninggal dunia dalam usia 80 tahun. Ia dihormati Gereja sebagai Rasul kota Roma.

Renungan Hari Senin Paskah VI - A

Renungan Hari Senin Paskah VI, Thn A/II
Bac I   : Kis 16: 11 – 15; Injil        : Yoh 15: 26 – 16:4a;

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara tentang Roh Kudus. Dalam Injil Yesus dengan terang-terangan menyatakan hal itu, yaitu Roh Kebenaran yang diutus dari Bapa. Roh Kudus ini akan berperan sebagai penghibur (ay. 26). Dia akan bersaksi tentang Yesus Kristus: hidup, ajaran dan karya-Nya. Roh Kudus ini juga yang akan menggerakkan para murid untuk bersaksi. Berkaitan dengan peran-Nya sebagai penghibur, seakan Yesus sadar bahwa di masa depan para murid-Nya akan menghadapi banyak penderitaan sehingga membutuhkan penghiburan.

Peran Roh Kudus terlihat dalam bacaan pertama. Perjalanan karya kerasulan Paulus dan Barnabas tak bisa dipisahkan dari peran Roh Kudus. Roh Kudus yang ada dalam diri mereka mendorong mereka untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Buah dari kerja mereka adalah perhatian dari jemaat baru, yaitu Lidya, yang meminta mereka untuk menumpang di rumahnya. Sekalipun baru pertama kali bertemu, namun ada kepercayaan dan sikap terbuka di antara mereka. Ini merupakan salah satu karya Roh Kudus.

Saudara-saudari kita muslim meyakini bahwa pernyataan Yesus akan kedatangan Roh Kudus mengacu kepada sosok Muhammad. Apakah memang demikian? Pada renungan Senin Paskah V (silahkan klik di sini), Yesus sudah memberikan semacam batu uji untuk menilai apakah seseorang itu termasuk yang dikatakan Yesus. Hari ini Yesus mengulangi lagi dengan bahasa yang sederhana, yaitu bahwa Roh Kudus itu “akan bersaksi tentang Aku.” (ay. 26). Karena itu, kita bisa bertanya apakah orang yang dikaitkan dengan ramalan Roh Kudus itu bersaksi tentang Yesus? Sangat menarik bila kita menyimak kata-kata Yesus ini: “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” Ternyata kata-kata Yesus ini terbukti.

by: adrian