Sabtu, 10 November 2018

RENUNGAN UNTUK HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS


Sabda Allah mau mengatakan bahwa Gereja itu merupakan kumpulan umat beriman yang sedang berziarah menuju keselamatan. Sejarah keselamatan adalah medan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan; antara kerajaan Allah dan kerajaan setan. Setiap orang diberi kesempatan untuk membuktikan diri bahwa ia memihak Allah.
Memihak kepada Allah merupakan harapan Allah yang diungkapkan Yohanes dalam suratnya yang pertama. Dalam suratnya itu, Yohanes menyatakan bahwa kita ini adalah anak-anak Allah. Akan tetapi kita diharapkan hidup dengan memihak kepada Allah sehingga kelak, saat Kristus menyatakan diri, kita akan menjadi serupa dengan Dia.
Dalam Injil Yesus memberikan contoh hidup memihak Allah; atau dengan perkataan lain, hidup sesuai dengan kehendak Allah. Sabda Bahagia merupakan wujud hidup memihak Allah. Di saat manusia dewasa ini sering dan suka membangun hidupnya atas uang, relasi dan kemewahan, Yesus menghimbau untuk memandang dunia dan kebahagiaan dari sudut yang lain sama sekali. Berbahagialah mereka yang miskin, sedih dan menderita demi Tuhan.
Setiap tanggal 1 November Gereja Katolik merayakan pesta semua orang kudus. Orang kudus adalah mereka yang berbahagia, yang berhasil memenangkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan dengan memihak Tuhan. Mereka inilah yang berbahagia. Mereka memihak kepada Tuhan atau hidup menurut kehendak Allah dengan melaksanakan Sabda Bahagia Yesus.
Pesta semua orang kudus mengajak kita untuk mengikuti teladan para kudus dalam pertempuran kerajaan Allah melawan kerajaan setan. Kita juga diajak untuk memihak pada para kaum miskin, sedih, pengungsi, orang kecil, penderita dan memenuhi harapan mereka yang lapar. Semuanya itu mengarahkan kita kelak bersekutu bersama para kudus dalam kemuliaan Tuhan dan dalam kerajaan Kristus.
by: adrian