Sabtu, 15 Agustus 2015

Ziarah ke Israel #12

GEREJA EIN KAREEM
Hari ketiga ziarah. Di sini adalah Gereja Yohanes Pembaptis, dimana diyakini ia dilahirkan. Dari sini kami mengunjungi sumur Bunda Maria, tempat perjumpaan Bunda Maria dan Elisabeth, sanaknya. Jadi, setelah menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel, Maria segera mengunjungi saudarinya itu. Pertemuan terjadi di sebuah sumur, karena setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan, Maria beristirahat untuk mengambil air minum. Orang yang melihat dia segera menyampaikannya kepada Elisabeth dan Elisabeth pun segera turun ke sumur itu. Saat ini, di atas sumur itu berdiri sebuah mesjid dengan nama Mary’s Spring.

 

Renungan Hari Sabtu Biasa XIX - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa XIX, Thn B/I
Bac I  Yos 24: 14 – 29; Injil      Mat 19: 13 – 15;

Kitab Yosua masih menjadi bahan bacaan pertama hari ini. Tampak jelas bahwa kisah dalam bacaan pertama ini merupakan kisah akhir hidup Yosua (ay. 29). Diceritakan bahwa Yosua mengumpulkan pemuka-pemuka suku Israel. Yosua memberi dua pilihan kepada mereka: beribadah kepada Tuhan, yang selama ini disembah nenek moyang mereka, atau kepada allah lain, secara khusus allah orang Amori. Yosua tidak hanya memberikan pilihan, tetapi juga menyampaikan konsekuensi dari pilihan itu. Di sini Yosua tidak memaksakan atau menghalangi mereka dalam memilih.
Sikap Yosua ini bertentangan dengan sikap para murid dalam Injil. Diceritakan bahwa ada orang membawa anak-anaknya kepada Tuhan Yesus untuk diberkati, namun dihalangi oleh para murid. Mereka memarahi orang-orang itu (ay. 13). Tuhan Yesus menegur sikap mereka dan meminta agar mereka membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (ay. 14).
Dalam kehidupan seringkali kita memaksakan kehendak atau keinginan kita pada orang lain. Dan tanpa disadari pemaksaan itu membuat orang lain tidak dapat mencapai apa yang diinginkannya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengubah gaya hidup kita tersebut. Tuhan menghendaki agar kita tidak memaksakan keinginan kita kepada orang lain. Adalah bijak bila kita memberikan beberapa alternatif, sebagaimana yang ditunjukkan Yosua.***
by: adrian